atau kelompok Supraktiknya, 2014, dan sejauh mana pengukuran tersebut dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda jika dilakukan kembali pada subyek
yang sama Azwar, 2006. Uji reliabilitas untuk aspek pengetahuan, sikap, dan tindakan dilihat dari nilai koefisien Cronbac alfa. Koefisien minimum yang
dipandang memuaskan untuk reliabilitas tes adalah 0,60, di bawah angka tersebut sebuah tes menjadi kurang memadai untuk digunakan bagi perorangan, sebab hal
tersebut menunjukkan bahwa kesalahan baku skor tampak sedemikian sehingga interpretasi skor menjadi meragukan Supraktiknya, 2014. Uji reliabilitas
penelitian ini dilakukan di Kelurahan Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman Yogyakarta dengan jumlah responden 30 orang. Lokasi ini
dipilih sebagai tempat uji reliabilitas karena dari segi geografis dan keadaan sosio
–demografi hampir sama dengan Kelurahan Baciro Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa
keseluruhan aitem dalam kuesioner memiliki konsistensi yang tinggi dan dapat digunakan untuk mengukur hal yang sama secara berulang
–ulang.
Tabel V. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Hasil uji
nilai α Keterangan
Pengetahuan tentang antibiotika 0,712
Reliabel
Sikap mengenai antibiotika
0,640 Reliabel
tindakan mengenai antibiotika
0,683 Reliabel
8. Pemilihan pembicara seminar
Penentuan pembicara seminar diawali dengan memilih nara sumber tepat yang profesional dan memiliki kompetensi di bidangnya yaitu Apoteker, sehingga
mampu memberikan informasi dan memotivasi responden mengenai materi yang
akan diberikan yaitu Antibiotika. Apoteker merupakan professional kesehatan terakhir yang menemui pasien. Apoteker memiliki kewajiban untuk memastikan
bahwa pasien mengerti maksud dari terapi obat dan cara penggunaannya yang tepat Kurniawan dan Chabib, 2010. Hal ini didukung dengan studi tambahan
yang menunjukkan bahwa pentingnya edukasi terhadap pasien yang berkesinambungan dan intervensi oleh apoteker menghasilkan perbaikan yang
signifikan dalam kepatuhan pasien Kurniawan dan Chabib, 2010. Nara sumber yang berperan sebagai pembicara dalam penelitian ini adalah seorang Apoteker,
yang juga merupakan seorang dosen di Profesi Apoteker Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
9. Pelaksanaan seminar
Seminar dilaksanakan pada tanggal 22 November 2014 pukul 09.00- 12.30. Seminar diawali dengan sambutan dari Pengurus lansia Kelurahan Baciro,
dan sambutan dari peneliti yaitu ucapan terima kasih untuk para peserta seminar yang juga akan menjadi sebyek dalam penelitian atas kehadiran dan keterlibatan
dalam penelitian. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian informasi terkait rangkaian acara yang akan dilaksanakan yaitu sebelum seminar, para subyek
penelitian akan diberikan informed consent yang selanjutnya diisi dan ditanda tangani oleh subyek penelitian sebagai bukti kesediaannya untuk berpartisipasi di
dalam penelitian ini. Setelah mengisi informed consent subyek penelitian diberikan kuesioner pre intervention yang harus dijawab berdasarkan panduan
yang diberikan oleh peneliti yaitu pengisian jawaban harus berdasarkan petunjuk dalam kuesioner, semua pernyataan dan pertanyaan dalam kuesioner harus diisi
secara lengkap dan merupakan jawaban sendiri tanpa melihat jawaban atau bertanya pada peerta lain, kuesioner pre intervention langsung dikumpulkan
kepada petugas setelah peserta selesai menjawab. Seminar dimulai dengan sambutan dan perkenalan dari pembicara seminar, dan dilanjutkan dengan
pemberian materi seminar kepada peserta seminar. Setelah pembicara selesai memberikan materi, kemudian dilanjutkan dengan sesi pertanyaan oleh peserta
seminar terhadap materi yang belum dipahami. Kuesioner post intervention diberikan setelah sesi pertanyaan berlangsung dengan panduan dan petunjuk yang
diberikan oleh peneliti.
10. Pengumpulan data