Analisis Lebih Lanjut 1. Uji Kenaikan Rerata Skor Pretest-posttest

56 Berikut adalah diagram batang yang menunjukkan selisih skor pretest dan posttest baik dikelompok kontrol maupun kelompok eksperimen Gambar 4.3 Diagram Rerata Selisih Skor Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Kemampuan Memahami Diri

4.1.3.4 Analisis Lebih Lanjut 1. Uji Kenaikan Rerata Skor Pretest-posttest

Setelah dilakukan uji signifikansi pengaruh perlakuan dikelompok kontrol dan kelompok eksperimen, selanjutnya untuk memastikan apakah ada peningkatan yang terjadi dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah dengan membandingkan hasil rerata skor Pretest ke posttest. Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh data pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada Pretest ke posttest dengan harga Sig.2-tailed 0,05 sehingga distribusi data normal. Uji kenaikan rerata skor Pretest-posttest I kemampuan memahami diri pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan dengan menggunakan uji statistik parametik dalam hal ini Paired samples t-test. Berikut adalah hasil analisis data yang dilakukan untuk melihat peningkatan di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen pada kemampuan memahami diri. 57 Tabel 4.13 Hasil Uji Perbandingan Skor Pretest ke Posttest I Memahami Diri No Kelompok Rerata Peningkatan Sig. 2- tailed Keterangan Pretest Posttest I 1 Kontrol 1,87 2,53 35,29 0,00 Ada perbedaan 2 Eksperimen 1,89 2,88 52,38 0,00 Ada perbedaan Berdasarkan tabel 4.4 diatas untuk kelompok kontrol harga Sig. 2-tailed 0,05, yaitu 0,000 dengan harga M = - 0,66, SE = 0,08, SD = 0,58, df = 42, t = - 7,40. Kelompok eksperimen, harga Sig. 2-tailed 0,05 yaitu 0,000 dengan harga M = -0,99, SE = 0,12, SD = 0,77, df = 39, t = -8,05. Berdasarkan harga Sig. 2- tailed pada kelompok kontrol 0,05, yaitu 0,000, sehingga H null ditolak dan H i diterima. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttestIpada kelompok kontrol. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest I pada kemampuan memahami diri. Berdasarkan harga Sig. 2-tailed pada kelompok eksperimen 0,05, yaitu 0,00, sehingga H null ditolak dan H i diterima. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretestke posttestIpada kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest I pada kemampuan memahami diri. Berikut adalah tabel uji perbandingan skor pretest ke posttestI kemampuan memahami diri dengan masing-masing indikator. Tabel 4.14 Perbandingan Skor Pretest ke Posttest I Kemampuan Memahami Diri Kelompok Kontrol No Indikator Rerata Peningkatan Sig.2- tailed Keterangan Pretest Posttest I 1 Menyadari 1,93 2,72 40 0,00 Ada Perbedaan 2 Mengenali 1,86 2,72 46,23 0,00 Ada Perbedaan 3 Merefleksikan 2,00 2,23 11,5 0,21 Tidak Ada Perbedaan 4 Menilai diri 1,70 2,47 45,29 0,00 Ada Perbedaan 58 Tabel 4.15 Perbandingan Skor Pretest ke Posttest IKemampuan Memahami Diri Kelompok Eksperimen No Indikator Rerata Peningkatan Sig.2- tailed Keterangan Pretest Posttest I 1 Menyadari 1,82 3,10 70,32 0,00 Ada Perbedaan 2 Mengenali 2,00 2,92 46 0,00 Ada Perbedaan 3 Merefleksikan 1,87 2,82 50 0,00 Ada Perbedaan 4 Menilai diri 1,87 2,69 43,85 0,00 Ada Perbedaan

2. Uji Besar Pengaruh Effect Size

Uji besar pengaruh dilakukan untuk melihat besarnya pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan membangun empati. Untuk mengetahui besar pengaruh effect size digunakan koefisien korelasi dari Pearson dengan kriteria r = 0,10 efek kecil yang setara dengan 1 pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen, r = 0,30 efek menengah yang setara dengan 9, dan r = 0,50 efek besar yang setara dengan 25. Cara yang digunakan untk mengetahui koefisien korelasi adalah sebagai berikut karena distribusi data normal, harga t diubah menjadi harga r dengan rumus √ Keterangan: r = besar pengaruh effect size dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson t = harga uji t df = derajat kebebasan Selanjutnya berikut adalah tabel hasil uji besar pengaruh pada kemampuan memahami diri 59 Tabel 4.16 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan pada Kemampuan Memahami Diri Kelompok t t 2 Df r R 2 Keterangan Kontrol -7,401 54,77 43 0,56 0,31 31 Efek besar Eksperimen -8,053 64,85 38 0,63 0,39 39 Efek besar Hasil perhitungan besar efek pengaruh metode inkuiri diketahui besarnya effect size pada kelompok kontrol sebesar 0,56 dan kelompok eksperimen sebesar 0,63. Berdasarkan kriteria yang digunakan, besarnya effect size diperoleh dengan cara mengkuadratkan nilai r, pada kelompok kontrol sebesar 31 dan hal itu menunjukkan bahwa metode ceramah memiliki efek besar terhadap kemampuan memahami diri. Begitu pula dengan kelompok eksperimen, besarnya effect size yaitu 39 hal itu menunjukkan bahwa metode inkuiri memiliki efek besar terhadap kemampuan memahami diri.

3. Uji Retensi Pengaruh Perlakuan

Uji retensi pengaruh perlakuan dilakukan untuk lebih mengetahui sensitivitas perbedaan perlakuan penerapan metode inkuiri setelah 2 minggu sejak posttest I untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil skor dari posttest II akan diuji perbandingannya dengan posttest I, hal ini dilakukan untuk melihat perbedaan skor posttest I dan posttest II pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Berikut adalah tabel hasil uji perbandingan skor posttest I ke posttestII kemampuan memahami diri. Tabel 4.17 Hasil Uji Perbandingan Skor Posttest I ke Posttest IIMemahami Diri No Kelompok Rerata Peningkatan Sig. 2 tailed Keterangan Posttest I Posttest II 1 Kontrol 2,53 2,13 -15,81 0,00 Berbeda 2 Eksperimen 2,88 2,34 -18,75 0,00 Berbeda Berdasarkan tabel di tas diketahui bahwa harga Sig. 2 tailed pada kelompok kontrol sebesar 0,000 0,05 dengan M = 0,40, SE = 0,10, SD = 0,70, sehingga H null ditolak H i diterima. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II pada kemampuan memahami diri di kelompok kontrol. Pada kelompok kontrol hasil peningkatannya negatif yaitu - 15,81, sehingga dapat dikatan uji retensi pada kelompok kontrol mengalami 60 penurunan sebesar 15,81. Pada kelompok eksperimen harga Sig. 2 tailed sebesar 0,000 0,05 dengan M = 0,54, SE = 0,11, SD = 0,71, sehingga H null ditolak H i diterima. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II pada kemampuan memahami diri di kelompok eksperimen. Pada kelompok eksperimen hasil peningkatannya negatif yaitu - 18,75, sehingga dapat dikatan uji retensi pada kelompok kontrol mengalami penurunan sebesar 18,75. Berikut adalah tabel hasil uji perbandingan skor posttest I ke posttest II kemampuan memahami diri dengan masing-masing indikator. Tabel 4.18 Hasil Uji Perbandingan per Variabel Skor Posttest I ke Posttest IIMemahami diri No Indikator Rerata Peningkatan Sig. 2- tailed Keterangan Post I Post II 1 Kelompok kontrol menyadari 2,72 2,70 -0,00 0,90 Tidak ada penurunan 2 Kelompok kontrol mengenali 2,72 2,23 -0,18 0,05 Ada penurunan 3 Kelompok kontrol merefleksikan 2,23 1,79 -0,19 0,02 Ada penurunan 4 Kelompok kontrol menilai diri 2,47 1,81 -0,26 0,00 Ada penurunan 5 Kelompok eksperimenmenyadari 3,10 2,38 -0,23 0,00 Ada penurunan 6 Kelompok eksperimenmengenali 2,92 2,74 -0,06 0,51 Tidak Ada penurunan 7 Kelompok eksperimenmerefleksikan 2,82 2,03 -0,28 0,00 Ada penurunan 8 Kelompok eksperimenmenilai diri 2,69 2,21 -0,17 0,03 Ada penurunan Berikut diagram grafik yang akan memperlihatkan skor pretest, posttest I, posttest II baik di kelompok kontrol 61 Gambar 4.4 Diagram Uji Retensi Pengaruh Kemampuan Memahami Diri Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen 4.2 Pembahasan 4.2.1 Hipotesis Pengaruh Penerapan Metode Inkuri terhadap Kemampuan