62
mendengarkan guru yang menjelaskan materi dan kurang dilibatkan aktif. Pada kelompok eksperimen pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode
inkuiri. Pembelajaran pada kelompok eksperimen melibatkan siswa secara aktif dan guru hanya sebagai fasilitator saja.
4.2.1 Hipotesis Pengaruh Penerapan Metode Inkuri terhadap Kemampuan Memahami Diri
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan memahami diri pada mata pelajaran IPA kela
IV SD Kanisius Sengkan Yogyakarta. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis dataa yang dilakukan. Hasil analisis selisih skor posttest kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan nilai sig. 2-tailed sebesar 0,033 p 0,05 yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain pembelajaran bahwa penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan memahami
diri. Dilihat dari grafik kemampuan memahami diri, bahwa pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen mengalami peningkatan dari skor pretest ke posttest
, tetapi peningkatan kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Kegiatan pembelajaran antara kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen sangat berbeda. Kelompok kontrol dalam pembelajaran hanya mendengarkan guru yang menjelaskan materi dan kurang dilibatkan aktif. Pada
kelompok eksperimen pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode inkuiri. Pembelajaran pada kelompok eksperimen melibatkan siswa secara aktif
dan guru hanya sebagai fasilitator saja.
4.3 Dampak Pengaruh Perlakuan
Analisis dampak perlakuan terhadap siswa bertujuan untuk mengetahui dampak penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan membangun empatti
dan memahami diri. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data selain test juga dengan cara triangulasi sebagai pelengkap. Peneliti melaksanakan observasi
di dalam kelas, wawancara guru, dan wawancara siswa.
63
Pelaksanaan observasi
dilakukan selama
pelaksaan penelitian.
Wawancara, 16 September 2014 dengan guru mitra “Ini pengalaman pertama
kali saya mengajar menggunakan metode inkuiri dan ternyata semua anak merasa senang dan sangat antusias Bu. Mungkin metode inkuiri ini bisa saya
gunakan saat mengajar di kelas Bu, karena anak lebih aktif, kritis, mencari tahu jawaban sendiri dengan melakukan percobaan-percobaan secara berkelompok,
mereka melakukan diskusi bersama sehingga jawaban-jawaban dari anak-anak itu beragam, apa lagi ada media pembelajaran jadi anak lebih semangat belajar
dan ke inginan untuk tahu, mencoba, bereksperimen sangat tinggi”. Berdasarkan wawancara dengan guru ini menunjukkan bahwa siswa sangat senang belajar
dengan menggunakan metode inkuiri pada saat pembelajaran IPA. Siswa menjadi lebih aktif, kritis dan mencari tahu permasalahannya dan memecahkan masalah
dengan melakukan percobaan atau eksperimen secara berkelompok, lalu mereka melakukan diskusi bersama dan hasilnya sangat beragam sehingga semua ide-ide
yang mereka dapatkan dituangkan semua kedalam lembar kerja yang sudah disediakan peneliti. Pembelajaran di kelas eksperimen dengan menggunakan
metode inkuiri sangt berbeda dengan kelas kontrol. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara guru
“Perbedaannya sangat terlihat ya, kalau di kelas IVB anak- anaknya banyak yang tidak memperhatikan, pada ngobrol sendiri, kalau ditanya
pada saat itu juga bisa menjawab tapi ya ada yang ditanya jawabnya ga tahu Bu, boleh buka buku Bu?. Jelas beda sekali dengan kelas IVA anak-anaknya
aktif. Secara nilai akademis kelas IVA terlihat lebih tinggi daripada yang kelas IVB”. Melalui metode inkuiri siswa menjadi aktif dan tidak bosan di kelas,
sedangkan siswa merasa bosan dan banyak yang tidak memperhatikan penjelasan guru terdapat pada kelas kontrol.
“Seneng” Wawancara dengan siswa tanggal 16 september 2014. Dari hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa merasa senang dalam mengikuti
pembelajaran dengan metode inkuiri. Selain siswa merasa senang, siswa juga aktif dalam mengikuti pembelajaran hal ini terlihat saat siswa menjawab pertanyaan
mengenai pendapatnya belajar dengan menggunakan metode inkuiri. Siswa menjawab “Kayak belajar sambil bermain” Wawancara dengan siswa tanggal 16
september 2014.
64
Selain wawancara, peneliti juga mengamati saat siswa melakukan percobaan. Melalui pengamatan peneliti melihat antusias siswa yang tinggi. Siswa
mampu mengerjakan posttest dengan baik dalam kelas. Kegiatan dokumentasi juga dilakukan untuk melihat lebih jauh keadaan siswa dalam melakukan
percobaan. Siswa sangat aktif menjawab pertanyaan guru ketika guru bertanya apakah hipotesis yang mereka buat sebelum melakukan percobaan benar. Setiap
kelompok lalu mempresentasikan hasil pengamatan yang telah mereka tulis didepan kelas. Diakhir pembelajaran guru melakukan evaluasi mengenai
pembelajaran yang telah berlangsung. Berbeda halnya dengan kelompok kontrol, kegiatan belajar hanya
menggunakan metode ceramah, mencatat materi dan mengerjakan soal. Pembelajaran dikelas kontrol terlihat membosankan, terlihat saat pembelajaran
ada siswa yang tiduran, sibuk dengan temannya sendiri. Guru lebih banyak aktif, dan siswa dipaksa untuk berfikir mengenai materi yang diajarkan.
65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V ini akan diuraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya. Bagian kesimpulan ini menunjukkan hasil
penelitian yang menjawab hipotesis penelitian. Selanjutnya, bagian saran berisi saran untuk penelitian selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan membangun empati
kelas IV SD Kanisius Sengkan Yogyakarta pada mata pelajaran IPA tahun ajaran 20142015.Rerata skor yang diperoleh kelompok eksperimen
lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Diperoleh M = 1,07, N = 39, SD = 0, 60, dan SE = 0, 09, harga sig. 2-tailed yaitu 0,023 p 0,05 sehingga
H
null
ditolak dan H
i
diterima yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest ke posttest pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, dengan kata lain penggunaan metode inkuiriberpengaruh terhadap kemampuanmembangun empati. Metode inkuiri memiliki
pengaruh besar terhadap kemampuan membangun empati, hal ini dapat dilihat dari analisis data besarnya pengaruh effect size metode inkuiri
terhadap kemampuan membangun empati pada kelompok eksperimen dengan koefisien korelasi r = 0,75 yang termasuk kedalam kategori efek
besar dengan presenrase pengaruh sebesar 56. Pada kelompok kontrol harga r = 0,60 yang termasuk kedalam kategori efek besar dengan
presentase pengaruh sebesar 36. 5.1.2 Penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan memahami
diri kelas IV SD Kanisius Sengkan Yogyakarta pada mata pelajaran IPA
tahun ajaran 20142015. Rerata skor yang diperoleh kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Diperoleh nilaiM = 0,99, N = 39,
SD = 0,77, dan SE = 0,12, harga sig. 2-tailed yaitu 0,033 p 0,05
sehingga H
null
ditolak dan H
i
diterima yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest ke posttest pada kelompok eksperimen