46
perbandingan rerata skor pretest kemampuan membangun empati menunjukkan bahwa t = -1,45, df = 80, harga Sig.2-tailed sebesar 0,15 atau p 0,05 sehingga
H
null
diterima dan H
i
ditolak, maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, dengan kata lain kedua
kelompok tersebut memiliki kemampuan awal yang sama.
4.1.2.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan
Uji signifikansi pengaruh perlakuan dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan membangun
empati. Uji signifikansi pengaruh perlakuan dilakukan dengan menghitung selisih skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan selisih skor pretest dan
posttest pada kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah
statistik parametik independent samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95 karena data yang digunakan berdistribusi normal.
Sebelum dilakukan analisis ini perlu dilakukan uji homogenitas varians dengan jika harga Sig 0,05 ada homogenitas varians dari kedua data yang
dibandingkan. Jika harga Sig 0,05 tidak ada homogenitas varians dari kedua data yang dibandingkan. Hasil analisi
s Levene’s test dengan tingkat kepercayaan 95 diperoleh F = 0,00 dengan Sig. = 0,93 p 0,05 dengan demikian ada
homogenitas varians. Setelah diketahui bahwa ada homogenitas varians dari kedua data yang dibandingkan, selanjutnya dilakukan uji statistik independent
samples t-test untuk mengetahui apakah penggunaan metode inkuiri berpengaruh
signifikan terhadap kemampuan memahami diri. Hasil analisis yang dilakukan akan menjadi tolak ukur untuk menarik kesimpulan apakah hipotesis yang dibuat
peneliti diterima atau ditolak. Berikut adalah hasil analisis data signifikansi pengaruh perlakuan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada
kemampuan membangun empati.
Tabel 4.3 Hasil Uji Selisih Skor Pretest-Posttest Kemampuan Membangun Empati
Hasil Rerata Selisih skor Sig.2-tailed
Keterangan
Selisih Skor Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,02
Berbeda
Rerata selisih skor pretest-posttest pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Berdasarkan analisis signifikansi pengaruh perlakuan
yang dilakukan pada kelompok kontrol diperoleh M pada kelompok kontrol =
47
0,75, N = 43, SD = 0, 61, dan SE = 0, 09. Pada kelompok eksperimen diperoleh M = 1,07, N = 39, SD = 0, 61, dan SE = 0,09. Peroleh data menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksprimen dengan nilai t = -2,32, dan df = 80.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperoleh harga Sig.2-tailed sebesar 0,02 atau p 0,05, sehingga H
null
ditolak dan H
i
diterima. Dengan demikian terdapat perbedaan antara selisih skor posttest-pretest pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan membangun empati.
Berikut adalah diagram yang menunjukkan selisih skor pretest dan posttest baik dikelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.
Gambar 4.1 Diagram Rerata Selisih Skor Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Kemampuan Membangun Empati
48
4.1.2.4 Analisis Lebih Lanjut 1. Uji Peningkatan Rerata Skor Pretest-posttest