19
siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan dapat meningkatkan pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Negeri I Giritirto
.
Gede 2013 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan keaktifan belajar, prestasi belajar, dan respons belajar siswa terhadap
pembelajaran IPA
menggunakan pendekatan
pembelajaran kontekstual
Contextual Teaching and Learning . Metode peneliian yang digunakan adalah
penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD No. 3 Pegayaman tahun pelajaran 2012 2013 sebanyak 23 orang. Hasil penelitian Hasil
penelitian menunjukkan bahwa : 1 penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa. Keaktifan siswa dari
siklus I, II dan III berturut-turut adalah cukup aktif, aktif, dan aktif. 2 Penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan prestasi
belajar IPA yang ditunjukkan dengan rata-rata prestasi belajar siswa dari siklus I, II dan III berturut-turut adalah 70,82, 76,20, dan 80,43. 3 Penerapan pendekatan
pembelajaran kontekstual mendapat respons positif dari siswa.
2.1.2.3 Penelitian tentang softskill
Rismanto 2013 meneliti pengembangan soft skill siswa melalui metode cooperative learning tipe jigsaw di smk muda patria kalasan. Penelitian ini
bertujuan untuk menegembangkan serta meningkatkan softskill siswa dengan cara menerapkan strategi cooperative learning tipe jigsaw. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis. Subyek penelitian ini adalah 20 siswa yang kesemuanyaadalah siswa laki-laki. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada peningkatan soft skill siswa pada setiap siklusnya. Persentase hasil peningkatantersebut dari waktu ke waktu mengalami
peningkatan, pada pra siklus rata-ratapersentase soft skill siswa adalah 40.38 rendah, kemudian pada siklus I adalah51.79 cukup, pada siklus II adalah
61.88 tinggi dan siklus III adalah73.82 tinggi. Faizah 2013 meneliti pengembangan perangkat pembelajaran berbasis
masalah untuk meningkatkan soft skill dan pemahaman konsep. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kevalidan perangkat pembelajaran, peningkatan soft
skill dan pemahaman konsep, serta respon siswa. Metode penelitian yang
20
digunakan adalah Research and Development R D. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI-6 IPA sebagai kelas uji coba luas eksperimen, sedangkan
siswa kelas XI-7 IPA sebagai kelas uji coba terbatas
.
. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis masalah pada materi
hidrolisis garam yang dikembangkan memiliki kriteria valid dengan rata-rata skor sebesar 3,57, adanya peningkatan soft skill siswa dengan N-Gain sebesar 0,46
dalam kategori sedang, sebanyak 72,72 siswa mencapai ketuntasan soft skill dengan kriteria tinggi atau sangat tinggi, pemahaman konsep siswa juga
meningkat dengan perolehan N-Gain sebesar 0,69 dalam kategori sedang, sebanyak 84,85 siswa mencapai ketuntasa
n belajar dengan KKM ≥ 76, serta siswa memberikan respon positif.
Dari beberapa penelitian yang sudah ada, terdapat penelitian penggunaan metode inkuiri, pembelajaran IPA, penelitian terhadap softskill. Selanjutnya
peneliti akan melakukan penelitian yang belum ada sebelumnya, yakni penelitian kuantitatifdengan jenis penelitian quasi eksperimenuntuk mengetahui pengaruh
penggunaan metode inkuiri kemampuan membangun empati dan kemampuan memahami diri.
21
Gambar 2.7 Literature map penelitian yang relevan
Penelitian terhadap metode inkuiri
Penelitian terhadap Pembelajaran IPA
Penelitian terhadap Softskill
Dwi Ari
Istianto,dkk 2013 Penggunaan Metode
Inkuiri, peningkatan Hasil Belajar
Retno widuri 2012Penggunaan Metode
Inkuiri, peningkatan pembelajaran
Wahyuni 2013 Penerapan model
kooperatif tipe TGT , peningkatan hasil dan
proses Pembelajaran IPA
Sugiarta I Gede 2013 Penggunaan
pendekatanpembelajaran kontekstual, peningkatan
keaktifan, prestasi dan respons belajar siswa
terhadap pembelajaran IPA
Rismanto 2013 Penggunaan metode
cooperative learning tipe jigsaw, pengembangan soft
skill siswa
Faizah 2013 Pengembangan perangkat
pembelajaran berbasis masalah, meningkatkan
soft skill dan pemahaman konsep.
Yang diteliti: peningkatan kemampuan membangun empati dan
memahami diri melalui metode inkuiri pada pelajaran ipa di SDK Sengkan Yogyakarta
22
2.2 Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPA adalah pembelajaran yang mempelajari tentang alam sekitar. Metode inkuiri adalah metode pembelajaran yang melibatkan siswa untuk
mencari tahu dan menemukan jawaban atas permasalahan yang ada. Penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran IPA dapat menjadikan siswa aktif dalam
mencari tahu apa yang terjadi dilingkungan sekitar. Kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri tidak hanya menuntut siswa untuk aktif dalam proses
kognitifnya saja. Tetapi, dalam menggunakan metode inkuiri ini anak dapat membangun kemampuan berempati serta dapat memahami diri mereka sendiri.
Jika metode inkuiri diterapkan dalam pembelajaran IPA, maka penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan kemampuan membangun empati dan
kemampuan memahami diri.
2.3 Hipotesis Penelitian
2.3.1 Penggunaan metode inkuiriberpengaruh terhadap kemampuan membangun empati kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta semester gasal tahun ajaran
20142015 pada mata pelajaran IPA.
2.3.2 Penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan memahami diri kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta semester gasal tahun ajaran
20142015 pada mata pelajaran IPA.