Kemampuan membangun empati Kemampuan memahami diri

12

2.1.1.4 Kemampuan membangun empati

1. Pengertian membangun empati Empati menurut Kahut dalam Taufik 2012: 40 adalah sebagai suatu suatu proses di mana seseorang berpikir mengenai kondisi orang lain yang seakan-akan dia berada pada posisi orang lain itu. Menurut Hogan dalam Taufik 2012: 41 sebagai konsep kognitif, empati sebagai kemampuan intelektual atau imajinatif terhadap kondisi pikiran dan perasaan orang lain. Sedangkan menurut Rogers dalam Taufik 2012: 40 memiliki dua konsepsi tentang empati, pertama dia menulis empati adalah melihat kerangka berpikir internal orang lain secara akurat, kedua dalam memahami orang lain tersebut individu seolah-olah masuk dalam diri orang lain sehingga bisa merasakan dan mengalami sebagaiman yang dirasakan dan dialami orang lain itu, tetapi tanpa kehilangan identitas dirinya sendiri. kalimat itu mengandung pengertian meskipun individu menempatkan pada posisi orang lain, namun dia tetap melakukan kontrol diri atas situasi yang ada, tidak dibuat-buat, dan tidak hanyut dalam situasi orang lain itu. Berdasarkan beberapa pengertian para ahli diatas, kemampuan membangun empati adalah kemampuan untuk memahami dan peka terhadap perasaan orang lain.

2.1.1.5 Kemampuan memahami diri

Memahami diri menurut Wiggins 2005: 100-103 adalah kebijaksanaan untuk mengetahui ketidaktahuan seseorang dan bagaimana satu pola pemikiran dan menginformasikan tindakan serta pemahaman prasangka. Dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan kita secara akurat menilai diri dan mengatur diri mencerminkan suatu pemahaman. Metakognisi mengacu pada pengetahuan diri tentang bagaimana kita berpikir dan mengapa, dan hubungan antara metode belajar pilihan kami dan pemahaman kami. Memahami diri adalah aspek kunci dari pemahaman karena menuntut kita sadar diri mempertanyakan cara kita melihat dunia jika kita ingin menjadi lebih memahami.

2.1.1.6 Ilmu Pengetahuan Alam