Kerangka Berpikir Hipotesis Penelitian

22

2.2 Kerangka Berpikir

Pembelajaran IPA adalah pembelajaran yang mempelajari tentang alam sekitar. Metode inkuiri adalah metode pembelajaran yang melibatkan siswa untuk mencari tahu dan menemukan jawaban atas permasalahan yang ada. Penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran IPA dapat menjadikan siswa aktif dalam mencari tahu apa yang terjadi dilingkungan sekitar. Kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri tidak hanya menuntut siswa untuk aktif dalam proses kognitifnya saja. Tetapi, dalam menggunakan metode inkuiri ini anak dapat membangun kemampuan berempati serta dapat memahami diri mereka sendiri. Jika metode inkuiri diterapkan dalam pembelajaran IPA, maka penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan kemampuan membangun empati dan kemampuan memahami diri.

2.3 Hipotesis Penelitian

2.3.1 Penggunaan metode inkuiriberpengaruh terhadap kemampuan membangun empati kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 20142015 pada mata pelajaran IPA. 2.3.2 Penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan memahami diri kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 20142015 pada mata pelajaran IPA. 23

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan jenis penelitian, setting penelitian, populasi, sampel, variabel penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, teknik analisis data, jadwal penelitian.

3.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design dengan tipe nonequivalent control group design Sugiyono, 2010: 114. Penelitian ini termasuk dalam quasi experimental design karena pemilihan sampel tidak dilakukan secara random, namun dilakukan pengundian untuk menentukan kelas yang menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Menurut Sugiyono 2012: 116-118nonequivalent control group design pada design ini terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, dengan diberikannya pretest dan posttest kepada kedua kelompok. Pemberian treatment pada kelompok eksperimen sebelum pemberian posttest. Kedua kelas diberikan pretest untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelompok. Kelompok eksperimen diberikan treatmentyaitu pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan apapun hanya menggunakan metode ceramah. Posttest diberikan setelah kelompok eksperimen diberikan treatment sedangkan kelompok kontrol setelah pembelajaran biasa. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diampu oleh satu guru yang sama dengan perlakuan yang berbeda. Penelitian ini digunakan karena peneliti ingin mengetahui pengaruh perlakuan metode inkuiri terhadap kemampuan membangun empati dan kemampuan memahami diri dengan melibatkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pengaruh perlakuan dapat dihitung dengan cara: O 2 -O 1 -O 4 -O 3 . Desain penelitian menggunakan seperti yang tertera dalam gambar berikut Cohen, 2007: 278: