37
H
i
: Ada perbedaan skor yang signifikan dari pretest ke posttest baik pada kelompok eksperimen danatau kelompok kontrol. Dengan kata lain terdapat
kenaikan skor yang signifikan dari pretest ke posttest. H
null
: Tidak ada perbedaan skor yang signifikan dari pretest ke posttest baik pada kelompok eksperimen danatau kelompok kontrol. Dengan kata lain tidak
terdapat kenaikan skor yang signifikan dari pretest ke posttest. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05, maka H
null
diterima dan H
i
ditolak artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan kata lain tidak terdapat peningkatan skor yang signifkan dari pretest ke posttest.
2. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05, maka H
null
ditolak dan H
i
diterima artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan kata lain terdapat peningkatan skor yang signifkan dari pretest ke posttest.
Untuk mengetahui persentase kenaikan skor pretest ke posttest digunakan rumus sebagai berikut:
Kenaikan =
3.8.3.2 Uji Besar Pengaruh effect size
Uji besar pengaruh perlakuan effect size dilakukan untuk lebih memastikan seberapa besar efek atau pengaruh yang ditimbulkan Cohen,
Manion, Morrison, 2007: 292. Pengaruh yang ditimbulkan yang dimaksudkan disini adalah penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan membangun
empati dan memahami diri. Uji besar pengaruh perlakuan dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Pearson sebagai berikut Field, 2009: 57
179 jika data terdistribusi secara normal cara untuk mengetahi koefisien korelasi r yaitu dengan rumus dibawah ini:
√
38
Keterangan: r = besar pengaruh effect size dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson
t = harga uji t df = derajat kebebasan
Jika distribusi data tidak normal, besar pengaruh perlakuan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut Field, 2009: 550
√ Keterangan:
Z = harga Z yang diambil dari perhitungan statistik non parametik dari program SPSS
N = 2x jumlah responden yang bersangkutan Kriteria untuk mengetahui besar pengaruh dapat diklasifikasi sebagai
berikutField, 2009: 550 r = 0,10 termasuk efek kecil yang setara dengan 1 pengaruh perlakuan
r = 0,30 termasuk efek menengah yang setara dengan 9 pengaruh perlakuan r = 0,50 termasuk efek besar yang setara dengan 25 pengaruh perlakuan
Persentase pengaruh perlakuan dihitung dengan mengkuadratkan harga r harga koefisien korelasi Pearson yang didapat atau R
2
x 100.
3.8.3.3 Uji retensi pengaruh perlakuan
Uji retensi pengaruh perlakuan dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri apakah masih kuat seperti pada posttest I.
Dengan cara mengambil data kembali yaitu posttest II soal masih sama dengan posttest I
. Uji retensi pengaruh dianjurkan dilakukan dengan posttest II sesudah sekian waktu dari posttest I untuk lebih mengetahui sensitifitas perbedaan
perlakuan Krathwohl, 2004: 546. Dianjurkan untuk melakukan pengumpulan data dalam waktu singkat untuk mengurangi bias yang mungkin terjadi karena
eksperimen dilakukan terlalu lama Krathwohl, 2004: 547. Data yang diperoleh dari posttest II kemudian diuji normalitasnya dan dibandingkan dengan hasil dari
posttest I. Analisis dilakukan dengan program komputer IBM Statistics 20 for
Windows dengan tingkat kepercayaan 95. Data dapat diuji dengan menggunakan
39
teknik statistik Paired-samples t test jika data berdistribusi normal atau Wilcoxon signed ranks test
jika data berdistribusi tidak normal. Hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut
.
Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut: H
i
: Ada perbedaan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II baik pada kelompok eksperimen danatau kelompok kontrol. Dengan kata lain terdapat
penurunanpeningkatan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II. H
null
: Tidak ada perbedaan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II baik pada kelompok eksperimen danatau kelompok kontrol. Dengan kata lain
tidak terdapat penurunanpeningkatan skor yang signifikan dari posttest I ke posttest II.
Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05, maka H
null
diterima dan H
i
ditolak artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan kata lain tidak terjadi peningkatan signifikan dari skor posttest I dan posttest II pada
kemampuan membangun empati dan memahami diri di kelompok eksperimen atau kelompok kontrol.
2. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05, maka H
null
ditolak dan H
i
diterima artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan kata lain terjadi peningkatan signifikan dari skor posttest I dan posttest II pada
kemampuan membangun empati dan memahami diri di kelompok eksperimen atau kelompok kontrol.
Untuk mengetahui presentase peningkatan skor posttest I ke posttest II digunakan rumus sebagai berikut
Peningkatan = x 100
3.9 Dampak pengaruh perlakuan
Setiap penelitian eksperimental sebaiknya dilengkapi dengan elemen penelitian kualitatif untuk membantu lebih memahami sudut pandang subyek