commit to user
matematika. Siswa-siswa banyak menemui kesulitan karena mereka menganggap bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dan sangat menakutkan.
Keadaan seperti ini terjadi pada siswa kelas IV pada materi pengurangan bilangan bulat. Siswa masih menemui kesulitan dalam pembelajaran karena guru
belum menggunakan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan siswa. Hal ini terbukti 23 siswa atau sekitar 71,87 nilainya belum dapat
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu 65. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka peneliti mengadakan penelitian dengan menggunakan model
kooperatif tipe struktural teknik missouri mathemathic project MMP untuk meningkatkan penguasaan konsep pengurangan bilangan bulat kelas IV SDN 01
Kebak Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar.
B. Pelaksanaan Tindakan 1. Tindakan Siklus I
Tindakan Siklus I dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2011 dan 18 Februari 2011. Siklus I dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan. Tiap-tiap
pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran 2 x 35 menit. Tahap-tahap yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan Tindakan Pada tahap ini dilakukan observasi untuk mengetahui penguasaan
konsep pengurangan bilangan bulat. Dari hasil observasi proses pembelajaran Matematika serta mengadakan pretes materi pengurangan bilangan bulat kelas
IV sebelum diberikan tindakan, dapat diperoleh hasil sebagai data awal untuk mengetahui kemampuan siswa melalui skor awal materi pengurangan bilangan
bulat. Berdasarkan
pengamatan yang
dilakukan pada
proses pembelajaran,siswa kelas IV SDN 01 Kebak terdapat sebanyak 32 siswa,
terdiri dari 24 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Pada observasi awal terdapat 17 siswa atau 53,12 belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
commit to user
KKM yaitu 65. Di bawah ini ditunjukkan tabel frekuensi hasil pembelajaran pengurangan bilangan bulat sebelum menggunakan model kooperatif tipe
struktural teknik missouri mathemathic project MMP. Setelah melakukan pengamatan proses pembelajaran kelas IV mata
pelajaran Matematika pada materi penguranagn bilangan bulat terdapat siswa yang penguasaan konsep tentang bilangan bulat masih rendah. Peneliti
mengadakan koordinasi dengan guru kelas IV dan Kepala Sekolah untuk mencari solusi yang dapat meningkatkan penguasaan konsep pengurangan
bilangan bulat dengan mengoptimalkan penggunaan model pembelajaran kooperatif MMP.
Dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2007 Kelas IV tentang bilangan bulat. Langkah-langkah untuk merencanakan
pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif tipe struktural teknik missouri mathemathic project MMP sebagai berikut :
1 Review
Meninjau ulang pembelajaran yang telah lalu yaitu tentang penjumlahan bilangan bulat.
2 Pengembangan
Menyajikan ide baru atau perluasan konsep mengenai pengurangan bilangan bulat yang disertai dengan penggunaan media pembelajaran
untuk memudahkan penguasaan konsep pengurangan bilangan bulat. 3
Latihan Terkontrol Siswa belajar kooperatif yaitu dengan dibentuk menjadi beberapa
kelompok belajar 4
Seatwork Siswa bekerja sendiri untuk latihan atau perluasan konsep dengan
mengerjakan soal tentang pengurangan bilangan. 5
Penutup Kegiatan penutup ini siswa diberikan pekerjaan rumah untuk melatih dan
memperkuat tentang konsep pengurangan bilangan bulat.
commit to user
b. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahapan ini guru melaksanakan pembelajaran dengan penerapan model kooperatif tipe struktural teknik missouri mathemathic project MMP
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun sebagai sebelumnya.
1 Pertemuan I Pertemuan ke I dilaksanakan hari Rabu, 16 Februari 2011.
Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model kooperatif tipe struktural teknik missouri mathemathic project MMP pada mata
pelajaran matematika di kelas IV. Guru membuka proses pembelajaran diawali dengan berdoa dan menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu
tentang pengurangan bilangan bulat. Sebagai kegiatan awal, guru mengadakan absensi untuk
mengetahui kehadiran siswa. Sebelum masuk pada materi pembelajaran, guru mereview materi pembelajaran yang telah lalu. Melalui tanya jawab
dan latihan soal, siswa dibimbing untuk mereview tentang penjumlahan bilangan bulat.
Setelah siswa dibimbing untuk mereview guru mengarahkan siswa kepada materi pengurangan bilangan bulat. Penggunaan media yang real
akan lebih mempermudah siswa dalam pemahaman konsep pengurangan bilangan bulat serta dapat menarik perhatian siswa yaitu dengan media
garis bilangan. Kemudian guru mempresentasikan materi pengurangan bilangan bulat yang akan disampaikan dengan menggunakan media garis
bilangan di depan kelas serta menggunakan sumber belajar yang telah dipersiapkan. Bagi siswa yang berani menyelesaikan soal pengurangan
bilangan bulat, akan mendapatkan reward berupa bintang sebagai simbol penghargaan.
Guru mulai mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5 – 6 siswa. Cara pengelompokan dilakukan dengan cara
membagikan siswa rangking 1- 6 sebagai ketua kelompok, kemudian mereka memilih anggota secara berurutan sampai semua siswa terpilih.
commit to user
Setelah siswa duduk dengan kelompoknya, guru memberikan tugas untuk dikerjakan secara berkelompok. Siswa saling berdiskusi dan
memberikan informasi bersama untuk lebih memahami apa yang disampaikan oleh guru. Siswa aktif menunjukkan aktivitas bertanya dan
mengerjakan tugas dengan berdiskusi kelompok. Siswa dalam kelompok saling membagi tugas, berinteraksi, mencari langkah penyelesaian dari
berbagai buku yang dibawa kemudian mengerjakan dan berdiskusi. Dalam kegiatan kelompok ini siswa dilatih untuk bertanggungjawab dan saling
membantu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Bagi kelompok yang mampu menyelesaikan tugas paling cepat dan benar
menjadi kelompok yang terbaik. Setelah siswa menyelesaikan tugas kelompok, siswa kembali
duduk di kursinya masing-masing. Kemudian siswa diberikan latihan untuk dikerjakan secara mandiri. Guru meminta beberapa siswa untuk
maju mengerjakan soal di depan kelas tanpa melihat jawaban yang telah dikerjakan sebelumnya.
Setelah selesai guru meminta tugas latihan individu untuk dikumpulkan di depan kelas dan melakukan refleksi yaitu mengumumkan
siswa yang mendapat nilai tertinggi. Bagi siswa yang mendapatkan nilai tertinggi mendapatkan bintang sebagai penghargaan atas prestasinya.
Sebagai tindak lanjut guru memberikan pekerjaan rumah dan memberikan pesan-pesan untuk rajin belajar.
2 Pertemuan II Pertemuan ke II dilaksanakan hari Rabu, 18 Februari 2011.
Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model kooperatif tipe struktural teknik missouri mathemathic project MMP pada mata
pelajaran matematika di kelas IV. Guru membuka proses pembelajaran diawali dengan berdoa dan menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu
tentang pengurangan bilangan bulat.
commit to user
Sebagai kegiatan awal, guru mengadakan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa. Sebelum masuk pada materi pembelajaran,
guru mereview materi pembelajaran yang telah lalu. Melalui tanya jawab dan pembahasan soal, siswa dibimbing untuk mereview tentang pekerjaan
rumah yang telah diberikan saat pertemuan I. Setelah siswa dibimbing untuk mereview, guru memperkuat
konsep pengurangan bilangan bulat. Penggunaan media yang real akan lebih mempermudah siswa dalam pemahaman konsep pengurangan
bilangan bulat serta dapat menarik perhatian siswa yaitu dengan media tabel pola bilangan. Kemudian guru mempresentasikan materi
pengurangan bilangan bulat yang akan disampaikan dengan menggunakan media tabel pola bilangan di depan kelas serta menggunakan sumber
belajar yang telah dipersiapkan. Bagi siswa yang berani menyelesaikan soal pengurangan bilangan bulat, akan mendapatkan reward berupa
bintang sebagai simbol penghargaan. Guru mulai mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok
yang terdiri dari 5 – 6 siswa. Cara pengelompokan dilakukan dengan cara membagikan siswa rangking 1- 6 sebagai ketua kelompok, kemudian
mereka memilih anggota secara berurutan sampai semua siswa terpilih. Setelah siswa duduk dengan kelompoknya, guru memberikan tugas
untuk dikerjakan secara berkelompok. Siswa saling berdiskusi dan memberikan informasi bersama untuk lebih memahami apa yang
disampaikan oleh guru. Siswa aktif menunjukkan aktivitas bertanya dan mengerjakan tugas dengan berdiskusi kelompok. Siswa dalam kelompok
saling membagi tugas, berinteraksi, mencari langkah penyelesaian dari berbagai buku yang dibawa kemudian mengerjakan dan berdiskusi. Dalam
kegiatan kelompok ini siswa dilatih untuk bertanggungjawab dan saling membantu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Bagi
kelompok yang mampu menyelesaikan tugas paling cepat dan benar menjadi kelompok yang terbaik dan mendapatkan reward dari guru. Hal
ini dilakukan agar siswa menjadi bersemangat dalam mengikuti
commit to user
pembelajaran, sehingga terjadi persaingan positif antarkelompok maupun individu.
Setelah siswa menyelesaikan tugas kelompok, siswa kembali duduk di kursinya masing-masing. Kemudian siswa diberikan latihan
untuk dikerjakan secara mandiri. Guru meminta beberapa siswa untuk maju mengerjakan soal di depan kelas tanpa melihat jawaban yang telah
dikerjakan sebelumnya. Setelah selesai guru meminta tugas latihan individu untuk
dikumpulkan di depan kelas dan melakukan refleksi yaitu mengumumkan siswa yang mendapat nilai tertinggi. Bagi siswa yang mendapatkan nilai
tertinggi mendapatkan bintang sebagai penghargaan atas prestasi yang diraih. Hal ini dilakukan guna memotivasi siswa untuk menjadi yang
terbaik. Sebagai tindak lanjut guru memberikan pekerjaan rumah dan memberikan pesan-pesan untuk rajin belajar.
c. Observasi
Dalam tahap observasi ini dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model kooperatif tipe
struktural teknik missouri mathemathic project MMP yang dilaksanakan dengan menggunakan bantu berupa lembar observasi dan perekaman
dengan kamera. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model
kooperatif tipe struktural teknik missouri mathemathic project MMP pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Serta untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan model kooperatif tipe struktural teknik
missouri mathemathic project MMP dalam
meningkatkan penguasaan konsep pengurangan bilangan bulat di kelas IV SDN 01 Kebak Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar.
Pengamatan tidak hanya ditunjukkan pada kegiatan siswa dalam proses pembelajaran namun juga pada aspek tindakan guru dalam
melaksanakan pembelajaran termasuk pengelolaan kelas dalam setiap
commit to user
pertemuan. Berikut adalah hasil observasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran penguasaan konsep pengurangan bilangan bulat pada mata
pelajaran Matematika. Pertemuan I
Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada pertemuan I dapat dilihat pada lampiran 6 dan 8.
1 Kegiatan Siswa a Siswa tertarik terhadap apersepsi yang diberikan oleh guru dengan
memberikan respon posititif yaitu bertanya jawab dengan guru. b Siswa cukup aktif dalam kegiatan pembelajaran pengurangan
bilangan bulat. Dilihat dari masih adanya siswa sering asik sendiri bermain dengan teman sebangkunya.
c Siswa kurang berani bertanya pada guru. Setiap guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, hanya beberapa siswa
yang mengajukan pertanyaan. d Siswa sudah mampu menjawab pertanyaan dari guru dengan baik.
e Siswa kurang memperhatikan penjelasan materi yang diberikan oleh guru. Di saat guru menyampaikan materi pelajaran, siswa
masih sering berbincang dan bermain dengan teman-temannya. f Siswa dapat mempergunakan media yang diberikan oleh guru
dengan baik. Media garis bilangan dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran serta membantu siswa dalam menguasaan
konsep bilangan bulat. g Siswa kurang mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Terdapat beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Terbukti masih ada siswa yang mendapatkan
nilai di bawah KKM. h Aktivitas siswa dalam pembelajaran memperoleh nilai rata – rata
2,37 2 Kegiatan Guru
a Guru mempersiakan sumber belajar dengan baik.
commit to user
b Guru mampu mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif.
c Guru sudah memberikan motivasi kepada siswa dengan baik. Apersepsi dengan tanya jawab dapat membangkitkan semangat
belajar siswa. d Guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik .
e Guru sudah melakukan apersepsi dengan baik. Pada kegiatan awal siswa merasa tertarik mengikuti proses pembelajaran.
f Pendekatan yang dilakukan guru belum menunjukkan performen yang maksimal atau cukup.
g Guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. h Guru mengarahkan siswa dalam menggunakan media garis
bilangan dalam penguasaan konsep bilangan bulat. i Guru membimbing siswa dalam menggunakan media garis
bilangan dengan baik. j Guru dalam melaksanakan pembelajaran belum menunjukkan
aktivitas melibatkan siswa dengan cukup. k Guru melakukan penilaian proses dan hasil dengan cukup
l Guru dalam mengajar menggunakan bahasa cukup baik. m Guru mengakhiri pembelajaran dengan baik
n Aktivitas guru masih dalam tahap cukup, karena hanya mencapai rata – rata 2,2
Pertemuan II Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada pertemuan II dapat
dilihat pada lampiran 7 dan 9. 1 Kegiatan Siswa
a Siswa tertarik terhadap apersepsi yang diberikan oleh guru dengan memberikan respon posititif yaitu bertanya jawab dengan guru.
b Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran pengurangan bilangan bulat. Dilihat dari antusias siswa mengerjakan soal di depan kelas.
commit to user
c Siswa cukup antusias bertanya pada guru. Setiap guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
d Siswa sudah mampu menjawab pertanyaan dari guru dengan baik. e Siswa cukup memperhatikan penjelasan materi yang diberikan oleh
guru. f Siswa dapat mempergunakan media yang diberikan oleh guru
dengan baik. Media table pola bilangan dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran serta membantu siswa dalam menguasaan
konsep bilangan bulat. g Siswa cukup mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Terbukti jumlah siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM berkurang.
h Aktivitas siswa meningkat apabila dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya, yaitu dengan rata – rata 2,68
2 Kegiatan Guru a Guru mempersiakan sumber belajar dengan baik.
b Guru mampu mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif.
c Guru sudah memberikan motivasi kepada siswa dengan baik. Apersepsi dengan tanya jawab dapat membangkitkan semangat
belajar siswa. d Guru sudah baik dalam menyampaikan tujuan pembelajaran.
e Guru sudah melakukan apersepsi dengan baik. Pada kegiatan awal siswa merasa tertarik mengikuti proses pembelajaran.
f Pendekatan yang dilakukan guru belum menunjukkan performen sudah baik.
g Guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. h Guru mengarahkan siswa dalam menggunakan media table pola
bilangan dalam penguasaan konsep bilangan bulat. i Guru membimbing siswa dalam menggunakan media tabel pola
bilangan dengan baik.
commit to user
j Guru dalam melaksanakan pembelajaran sudah menunjukkan aktivitas melibatkan siswa sudah baik
k Guru melakukan penilaian proses dan hasil dengan baik. l Guru dalam mengajar menggunakan bahasa sudah baik.
m Guru mengakhiri pembelajaran dengan baik. n Aktivitas guru sudah meningkat menjadi 2,6
Dari hasil pengamatan dan hasil yang diperoleh siswa pada siklus I pertemuan ke I dan ke II, dapat diketahui bahwa pembelajaran matematika
yang dilakukan dengan model kooperatif tipe struktural teknik missouri mathemathic project MMP belum dapat mencapai hasil belajar sebagaimana
yang diharapkan. d. Refleksi
Setelah melaksanakan pengamatan dari proses pembelajaran di dalam kelas, selanjutnya peneliti menganalisa data yang diperoleh berdasarkan
lembar kerja siswa dan lembar observasi kegiatan guru dan siswa. Tujuan dari refleksi adalah untuk mengetahui kendala sekaligus solusi pelaksanaan pada
siklus berikutnya. Setelah melihat pada pekerjaan siswa, pada materi pengurangan bilangan bulat telah menunjukkan perubahan yang cukup berarti.
Dalam pembelajaran, guru yang bertindak sebagai fasilitator sudah memberikan pengarahan dan memberikan solusi setiap siswa mengalami
kesulitan, namun perhatian siswa terkadang tidak sepenuhnya tertuju pada perhatian guru, hal ini disebabkan kelemahan dari penerapan model kooperatif
tipe struktural teknik missouri mathemathic project MMP ketika berjalannya langkah pengembangan konsep, siswa cenderung bosan dengan penjelasan
guru. Pertemuan I
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran, siswa belum menunjukkan sikap kerjasama kelompok sesuai dengan teori penerapan
model kooperatif tipe struktural teknik missouri mathemathic project MMP.
commit to user
Siswa lebih dominan bekerja secara individual tanpa memperhatikan kerjasama dalam satu kelompoknya. Selain itu siswa yang sibuk dengan
kegiatannya sendiri, sehingga mengakibatkan siswa belum sepenuhnya menguasai konsep tentang pengurangan bilangan bulat dengan baik. Sehingga
nilai yang diperoleh siswa pada pertemuan ke 1 belum menunjukkan perubahan yang cukup berarti, karena nilai rata-rata kelas mencapai 62,34 dari
siswa yang memperoleh nilai
≥ 65 sebanyak 12 siswa atau 37,5 dari 32 siswa.
Data nilai penguasaan konsep pengurangan bilangan bulat pada pertemuan ke 1 selengkapnya dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini.
Tabel 7. Data Nilai Penguasaan Konsep Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SDN 01 Kebak
Berdasarkan data hasil pembelajaran pengurangan bilangan bulat dengan model pembelajaran kooperatif MMP pada pertemuan I siklus I
dapat diperiksa grafiknya seperti gambar 4. di bawah ini.
Gambar 4. Grafik Nilai Penguasaan Konsep Bilangan Bulat pada Pertemuan I Siklus I
No Interval Nilai
Frekuensi fi Prosentase
1 14-27
2 28-42
5 15,62
3 43-57
7 21,87
4 56-70
13 40,62
5 71-85
4 12,5
6 86-100
3 9,37
Jumlah 32
100
commit to user
Dari tabel 7 dan gambar 4 diatas dapat dilihat bahwa setelah melaksanakan pertemuan I siklus I, tidak ada siswa atau 0 yang memperoleh nilai antara 14 –
27, sebanyak 5 siswa atau 15,62 yang memperoleh nilai antara 28 – 42, sebanyak 7 siswa atau 21,87 yang mendapatkan nilai antara 43 – 57, sebanyak
13 siswa atau 40,62 yang mendapatkan nilai antara 56 – 70, sebanyak 4 siswa atau 12,5 yang mendapatkan nilai antara 71 – 85, sebanyak 3 siswa atau 9, 37
yang mendapatkan nilai antara 86 – 100. Pertemuan II
Dari pengamatan selama proses pembelajaran di SDN 01 Kebak Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar, siswa sudah menunjukkan sikap
kerjasama, meskipun masih ada beberapa siswa yang bersikap acuh terhadap kelompoknya sendiri. Siswa lebih aktif dalam memperhatikan penjelasan guru dan
menjawab pertanyaan ketika guru melontarkan pertanyaan. Guru aktif membantu siswa yang mengalami kesulitan baik individu maupun kelompok. Penguasaan
konsep pengurangan bilangan bulat sudah berjalan lebih baik dibandingkan dengan pertemuan ke I. Pada pertemuan ke II hasil yang diperoleh sudah
menunjukkan perubahan yang cukup berarti, yaitu nilai rata-rata kelas mencapai 70,46 dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 22 siswa atau 68,75 dari
32 siswa. Dan nilai penguasaan konsep pengurangan bilangan bulat dapat dilihat dari tabel 8.
Tabel 8. Data nilai penguasaan konsep pengurangan bilangan bulat pada pertemuan II siklus I
No Interval Nilai
Frekuensi fi Prosentase
1 14-27
2 28-42
1 31,25
3 43-57
1 31,25
4 56-70
19 59,37
5 71-85
5 15,62
6 86-100
6 18,75
Jumlah 32
100
commit to user
Berdasarkan data hasil pembelajaran pengurangan bilangan bulat dengan model kooperatif tipe struktural teknik missouri mathemathic project
MMP pada pertemuan II siklus I dapat diperiksa grafiknya seperti gambar 5. di bawah ini.
Gambar 5. Grafik Nilai Penguasaan Konsep Bilangan Bulat pada Pertemuan II Siklus I
Dari tabel 8 dan gambar 5 diatas dapat dilihar bahwa setelah melaksanakan pertemuan II siklus I, tidak ada siswa atau 0 yang memperoleh nilai antara 14 –
27, sebanyak 1 siswa atau 31,25 yang memperoleh nilai antara 28 – 42, sebanyak 1 siswa atau 31,25 yang mendapatkan nilai antara 43 – 57, sebanyak
19 siswa atau 59,37 yang mendapatkan nilai antara 56 – 70, sebanyak 5 siswa atau 15,62 yang mendapatkan nilai antara 71 – 85, sebanyak 3 siswa atau 18,75
yang mendapatkan nilai antara 86 – 100. Bertolak dari hasil yang diperoleh pada siklus I pertemuan II, penerapan
model kooperatif tipe struktural teknik missouri mathemathic project MMP
commit to user
memiliki pengaruh yang cukup berhasil. Sebagaiman peningkatan yang ditunjukkan dalam tabel tersebut.
Secara ringkas, pertemuan ke I dan ke II siklus I dapat diubah menjadi tabel 8 di bawah ini.
Tabel 9. Data Perkembangan Penguasaan Konsep Pengurangan Bilangan Bulat pada Siklus I.
No Pertemuan I
Pertemuan II Jumlah
Nilai Rata-rata siklus I Kriteria
1 60
70 130
65 Tuntas
2 40
60 100
50 Belum Tuntas
3 60
70 130
65 Tuntas
4 70
60 130
65 Tuntas
5 30
80 110
55 Belum Tuntas
6 70
60 130
65 Tuntas
7 50
60 110
55 Belum Tuntas
8 50
50 100
50 Belum Tuntas
9 50
60 110
55 Belum Tuntas
10 60
40 100
50 Belum Tuntas
11 50
80 130
65 Tuntas
12 60
70 130
65 Tuntas
13 40
70 110
55 Belum Tuntas
14 100
80 180
90 Tuntas
15 100
100 200
100 Tuntas
16 80
70 150
75 Tuntas
17 70
70 140
70 Tuntas
18 50
70 120
60 Belum Tuntas
19 80
80 160
80 Tuntas
20 60
60 120
60 Belum Tuntas
21 40
80 120
60 Belum Tuntas
22 60
60 120
60 Belum Tuntas
23 80
90 170
85 Tuntas
24 80
90 170
85 Tuntas
25 60
70 130
65 Tuntas
26 50
70 120
60 Belum Tuntas
27 70
70 140
70 Tuntas
28 50
90 140
70 Tuntas
29 70
60 130
65 Tuntas
30 40
90 130
65 Tuntas
31 60
70 130
65 Tuntas
32 100
100 200
100 Tuntas
commit to user
Jumlah 1990
2300 4290
2145 Rata-rata
62,18 71,87
134,06 67,03
Prosentase 37,5
68,75 62,5
Dengan demikian dapat diketahui bahwa selam siklus I terdapat peningkatan yang cukup berarti dan target yang diharapkan dapat tercapai. Hal ini
terbukti dengan adanya peningkatan pada nilai rata-rata yang sebelumnya 62,18 menjadi 71,87 dan nilai rata-rata yang diperoleh 67,03. Dengan adanya
peningkatan penguasaan konsep bilangan bulat dengan jumlah siswa yang mendapat nilai diatas KKM yang sebelumnya 13 siswa atau 40,62 menjadi 20
siswa atau 62,5 . Dengan demikian, dapat diketahui keberhasilan sebagaimana yang tertera
pada rencana sebelumnya belum dapat tercapai, sehingga pembelajaran akan dilanjutkan untuk siklus II mengenai pengurangan bilangan bulat.
2. Tindakan Siklus II
Tindakan siklus II dilaksanakan pada minggu terakhir bulan februari 2011. Tidakan dalam siklus II ini dilaksanakan selama 2 kali pertemuan dengan alokasi
waktu 2x35 menit. Tahapan – tahapan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan Tindakan Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pada pelaksanaan tindakan pada
siklus I, diketahui bahwa hasil yang diperoleh siswa belum signifikan. Oleh karena itu, peneliti bersama dengan guru matematika mengadakan kolaborsi
untuk mencari solusi dalam pembelajaran berikutnaya. Rencana yang disusun dalam siklus II adalah sebagai berikut : 1 Guru tidak akan dominan dalam
memberikan penjelasan pada siswa. Dalam hal ini siswa yang lebih banyak aktif, penjelasan dari guru hanya secukupnya. 2 Guru akan lebih
mengoptimalkan pemberian motivasi kepada siswa agar siswa lebih bersemangat dalam pembelajaran. 3 Guru akan mencoba memberikan reward
untuk kelompok yang terbaik, karena pada siklus I pemberian reward hanya untuk individu. 4 Guru akan menggunakan media yang berbeda dengan siklus
commit to user
I yaitu dengan menggunakan manik – manik. Hal ini dilakukan untuk memperkuat konsep pengurangan bilangan bulat.
Peneliti dengan pengarahan dari guru kelas dan masukan dari guru-guru yang lain, kembali menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
dengan lebih cermat dan teliti untuk pelaksanaan siklus II. Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP seperti pada siklus II,
yaitu : 1 Memilih atau menentukan kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai, 2 mempersiapkan media yang akan dipergunakan, 3
Menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran RPP siklus II. Berdasarkan analisi terhadap hasil pekerjaan siswa pada siklus I,
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal pengurangan bilangan bulat. Dengan demikian desain
pembelajaran matematika akan lebih menguatkan pada penguasaan konsep pengurangan bilangan bulat. Selain itu, melalui kerja kelompok merupakan
salah satu alternatif untuk memantapkan konsep penggurangan bilangan bulat pada siswa, hal ini juga sebagai pengulangan dan perbaikan kegiatan
pembelajaran pada pertemuan ke I dan ke II pada siklus I. b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dengan penerapan model kooperatif tipe struktural teknik missouri mathemathic project MMP. Pembelajaran
dilaksanakan dalam dua pertemuan. Yaitu pada tanggal 22 dan 25 Februari 2011.
Pertemuan I Pertemuan ke I dilaksanakan hari Selasa, 22 Februari 2011.
Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model kooperatif tipe struktural teknik missouri mathemathic project MMP pada mata pelajaran
matematika di kelas IV. Guru membuka proses pembelajaran diawali dengan berdoa dan menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu tentang pengurangan
bilangan bulat.
commit to user
Sebagai kegiatan awal, guru mengadakan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa. Sebelum masuk pada materi pembelajaran, guru mereview
materi pembelajaran yang telah lalu. Melalui tanya jawab dan latihan soal, siswa dibimbing untuk mereview tentang pengurangan bilangan bulat. Siswa
bersama guru membahas PR yang diberikan pada pembelajaran yang telah lalu.
Siswa dibimbing untuk mereview guna memperkuat penguasaan konsep pengurangan bilangan bulat. Penggunaan media yang real akan lebih
mempermudah siswa dalam pemahaman konsep pengurangan bilangan bulat serta dapat menarik perhatian siswa yaitu dengan media manik - manik.
Kemudian guru mempresentasikan materi pengurangan bilangan bulat yang akan disampaikan dengan menggunakan media manik - manik di depan kelas
serta menggunakan sumber belajar yang telah dipersiapkan. Bagi siswa yang berani menyelesaikan soal pengurangan bilangan bulat, akan mendapatkan
reward berupa bintang sebagai simbol penghargaan. Guru mulai mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok yang
terdiri dari 5 – 6 siswa. Cara pengelompokan dilakukan dengan cara membagikan siswa rangking 1- 6 sebagai ketua kelompok, kemudian mereka
memilih anggota secara berurutan sampai semua siswa terpilih. Setelah siswa duduk dengan kelompoknya, guru memberikan tugas
untuk dikerjakan secara berkelompok. Setiap kelompok dibagikan manik – manik sebagai media yang digunakan untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan. Kemudian siswa saling berdiskusi dan memberikan informasi bersama untuk lebih memahami apa yang disampaikan oleh guru. Siswa aktif
menunjukkan aktivitas bertanya dan mengerjakan tugas dengan berdiskusi kelompok. Siswa dalam kelompok saling membagi tugas, berinteraksi,
mencari langkah penyelesaian dari berbagai buku yang dibawa kemudian mengerjakan dan berdiskusi. Dalam kegiatan kelompok ini siswa dilatih untuk
bertanggungjawab dan saling membantu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Bagi kelompok yang mampu menyelesaikan tugas paling
commit to user
cepat dan benar menjadi kelompok yang terbaik dan mendapatkan reward berupa bintang.
Setelah siswa menyelesaikan tugas kelompok, siswa kembali duduk di kursinya masing-masing. Kemudian siswa diberikan latihan untuk dikerjakan
secara mandiri. Guru meminta beberapa siswa untuk maju mengerjakan soal di depan kelas tanpa melihat jawaban yang telah dikerjakan sebelumnya.
Setelah selesai guru meminta tugas latihan individu untuk dikumpulkan di depan kelas dan melakukan refleksi yaitu mengumumkan siswa yang
mendapat nilai tertinggi. Bagi siswa yang mendapatkna nilai tertinggi mendapatkan bintang sebagai penghargaan atas prestasinya. Sebagai tindak
lanjut guru memberikan pekerjaan rumah dan memberikan pesan-pesan untuk rajin belajar.
Pertemuan II Pertemuan ke II dilaksanakan hari Jumat, 25 Februari 2011.
Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model kooperatif tipe struktural teknik missouri mathemathic project MMP pada mata pelajaran
matematika di kelas IV. Guru membuka proses pembelajaran diawali dengan berdoa dan menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu tentang pengurangan
bilangan bulat. Sebagai kegiatan awal, guru mengadakan absensi untuk mengetahui
kehadiran siswa. Sebelum masuk pada materi pembelajaran, guru mereview materi pembelajaran yang telah lalu. Melalui tanya jawab dan latihan soal,
siswa dibimbing untuk mereview tentang pengurangan bilangan bulat. Siswa bersama guru membahas PR yang diberikan pada pembelajaran yang telah
lalu. Siswa dibimbing untuk mereview guna memperkuat penguasaan
konsep pengurangan bilangan bulat. Penggunaan media yang real akan lebih mempermudah siswa dalam pemahaman konsep pengurangan bilangan bulat
serta dapat menarik perhatian siswa yaitu dengan media manik - manik. Kemudian guru mempresentasikan materi pengurangan bilangan bulat yang
commit to user
akan disampaikan dengan menggunakan media manik - manik di depan kelas serta menggunakan sumber belajar yang telah dipersiapkan. Bagi siswa yang
berani menyelesaikan soal pengurangan bilangan bulat di depan kelas, akan mendapatkan reward berupa bintang sebagai simbol penghargaan.
Guru mulai mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5 – 6 siswa. Cara pengelompokan dilakukan dengan cara
membagikan siswa rangking 1- 6 sebagai ketua kelompok, kemudian mereka memilih anggota secara berurutan sampai semua siswa terpilih.
Setelah siswa duduk dengan kelompoknya, guru memberikan tugas untuk dikerjakan secara berkelompok. Setiap kelompok dibagikan manik –
manik sebagai media yang digunakan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Kemudian siswa saling berdiskusi dan memberikan informasi
bersama untuk lebih memahami apa yang disampaikan oleh guru. Siswa aktif menunjukkan aktivitas bertanya dan mengerjakan tugas dengan berdiskusi
kelompok. Siswa dalam kelompok saling membagi tugas, berinteraksi, mencari langkah penyelesaian dari berbagai buku yang dibawa kemudian
mengerjakan dan berdiskusi. Dalam kegiatan kelompok ini siswa dilatih untuk bertanggungjawab dan saling membantu untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh guru. Bagi kelompok yang mampu menyelesaikan tugas paling cepat dan benar menjadi kelompok yang terbaik dan mendapatkan reward
berupa bintang. Setelah siswa menyelesaikan tugas kelompok, siswa kembali duduk di
kursinya masing-masing. Kemudian siswa diberikan latihan untuk dikerjakan secara mandiri. Guru meminta beberapa siswa untuk maju mengerjakan soal di
depan kelas tanpa melihat jawaban yang telah dikerjakan sebelumnya. Setelah selesai guru meminta tugas latihan individu untuk dikumpulkan
di depan kelas dan melakukan refleksi yaitu mengumumkan siswa yang mendapat nilai tertinggi. Bagi siswa yang mendapatkna nilai tertinggi
mendapatkan bintang sebagai penghargaan atas prestasinya. Sebagai tindak lanjut guru memberikan pekerjaan rumah dan memberikan pesan-pesan untuk
rajin belajar.
commit to user
c. Observasi Pada tahap observasi peneliti berkolaborasi dengan guru kelas IV untuk
melakukan pengamatan terhadap situasi selama peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu yang berupa lembar
observasi dan kamera photo. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian
pelaksanaan pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun. Pengamatan tidak hanya ditunjukkan pada kegiatan siswa dalam
proses pembelajaran namun juga pada aspek tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran termasuk pengelolaan kelas dalam setiap
pertemuan. Keseluruhan data yang diperoleh dalam kegiatan ini, termasuk hasil tes,
dipergunakan sebagai bahan dan masukan untuk menganalisis perkembangan penguasaaan konsep pengurangan bilangan bulat siswa. Setelah data observasi
diperoleh, maka guru kelas IV berdiskusi dengan peneliti untuk mengetahui penguasaan konsep pengurangan bulat dari tiap – tiap siklus sebagai bahan
pertimbangan yang
akan digunakan
untuk pelaksanaan
tindakan selanjutnya.Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada siklus II secara lebih
rinci dapat dilihat pada keterangan berikut. Pertemuan I
Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada pertemuan I dapat dilihat pada lampiran 12 dan 14.
1 Kegiatan Siswa a Siswa dengan baik tertarik terhadap apersepsi yang diberikan oleh guru
dengan memberikan respon posititif yaitu bertanya jawab dengan guru. b Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran pengurangan bilangan bulat.
c Siswa berani bertanya pada guru. Setiap guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dengan antusias.
d Siswa sudah mampu menjawab pertanyaan dari guru dengan baik. e Siswa memperhatikan penjelasan materi yang diberikan oleh guru.
commit to user
f Siswa dapat mempergunakan media yang diberikan oleh guru dengan baik. Media manik – manik dapat mengaktifkan siswa dalam
pembelajaran serta membantu siswa dalam menguasai konsep bilangan bulat.
g Siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru sudah baik. h Aktivitas siswa diperoleh nilai rata – rata 3,08
2 Kegiatan Guru a Guru mempersiakan sumber belajar dengan baik.
b Guru mampu mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif.
c Guru sudah memberikan motivasi kepada siswa dengan baik. Apersepsi dengan tanya jawab dapat membangkitkan semangat belajar siswa.
d Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik . e Guru sudah melakukan apersepsi dengan baik. Pada kegiatan awal
siswa merasa tertarik mengikuti proses pembelajaran. f Pendekatan yang dilakukan guru sudah baik dalam menunjukkan
performen dalam pembelajaran. g Guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
h Guru mengarahkan siswa dalam menggunakan media manik – manik dalam penguasaan konsep bilangan bulat dengan baik.
i Guru membimbing siswa dalam menggunakan media manik – manik dengan baik.
j Guru menunjukkan aktivitas melibatkan siswa dengan baik. k Guru melakukan penilaian proses dan hasil dengan baik.
l Guru dalam mengajar menggunakan bahasa baik. m Guru mengakhiri pembelajaran dengan baik.
n Aktivitas guru menunjukkan hasil yang semakin baik, yaitu menjadi 3,3 Pertemuan II
commit to user
Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada pertemuan II dapat dilihat pada lampiran 13 dan 15.
1 Kegiatan Siswa a Siswa dengan sangat baik tertarik terhadap apersepsi yang diberikan oleh
guru dengan memberikan respon posititif yaitu bertanya jawab dengan guru.
b Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran pengurangan bilangan bulat. c Siswa berani bertanya pada guru. Setiap guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya dengan antusias. d Siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru dengan sangat baik.
e Siswa memperhatikan dengan sangat baik penjelasan materi yang diberikan oleh guru.
f Siswa dapat mempergunakan media yang diberikan oleh guru dengan sangat baik. Media manik – manik dapat mengaktifkan siswa dalam
pembelajaran serta membantu siswa dalam menguasai konsep bilangan bulat.
g Siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan baik. h Aktivitas siswa dalam pembelajaran mendapatkan nilai rata – rata 3,62
2 Kegiatan Guru a Guru mempersiakan sumber belajar dengan baik.
b Guru mampu mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dengan sangat baik.
c Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan baik. Apersepsi dengan bertanya jawab dapat membangkitkan semangat belajar siswa.
d Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik . e Guru melakukan apersepsi dengan sangat baik. Pada kegiatan awal siswa
merasa tertarik mengikuti proses pembelajaran. f Pendekatan yang dilakukan guru sangat baik dalam menunjukkan
performen dalam pembelajaran secara maksimal g Guru dengan baik memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
commit to user
h Guru mengarahkan siswa dalam menggunakan media manik – manik dalam penguasaan konsep bilangan bulat dengan sangat baik.
i Guru membimbing siswa dalam menggunakan media manik – manik dengan baik.
j Guru menunjukkan aktivitas melibatkan siswa dengan sangat baik. k Guru melakukan penilaian proses dan hasil dengan baik.
l Guru dalam mengajar menggunakan bahasa baik. m Guru mengakhiri pembelajaran dengan baik.
n Aktivitas guru meningkat menjadi 3,5 Dari hasil pengamatan dan hasil yang diperoleh siswa pada siklus II
pertemuan ke I dan ke II, dapat diketahui bahwa pembelajaran matematika yang dilakukan dengan model kooperatif tipe struktural teknik missouri mathemathic
project MMP aktivitas siswa sugah sangat maksimal, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.
d. Refleksi Hasil analisis data terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika
dengan penerapan model pembelajaran kooperatif MMP pada siklus II dapadt diuraikan sebagai berikut :
Pertemuan I Pada pertemuan ini, siswa aktif memperhatikan penjelasan guru, dan
dinamika siswa dalam kelompok sudah sangat baik. Guru menyampaikan materi dengan baik, memberikan motivasi kepada siswa dan melaksanakan
penilaian dan evaluasi dengan baik. Hasil yang diperoleh siswa sudah menunjukkan peningkatan yan
cukup berarti apabila dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pad dengan hasil rata –rata kelas mencapai 69,06 dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 65
sebanyak 22 siswa. Berikut data nilai penguasaan konsep pengurangan bilangan bulat pada pertemuan I siklus II ini dapat dilihat pada tabel 10 di
bawah ini.
commit to user
Tabel 10. Data Nilai Penguasaan Konsep Pengurangan Bilangan Bulat Pada Pertemuan I Siklus II
Berdasarkan data hasil pembelajaran pengurangan bilangan bulat dengan model kooperatif tipe struktural teknik missouri mathemathic project
MMP pada pertemuan I siklus II dapat diperiksa grafiknya seperti gambar 6. di bawah ini.
Gambar 6. Grafik Nilai Penguasaan Konsep Bilangan Bulat pada Pertemuan I Siklus II
Dari tabel 10 dan gambar 6 diatas dapat dilihar bahwa setelah melaksanakan pertemuan I siklus II, tidak ada siswa atau 0 yang memperoleh
No Interval Nilai
Frekuensi fi Prosentase
1 14-27
2 28-42
1 3,12
3 43-57
4 12.5
4 56-70
21 68,75
5 71-85
2 6, 25
6 86-100
4 12,5
Jumlah 32
100
commit to user
nilai antara 14 – 27, sebanyak 1 siswa atau 3,12 yang memperoleh nilai antara 28 – 42, sebanyak 4 siswa atau 12,5 yang mendapatkan nilai antara 43 – 57,
sebanyak 22 siswa atau 68,75 yang mendapatkan nilai antara 56 – 70, sebanyak 2 siswa atau 6,25 yang mendapatkan nilai antara 71 – 85, sebanyak 4
siswa atau 12,5 yang mendapatkan nilai antara 86 – 100. Pertemuan II
Dari pengamatan selama proses pembelajaran di SDN 01 Kebak Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar, pada siklus II pertemuan II siswa
sudah menunjukkan sikap kerjasama yang baik. Siswa lebih aktif dalam memperhatikan penjelasan guru dan menjawab pertanyaan ketika guru
melontarkan pertanyaan. Guru aktif membantu siswa yang mengalami kesulitan baik individu maupun kelompok. Siswa aktif dalam mengerjakan tugas – tugas
yang diberikan oleh guru, baik tugas individu maupun tugas kelompok. Guru sudah menyampaikan materi dengan tepat, memberikan motivasi dan
melaksanakan evaluasi pemebelajaran. Setelah dilakukan evaluasi pembelajaran, diperoleh nilai rata – rata kelas
yang dicapai pada pertemuan II adalah 76,25 dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 24 siswa atau 75 dari 32 siswa. Dan nilai penguasaan konsep
pengurangan bilangan bulat dapat dilihat dari tabel 11. Tabel 11. Data nilai penguasaan konsep pengurangan bilangan bulat
pada pertemuan II siklus II No
Interval Nilai Frekuensi fi
Prosentase 1
14-27 2
28-42 3
43-57 3
9,37 4
56-70 14
43,37 5
71-85 8
25 6
86-100 7
21,87 Jumlah
32 100
commit to user
Berdasarkan data hasil pembelajaran pengurangan bilangan bulat dengan model kooperatif tipe struktural teknik missouri mathemathic project MMP pada
pertemuan II siklus II dapat diperiksa grafiknya seperti gambar 7. di bawah ini.
Gambar 7. Grafik Nilai Penguasaan Konsep Bilangan Bulat pada Pertemuan II Siklus II
Dari tabel 11 dan gambar 7 diatas dapat dilihar bahwa setelah melaksanakan pertemuan II siklus I, tidak ada siswa atau 0 yang memperoleh
nilai antara 14 – 27, tidak ada siswa atau 0 yang memperoleh nilai antara 28 – 42, sebanyak 3 siswa atau 9,37 yang mendapatkan nilai antara 43 – 57,
sebanyak 14 siswa atau 43,75 yang mendapatkan nilai antara 56 – 70, sebanyak 8 siswa atau 25 yang mendapatkan nilai antara 71 – 85, sebanyak 7 siswa atau
21,87 yang mendapatkan nilai antara 86 – 100. Dengan demikian diketahui bahwa hasil analisis data terhadap pelaksanaan
pemebelajaran pada pertemuan II siklus II, secara umum telah menunjukkan perubahan yang signifikan. Guru dalam melaksanakan pembelajaran semakin
mantap dan luwes dengan sedikit kekurangan. Keberhasilan ini secara umum karena dipengaruhi keaktifan siswa dalam pembelajaran baik individu maupun
kelompok. Keaktifan siswa secara individu maupun kelompok dalam menyelesaikan soal – soal latihan membjuat siswa semakin mantap dalam
penguasaan konsep pengurangan bilangan bulat sebagaimana hasil yang tercermin dalam tabel – tabel dan gambar sebelumnya.
commit to user
Pada proses pembelajaran dengan penerapan model kooperatif tipe struktural teknik missouri mathemathic project MMP pada siklus II semnakin
meningkat, sehingga suasana kelas menjadi lebih menyenangkan, dan siswa semakin mudah untuk menguasai konsep pengurangan bilangan bulat. Dengan
demikian, dapat diketahui bahwa pada akhirnya penguasaaan konsep pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN 01 Kebak Kecamatan Jumantono
Kabupaten Karanganyar mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 12 di bawah ini.
Tabel 12. Data Perkembangan Penguasaan Konsep Pengurangan Bilangan Bulat pada Siklus II
No Pertemuan I
Pertemuan II Jumlah
Nilai Rata-rata siklus II Kriteria
1 70
60 130
65 Tuntas
2 40
60 100
50 Belum Tuntas
3 70
80 150
75 Tuntas
4 70
70 140
70 Tuntas
5 80
80 160
80 Tuntas
6 70
50 120
60 Belum Tuntas
7 60
70 130
65 Tuntas
8 60
80 140
70 Tuntas
9 70
70 140
70 Tuntas
10 60
90 150
75 Tuntas
11 70
50 120
60 Belum Tuntas
12 80
60 140
70 Tuntas
13 50
50 100
50 Belum Tuntas
14 70
80 150
75 Tuntas
15 100
100 200
100 Tuntas
16 50
80 130
65 Tuntas
17 70
60 130
65 Tuntas
18 50
70 120
60 Belum Tuntas
19 70
70 140
70 Tuntas
20 50
70 120
60 Belum Tuntas
21 70
80 150
75 Tuntas
22 60
70 130
65 Tuntas
23 100
100 200
100 Tuntas
commit to user
24 90
100 190
80 Tuntas
25 70
100 170
85 Tuntas
26 70
70 140
70 Tuntas
27 70
70 140
70 Tuntas
28 60
80 140
70 Tuntas
29 70
80 150
75 Tuntas
30 70
100 170
85 Tuntas
31 70
60 130
65 Tuntas
32 100
100 200
100 Tuntas
Jumlah 2230
2440 4620
2295 Rata-rata
69,68 76,25
144,37 71,71
Prosentase 68,75
75 81,25
Dari tabel di atas, hasil yang diperoleh siswa kelas IV SDN 01 Kebak Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 20102011,
maka pelaksanaan penelitian Tindakan Kelas PTK dianggap cukup sehingga penelitian diakhiri pada siklus II.
C. Temuan dan Bahasan Hasil Penelitian