informal atau pribadi. Arus informasi mengalir ke atas, bawah, maupun secara horizontal tanpa memperhatikan posisi kedinasan. Komunikasi ini menyebabkan
informasi pribadi muncul dari setiap interaksi yang dilakukan tanpa diperkirakan terlebih dulu.
Di dalam jaringan komunikasi, informasi lebih diikenal dengan desas-desus atau kabar angin, dalam istilah ini desas-desus dikatakan sebagai metode untuk
menyampaikan rahasia pribadi dari satu orang ke yang lainnya, yang tidak dapat diperoleh melalui percakapan di jaringan komunikasi formal. Walaupun desas-desus
membawa informasi yang informal, tetapi juga memiliki manfaat bagi organisasi. Desas-desus juga memberikan feedback kepada pimpinan mengenai sentimen
karyawannya, sehingga dapat membantu menerjemahkan pengarahan pimpinan ke dalam bahasa yang lebih mudah dipahami karyawannya Thoha, 1993 : 165.
2.4 Iklim Komunikasi Organisasi
Iklim komunikasi organisasi merupakan pengalaman yang lebih bersifat objektif mengenai lingkingan internal organisasi, yang mencakup persepsi anggota
organisasi terhadap pesan dan hubungan pesan dengan kejadian yang terjadi di dalam organisasi Muhammad, 2005 : 86. Iklim komunikasi sangat penting, karena secara
tidak langsung dapat mempengaruhi cara hidup orang-orang di dalam sebuah organisasi. Kepada siapa orang-orang berbicara, siapa saja yang disukai, bagaimana
perasaan masing-masing orang, dan bagaimana perkembangan orang-orang di dalam organisasi tersebut.
Iklim komunikasi organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut
Universitas Sumatera utara
mempercayai mereka dan memberi kebebasan dalam mengambil resiko. Yang menjadi persoalan dalam iklim komunikasi adalah Pace dan Faules, 2001 : 86. :
- Persepsi mengenai sumber komunikasi dari hubungannya dalam organisasi yang
meliputi rasa puas, pentingnya sumber-sumber itu, percaya, dan terbuka. -
Persepsi mengenai tersedianya informasi bagi anggota organisasi yang meliputi jumlah kecocokan, kegunaan dan ketepatan atau tidaknya informasi yang
diterima. -
Persepsi mengenai organisasi yang meliputi keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan keputusan, tujuan yang dipahami, penghargaan serta sistem
yang terbuka. Pace dan Faules mengatakan, unsur-unsur dalam organisasi anggota,
pekerjaan, praktik yang berhubungan dengan pengolahan, struktur dan pedoman dipahami secara selektif untuk menciptakan evaluasi dan reaksi yang menunjukkan,
apa yang dimaksud oleh setiap unsur dasar tersebut, dan seberapa baik unsur ini beroperasi bagi kebaikan anggota organisasi. Misalnya, informasi yang cukup
merupakan sebuah indikasi untuk para anggota organisasi mengenai seberapa baik unsur-unsur dasar organisasi itu berfungsi bersama-sama untuk menyediakan
informasi bagi mereka Pace dan Faules, 2001 : 153. Persepsi atas kondisi kerja, penyediaan, upah kenaikan pangkat, hubungan
dengan rekan, hukum dan peraturan organisasi, praktik pengambilan keputusan, sumber daya yang tersedia, dan cara memotivasi kerja anggota organisasi semuanya
yang membentuk suatu badan informasi yang membangun iklim komunikasi organisasi. Unsur dalam organisasi tidak secara langsung menciptakan iklim
komunikasi organisasi, tetapi pengaruhnya terhadap iklim tergantung pada persepsi
Universitas Sumatera utara
anggota organisasi mengenai nilai, hukum, serta peraturan tersebut. Jadi, tidak semua unsur-unsur secara otomatis menciptakan iklim komunikasi organisasi, tapi
tergantung pada persepsi anggota organisasi mengenai unsur tersebut. Dari penelitian Pace dan Peterson, menunjukkan bahwa paling sedikit ada
enam faktor yang mempengaruhi iklim komunikasi organisasi Pace dan Faules, 2001. Keenam faktor tersebut adalah :
1. Kepercayaan
Personel di semua tingkat harus berusaha keras untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang di dalamnya kepercayaan, keyakinan, dan
kredibilitas didukung oleh pernyataan dan tindakan. 2.
Pembuatan keputusan bersama Para pegawai di semua tingkat dalam organisasi harus diajak berkomunikasi dan
berkonsultasi mengenai semua masalah dalam wilayah kebijakan organisasi yang relevan dengan kedudukan mereka. Para pegawai di semua tingkat harus
diberi kesempatan berkomunikasi dengan manajemen di atas mereka agar berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan tujuan.
3. Kejujuran
Suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan harus mewarnai hubungan dalam organisasi, dan para pegawai mampu mengatakan apa yang
ada dalam pikiran mereka tanpa mengindahkan apakah mereka berbicara kepada teman sejawat, bawahan, atau atasan.
4. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah
Kecuali untuk keperluan informasi rahasia, anggota organisasi harus relatif mudah memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugas
Universitas Sumatera utara
mereka saat itu, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengkoordinasikan pekerjaan mereka dengan orang-orang atau bagian lainnya,
dan berhubungan luas dengan perusahaan organisasinya, para pimpinan dan rencana-rencananya.
5. Mendengarkan dalam komunikasi ke atas
Personel disetiap tingkat dalam organisasi harus mendengarkan saran dan laporan masalah yang dikemukakan personil di setiap tingkat bawahan dalam
organisasi secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka. Informasi dari bawahan harus dipandang cukup penting untuk dilaksanakan kecuali ada
petunjuk yang berlawanan. 6.
Perhatian pada tujuan berkinerja tinggi Personel di semua tingkat dalam organisasi harus menunjukkan suatu komitmen
terhadap tujuan berkinerja tinggi, produktifitas tinggi, biaya rendah, demikian pula menunjukkan perhatian besar pada anggota organisasi lainnya.
2.5 Kinerja