3. Mengevaluasi solusi yang tersedia: “solusi manakah yang
memungkinkan?” “apakah solusi tersebut masuk akal untuk dilakukan?” 4.
Memilih solusi yang lebih dirasakan sesuai: “solusi mana yang paling tepat?”
c. Komponen perilaku - Self reward
Prosedur ini dilakukan setelah anak melakukan evaluasi terlebih dahulu atas usaha yang telah dilakukan untuk mengatasi kecemasan. Terapis selanjutnya
mendorong anak untuk memberi reward terhadap dirinya sendiri berdasarkan usaha dan performance yang telah dilakukannya.
- Exposure Prosedur ini dapat dilakukan secara imaginal maupun in vivo exposure
Terapis menghadirkan situasi yang menimbulkan kecemasan pada anak secara bertahap mulai dari situasi dengan tingkat kecemasan yang paling
rendah hingga tingkat kecemasan yang paling tinggi.
2.2.4. Teknik-teknik dalam program Coping Cat Kendall
Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa teknik yang digunakan dalam program Coping Cat Kendall Kendall, 2010 antara lain:
a. Graduated sequence of training tasks and assignments
Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan rangkaian tugas latihan secara bertahap kepada anak yang dilengkapi dengan materi dalam workbook atau
buku kerja.
Universita Sumatera Utara
b. Coping modeling
Selama program intervensi berlangsung, terapis mencontohkan kepada anak bagaimana cara melakukan strategi FEAR yang telah dipelajari satu persatu.
Terapis juga memberikan contoh apa yang harus dilakukan saat mengalami kesulitan dalam melaksanakan strategi FEAR.
c. Role play
Terapis terlebih dahulu memperlihatkan kepada anak bagaimana cara menghadapi situasi yang ditakutinya lalu kemudian anak diajak untuk
berpartisipasi dalam situasi yang dicontohkan terapis. Selanjutnya anak diminta melakukan role play seorang diri pada situasi yang ditakutinya
secara bertahap. d.
Homework assignmentShow-That-I-Can STIC tasks Homework assignment diberikan kepada anak untuk dikerjakan di luar sesi
terapi untuk membantu anak menerapkan apa yang telah dipelajarinya selama sesi terapi.
e. Contingent rewards Rewards atau reinforcement diberikan kepada anak setiap kali ia
mengerjakan homework assignment yang diberikan. Melalui latihan yang berulang dan reinforcement yang diberikan akan membantu meningkatkan
keyakinan diri anak dan menumbuhkan kompetensi diri.
2.2.5. Distorsi kognitif yang diperbaiki dalam Coping Cat Kendall
Distorsi kognitif merupakan pikiran tidak rasional yang dapat memperkuat emosi atau pikiran negatif dalam diri seseorang. Pada program Coping Cat, distorsi
kognitif ini berusaha untuk diperbaiki guna menurunkan tingkat kecemasan dan
Universita Sumatera Utara
perilaku menghindar yang dimunculkan oleh subjek. Terdapat beberapa bentuk distorsi kognitif yang berkaitan dengan kecemasan pada anak dan remaja Kendall, Podell,
Gosch, 2010: a.
Walking with blinders: tidak memikirkan segala hal positif yang mungkin terjadi, hanya memikirkan hal buruk saja.
b. The repetitor: jika sudah pernah terjadi sekali maka pasti akan terulang lagi
kejadian yang sama. c.
The catastrophe: selalu memikirkan hal yang paling buruk akan terjadi pada dirinya.
d. The pessimist: berharap segala sesuatunya pasti akan berakhir dengan kegagalan.
e. Pick, pick, pick: hanya mendapati hal-hal negatif dalam sebuah situasi.
f. The avoider: menghindar atau menjauh dari semua hal yang membuat cemas.
g. Quick and dirty: langsung menyimpulkan sebelum memperoleh semua bukti.
h. The mind reader: seolah-olah dapat membaca pikiran orang lain dan merasa
yakin bahwa orang lain pasti memikirkan hal yang buruk tentang dirinya. i.
The shoulds: pola berpikir “harus”, misalnya harus selalu mengerjakan tugas dengan benar, atau harus tenang dan tidak boleh merasa cemas.
j. The fortune teller: membuat perkiraan sendiri tentang apa yang akan terjadi.
k. The perfectionist: berpikir “harus mengerjakan segalanya dengan sempurna”
atau “tidak boleh melakukan kesalahan apapun”.
2.2.6. Tahapan pelaksanaan program Coping Cat Kendall