1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan fenomena pada latar belakang masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: “Bagaimana efektivitas Coping Cat Kendall dalam menurunkan
social phobia pada anak? ”
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas Coping Cat Kendall dalam menurunkan social phobia pada anak.
1.4. Manfaat penelitian
1.4.1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Psikologi Klinis Anak
Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai aplikasi nyata psikologi klinis anak terkait penerapan program Coping Cat Kendall dalam upaya untuk menanggulangi
gejala-gejala kecemasan pada anak khususnya yang mengalami Social Phobia.
1.4.2. Perkembangan Pelayanan Psikologi
Hasil penelitian mengenai efektivitas Coping Cat Kendall diharapkan mampu menjadi acuan atau pedoman bagi psikolog klinis anak sehingga dapat meningkatkan
kualitas pelayanan psikologi.
1.4.3. Perkembangan Riset Psikologi
Manfaat penelitian lainnya adalah sebagai dasar pengembangan riset psikologi. Penelitian ini akan menghasilkan gambaran efektivitas Coping Cat Kendall pada anak
dengan social phobia. Pengembangan riset psikologi yang dilakukan akan
Universita Sumatera Utara
meningkatkan kemampuan dan keterampilan psikolog dalam melaksanakan terapi khususnya menggunakan Coping Cat Kendall pada anak dengan social shobia.
1.5 Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan Berisikan uraian mengenai latar belakang permasalahan, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka
Kajian yang diperoleh dari penelaahan pustaka meliputi kajian literatur dan hal- hal yang terkait social phobia dan Coping Cat Kendall.
Bab III Metode Penelitian Pada bab ini diuraikan tentang desain penelitian, gambaran subjek penelitian,
dan rancangan program intervensi Coping Cat Kendall. Bab IV Pelaksanaan dan Hasil Penelitian
Berisikan pelaksanaan intervensi, hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian efektivitas Coping Cat Kendall pada anak dengan social phobia.
Selanjutnya akan dibahas pula tentang keterbatasan penelitian. Bab V Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan akan dibahas pula tentang bagaimana implikasi hasil penelitian terhadap pelayanan dan penelitian.
Universita Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Social Phobia
2.1.1. Definisi Social Phobia
Istilah social phobia pertama kali diciptakan oleh Janet pada tahun 1903 dalam Heimberg dkk, 1995 untuk menggambarkan pasiennya yang cemas ketika diamati oleh
orang lain saat sedang berbicara, atau melakukan aktivitas seperti bermain piano dan menulis. Sindrom pemalu, social anxiety dan social avoidance sendiri telah diketahui
sejak masa Hippocrates dalam Heimberg dkk, 1995. Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revised DSM-IV-TR;
APA, 2004 social phobia atau juga sering diistilahkan dengan social anxiety disorder adalah ketakutan yang menetap dan berlangsung terus menerus terhadap satu atau lebih
situasi sosial atau muncul ketika ia harus tampil di hadapan orang yang belum dikenal dengan baik atau pada situasi ketika dirinya diamati oleh orang lain. Karakteristik utama
dari social phobia adalah ketakutan yang berlebihan bahwa dirinya akan dilihat dan diamati oleh orang lain. Individu dengan social phobia merasa sangat terganggu dengan
adanya kemungkinan bahwa ia akan melakukan kesalahan atau menunjukkan tanda- tanda kecemasan yang akhirnya membuat ia dipermalukan di depan orang lain.
2.1.2. Kriteria diagnostik social phobia
Berikut adalah kriteria diagnostik social phobia berdasarkan DSM-IV TR APA, 2004:
A. Ketakutan yang menetap dan berlangsung terus menerus terhadap satu atau lebih situasi sosial atau situasi saat harus tampil di hadapan orang yang belum dikenal
Universita Sumatera Utara