Langkah-langkah dalam kemitraan. MENJALIN KEMITRAAN

182

3. Pendekatan dan langkah dalam advokasi

Kata kunci dalam proses atau kegiatan advokasi ini adalah pendekatan persuasif, secara dewasa, bijak, sesuai keadaan, yang memungkinkan tukar pikiran secara baik free choice. Menurut UNFPA dan BKKBN 2002, terdapat lima pendekatan utama dalam advokasi, yaitu melibatkan para pemimpin, bekerja dengan media massa, membangun kemitraan, memobilisasi massa, dan membangun kapasitas. Strategi advokasi dilakukan melalui pembentukan koalisi, pengembangan jaringan kerja, pembangunan institusi, pembuatan forum, dan kerja sama bilateral. Langkah-langkah pokok dalam advokasi meliputi: a. identifikasi dan analisis masalah atau isu yang memerlukan advokasi; b. identifikasi dan analisis kelompok sasaran; c. siapkan dan kemas bahan informasi; d. rencanakan teknik atau cara kegiatan operasional; e. laksanakan kegiatan, pantau dan evaluasi serta lakukan tindak lanjut.

F. SUPERVISI

1. Pengertian Supervisi

Supervisi adalah suatu proses kemudahan untuk penyelesaian tugas-tugas keperawatan Swansburg Swansburg, 1999. Supervisi adalah merencanakan, mengarahkan, membimbing, mengajar, mengobservasi, mendorong, memperbaiki, mempercayai, mengevaluasi secara terus menerus pada setiap perawat dengan sabar, adil serta bijaksana Kron, 1987. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa supervisi merupakan suatu cara yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Tujuan Supervisi

Memberikan bantuan kepada bawahan secara langsung, sehingga dengan bantuan tersebut bawahan akan memiliki bekal yang cukup untuk dapat melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan hasil yang baik Suarli, 2009.

3. Manfaat supervisi

Apabila supervisi dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak manfaat, antara lain sebagai berikut. a. Dapat lebih meningkatkan efektifitas kerja. Peningkatan ini erat kaitannya dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan bawahan, serta makin terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis antara atasan dan bawahan. b. Dapat lebih meningkatkan efisiensi kerja. Peningkatan ini erat kaitannya dengan makin berkurangnya kesalahan yang dilakukan bawahan, sehingga pemakaian sumber daya tenaga, harta, dan sarana yang sia-sia akan dapat dicegah Azwar 1996, dalam Nursalam, 2007. 183 Apabila kedua peningkatan ini dapat diwujudkan, maka sama artinya bahwa tujuan organisasi telah tercapai dengan baik.

4. Cara Supervisi

Supervisi dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung, penerapannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta tujuan supervisi. a. Supervisi Langsung Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung. Cara supervisi ini ditujukan untuk bimbingan dan arahan serta mencegah dan memperbaiki kesalahan yang terjadi. Cara supervisi adalah berikut ini. 1 Merencanakan Seorang supervisor, sebelum melakukan supervisi harus membuat perencanaan tentang apa yang akan disupervisi, siapa yang akan disupervisi, bagaimana tekniknya, kapan waktunya dan alasan dilakukan supervisi Kron, 1987. 2 Mengarahkan Pengarahan yang dilakukan supervisor kepada staf meliputi pengarahan tentang bagaimana kegiatan dapat dilaksanakan, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Dalam memberikan pengarahan diperlukan kemampuan komunikasi dari supervisor dan hubungan kerja sama yang demokratis antara supervisor dan staf. 3 Membimbing Agar staf dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik, maka dalam melakukan suatu pekerjaan, staf perlu bimbingan dari seorang supervisor. Supervisor harus memberikan bimbingan pada staf yang mengalami kesulitan dalam menjalankan tugasnya, bimbingan harus diberikan dengan terencana dan berkala. Staf dibimbing bagaimana cara untuk melakukan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Bimbingan yang diberikan di antaranya dapat berupa pemberian penjelasan, pengarahan dan pengajaran, bantuan, serta pemberian contoh langsung. 4 Memotivasi Supervisor mempunyai peranan penting dalam memotivasi staf untuk mencapai tujuan organisasi. Kegiatan yang perlu dilaksanakan supervisor dalam memotivasi antara lain adalah: a memberikan dukungan positif pada staf untuk menyelesaikan pekerjaan; b memberikan kesempatan pada staf untuk menyelesaikan tugas dan memberikan tantangan-tantangan yang akan memberikan pengalaman yang bermakna; c memberikan kesempatan pada staf untuk mengambil keputusan sesuai tugas limpah yang diberikan;