Sasaran promosi kesehatan Metode dan teknik promosi kesehatan

179 c. Saling menguntungkan Setiap mitra dalam melaksanakan pembangunan kesehatan akan mendapatkan keuntungan dan manfaat bersama dari kemitraan tersebut.

4. Landasan Kemitraan

Dalam bermitra perlu diperhatikan beberapa landasan kemitraan sebagai berikut. a. Saling memahami kedudukan, tugas, fungsi, dan struktur masing-masing. b. Saling memahami kemampuan capacity. c. Saling menghubungi linkage. d. Saling mendekati proximity. e. Saling bersedia membantu dan dibantu openess. f. Saling mendorong dan mendukung support. g. Saling menghargai reward.

5. Landasan Kemitraan

Dari berbagai pengalaman kemitraan, baik secara global maupun lokal, maka diketahui beberapa kunci sukses kemitraan sebagai berikut. a. Adanya komitmenkesepakatan bersama. b. Adanya kerja sama yang harmonis. c. Adanya koordinasi yang baik. d. Adanya kepercayaan antarmitra. e. Adanya kejelasan tujuan yang akan dicapai. f. Adanya kejelasan peran dan fungsi dari masing-masing mitra. g. Adanya keterlibatan yang berkesinambungan.

6. Peran Mitra

Beberapa alternatif peran yang dapat dilakukan, sesuai dengan keadaan masalah dan potensi para mitra. Adapun peran mitra sebagai berikut. a. Inisiator, memprakarsai kemitraan dalam rangka sosialisasi dan operasionalisasi Indonesia Sehat. b. Motor atau dinamisator, sebagai penggerak kemitraan, melalui pertemuan, kegiatan bersama, dan sebagainya. c. Fasilitator, memfasilitasi, memberi kemudahan sehingga kegiatan kemitraan dapat berjalan lancar. d. Anggota aktif, berperan sebagai anggota kemitraan yang aktif. e. Peserta kreatif, sebagai peserta kegiatan kemitraan yang kreatif. f. Pemasok input teknis, memberi masukan teknis Program Kesehatan g. Dukungan sumber daya, memberi dukungan sumber daya sesuai keadaan, masalah, dan potensi yang ada. 180 Beberapa contoh peran para mitra dapat dikemukakan berikut ini. a. Sektor Kesehatan Lintas Program, berperan sebagai penggerak, perumus standar atau pedoman. b. Sektor di luar kesehatan, berperan sebagai pengembang kebijakan lingkungan dan perilaku sehat. c. Organisasi Profesi, berperan untuk memberi masukan, pengembangan, dukungan sumber daya, dan berperan aktif. d. Organisasi Sosial MasyarakatLSM, berperan untuk memberikan masukan, pengembangan, dukungan sumber daya, dan berperan aktif. e. Media massa, berperan untuk memberi masukan dan penyebarluasan informasi. f. Swasta, berperan untuk memberi dukungan sumber daya dalam bentuk sarana, dana dan tenaga.

7. Langkah-langkah dalam kemitraan.

Untuk mengembangkan kemitraan dalam promosi kesehatan dapat dilakukan beberapa langkah kegiatan sebagai berikut. a. Penjajagan Mencakup identifikasi dan pengenalan calon mitra dengan segala potensi yang dimiliki. b. Penyamaan persepsi Tujuannya untuk memperoleh pandangan yang sama dalam penanganan masalah yang dihadapi bersama, maka para mitra perlu bertemu untuk saling memahami kedudukan, tugas, fungsi, serta peran masing-masing secara terbuka dan kekeluargaan. Penyamaan persepsi ini dapat dilakukan melalui forum-forum yang sudah ada atau melalui forum khusus. c. Pengaturan peran Tujuannya agar masing-masing mitra mengetahui perannya dalam penanggulangan suatu masalah. Peran sektor kesehatan, peran sektor lain, dan peran swasta sangatlah penting untuk dipahami dan disepakati bersama. Lebih baik pengaturan peran ini tertulis secara jelas dan merupakan dokumen yang resmi. Untuk mencapai indikator Indonesia Sehat 2010, potensi para mitra dapat diarahkan dalam upaya mencapai indikator tersebut. Misalnya, untuk indikator perilaku tidak merokok, dapat melibatkan LSM-LSM yang berperan dalam kegiatan antirokok, sarana pelayanan kesehatan berperan membantu orang-orang yang ingin berhenti merokok, Yayasan Lembaga Konsumen berperan dalam somasi iklan rokok. d. Komunikasi intensif Untuk menjalin dan mengetahui perkembangan kemitraan maka perlu dilakukan komunikasi antarmitra secara teratur dan terjadwal sehingga permasalahan yang dihadapi di lapangan dapat langsung diselesaikan. Hal ini perlu untuk melihat masing-