181 masing mitra, apakah sudah melaksanakan kegiatan sesuai dengan peran dan tujuan
yang ingin dicapai atau dapat juga dengan pemantauan. e.
Melakukan kegiatan Harus dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana kerja tertulis yang telah
disepakati bersama. Mitra yang sudah sepakat untuk mencapai tujuan Indonesia Sehat 2010, perlu melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari masing-
masing mitra tersebut. Pelaksanaan kegiatan tersebut biasanya dilaksanakan bersama- sama atau sendiri-sendiri, seperti program penanggulangan masalah merokok,
kampanye konsumsi buah dan sayur yang kaya serat.
f. Pemantauan dan penilaian
Kegiatan ini juga harus disepakati sejak awal dalam pelaksanaan kegiatan kemitraan. Hasil pemantauan dan penilaian ini dapat dipergunakan untuk penyempurnaan
kesepakatan yang telah dibuat.
E. ADVOKASI
Advokasi merupakan suatu cara perawat untuk meningkatkan partisipasi secara aktif komunitas. Perawat membantu masyarakat dalam mengambil keputusan secara mandiri.
Advokasi merupakan suatu usaha sistematik dan terorganisasi, untuk memengaruhi dan mendesak terjadinya perubahan dalam kebijakan publik secara bertahap maju dan semakin
baik, sehingga untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan advokasi yang efektif dan berkesinambungan.
1. Pengertian.
Advokasi merupakan suatu usaha sistematik dan terorganisasi untuk memengaruhi dan mendesak terjadinya perubahan dalam kebijakan publik secara bertahap maju dan
semakin baik Pusat Promosi Kesehatan, Kemenkes RI. Dalam pengertian lain, advokasi adalah proses komunikasi yang terencana untuk mendapatkan dukungan dan keputusan
guna memecahkan masalah. Suatu keberhasilan advokasi bisa dilakukan secara sistematis.
Advokasi adalah proses aplikasi informasi dan sumber daya yang digunakan untuk membuat suatu perubahan terhadap suatu masalah di masyarakat.
2. Tujuan advokasi
Diperolehnya komitmen dan dukungan dalam upaya kesehatan, baik berupa kebijakan, tenaga, dana, sarana, kemudahan, keikutsertaan dalam kegiatan, maupun berbagai bentuk
lainnya sesuai keadaan dan usaha.
182
3. Pendekatan dan langkah dalam advokasi
Kata kunci dalam proses atau kegiatan advokasi ini adalah pendekatan persuasif, secara dewasa, bijak, sesuai keadaan, yang memungkinkan tukar pikiran secara baik free
choice. Menurut UNFPA dan BKKBN 2002, terdapat lima pendekatan utama dalam advokasi, yaitu melibatkan para pemimpin, bekerja dengan media massa, membangun
kemitraan, memobilisasi massa, dan membangun kapasitas. Strategi advokasi dilakukan melalui pembentukan koalisi, pengembangan jaringan kerja, pembangunan institusi,
pembuatan forum, dan kerja sama bilateral.
Langkah-langkah pokok dalam advokasi meliputi: a.
identifikasi dan analisis masalah atau isu yang memerlukan advokasi; b.
identifikasi dan analisis kelompok sasaran; c.
siapkan dan kemas bahan informasi; d.
rencanakan teknik atau cara kegiatan operasional; e.
laksanakan kegiatan, pantau dan evaluasi serta lakukan tindak lanjut.
F. SUPERVISI
1. Pengertian Supervisi
Supervisi adalah suatu proses kemudahan untuk penyelesaian tugas-tugas keperawatan Swansburg Swansburg, 1999. Supervisi adalah merencanakan,
mengarahkan, membimbing, mengajar, mengobservasi, mendorong, memperbaiki, mempercayai, mengevaluasi secara terus menerus pada setiap perawat dengan sabar, adil
serta bijaksana Kron, 1987. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa supervisi merupakan suatu cara yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Tujuan Supervisi
Memberikan bantuan kepada bawahan secara langsung, sehingga dengan bantuan tersebut bawahan akan memiliki bekal yang cukup untuk dapat melaksanakan tugas atau
pekerjaan dengan hasil yang baik Suarli, 2009.
3. Manfaat supervisi
Apabila supervisi dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak manfaat, antara lain sebagai berikut.
a. Dapat lebih meningkatkan efektifitas kerja. Peningkatan ini erat kaitannya dengan
peningkatan pengetahuan dan keterampilan bawahan, serta makin terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis antara atasan dan bawahan.
b. Dapat lebih meningkatkan efisiensi kerja. Peningkatan ini erat kaitannya dengan makin
berkurangnya kesalahan yang dilakukan bawahan, sehingga pemakaian sumber daya tenaga, harta, dan sarana yang sia-sia akan dapat dicegah Azwar 1996, dalam
Nursalam, 2007.