Prinsip Dasar Kemitraan MENJALIN KEMITRAAN

180 Beberapa contoh peran para mitra dapat dikemukakan berikut ini. a. Sektor Kesehatan Lintas Program, berperan sebagai penggerak, perumus standar atau pedoman. b. Sektor di luar kesehatan, berperan sebagai pengembang kebijakan lingkungan dan perilaku sehat. c. Organisasi Profesi, berperan untuk memberi masukan, pengembangan, dukungan sumber daya, dan berperan aktif. d. Organisasi Sosial MasyarakatLSM, berperan untuk memberikan masukan, pengembangan, dukungan sumber daya, dan berperan aktif. e. Media massa, berperan untuk memberi masukan dan penyebarluasan informasi. f. Swasta, berperan untuk memberi dukungan sumber daya dalam bentuk sarana, dana dan tenaga.

7. Langkah-langkah dalam kemitraan.

Untuk mengembangkan kemitraan dalam promosi kesehatan dapat dilakukan beberapa langkah kegiatan sebagai berikut. a. Penjajagan Mencakup identifikasi dan pengenalan calon mitra dengan segala potensi yang dimiliki. b. Penyamaan persepsi Tujuannya untuk memperoleh pandangan yang sama dalam penanganan masalah yang dihadapi bersama, maka para mitra perlu bertemu untuk saling memahami kedudukan, tugas, fungsi, serta peran masing-masing secara terbuka dan kekeluargaan. Penyamaan persepsi ini dapat dilakukan melalui forum-forum yang sudah ada atau melalui forum khusus. c. Pengaturan peran Tujuannya agar masing-masing mitra mengetahui perannya dalam penanggulangan suatu masalah. Peran sektor kesehatan, peran sektor lain, dan peran swasta sangatlah penting untuk dipahami dan disepakati bersama. Lebih baik pengaturan peran ini tertulis secara jelas dan merupakan dokumen yang resmi. Untuk mencapai indikator Indonesia Sehat 2010, potensi para mitra dapat diarahkan dalam upaya mencapai indikator tersebut. Misalnya, untuk indikator perilaku tidak merokok, dapat melibatkan LSM-LSM yang berperan dalam kegiatan antirokok, sarana pelayanan kesehatan berperan membantu orang-orang yang ingin berhenti merokok, Yayasan Lembaga Konsumen berperan dalam somasi iklan rokok. d. Komunikasi intensif Untuk menjalin dan mengetahui perkembangan kemitraan maka perlu dilakukan komunikasi antarmitra secara teratur dan terjadwal sehingga permasalahan yang dihadapi di lapangan dapat langsung diselesaikan. Hal ini perlu untuk melihat masing- 181 masing mitra, apakah sudah melaksanakan kegiatan sesuai dengan peran dan tujuan yang ingin dicapai atau dapat juga dengan pemantauan. e. Melakukan kegiatan Harus dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana kerja tertulis yang telah disepakati bersama. Mitra yang sudah sepakat untuk mencapai tujuan Indonesia Sehat 2010, perlu melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari masing- masing mitra tersebut. Pelaksanaan kegiatan tersebut biasanya dilaksanakan bersama- sama atau sendiri-sendiri, seperti program penanggulangan masalah merokok, kampanye konsumsi buah dan sayur yang kaya serat. f. Pemantauan dan penilaian Kegiatan ini juga harus disepakati sejak awal dalam pelaksanaan kegiatan kemitraan. Hasil pemantauan dan penilaian ini dapat dipergunakan untuk penyempurnaan kesepakatan yang telah dibuat.

E. ADVOKASI

Advokasi merupakan suatu cara perawat untuk meningkatkan partisipasi secara aktif komunitas. Perawat membantu masyarakat dalam mengambil keputusan secara mandiri. Advokasi merupakan suatu usaha sistematik dan terorganisasi, untuk memengaruhi dan mendesak terjadinya perubahan dalam kebijakan publik secara bertahap maju dan semakin baik, sehingga untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan advokasi yang efektif dan berkesinambungan.

1. Pengertian.

Advokasi merupakan suatu usaha sistematik dan terorganisasi untuk memengaruhi dan mendesak terjadinya perubahan dalam kebijakan publik secara bertahap maju dan semakin baik Pusat Promosi Kesehatan, Kemenkes RI. Dalam pengertian lain, advokasi adalah proses komunikasi yang terencana untuk mendapatkan dukungan dan keputusan guna memecahkan masalah. Suatu keberhasilan advokasi bisa dilakukan secara sistematis. Advokasi adalah proses aplikasi informasi dan sumber daya yang digunakan untuk membuat suatu perubahan terhadap suatu masalah di masyarakat.

2. Tujuan advokasi

Diperolehnya komitmen dan dukungan dalam upaya kesehatan, baik berupa kebijakan, tenaga, dana, sarana, kemudahan, keikutsertaan dalam kegiatan, maupun berbagai bentuk lainnya sesuai keadaan dan usaha.