TUJUAN EVALUASI Keperawatan Keluarga dan Komunitas Komprehensif

190

C. KOMPONEN-KOMPONEN EVALUASI

Beberapa komponen–komponen dalam evaluasi program antara lain sebagai berikut. 1. Evaluasi menjadi bagian integral dari desain program. 2. Evaluasi direncanakan dengan baik sejak awal. 3. Pelaksanaan evaluasi mendapat dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. 4. Evaluasi menjadi bagian dari tanggung jawab pemimpin program. 5. Evaluasi memperoleh alokasi sumber daya yang memadai.

D. PROSES EVALUASI

Proses evaluasi dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut. 1. Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi, yakni tentang apa yang akan dievaluasi terhadap program yang dievaluasi. 2. Menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam menentukan keberhasilan program yang akan dievaluasi. 3. Menetapkan cara atau metode evaluasi yang akan digunakan. 4. Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau hasil pelaksanaan evaluasi tersebut. 5. Menentukan keberhasilan program yang dievaluasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan tersebut serta memberikan penjelasan-penjelasan. 6. Menyusun rekomendasi atau saran-saran tindakan lebih lanjut terhadap program berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut.

E. KRITERIA PENILAIAN DALAM EVALUASI

Untuk menilai dalam suatu kegiatan evaluasi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut. 1. Relevansi relevance: Apakah tujuan program mendukung tujuan kebijakan? 2. Keefektifan effectiveness: Apakah tujuan program dapat tercapai? 3. Efisiensi efficiency: Apakah tujuan program tercapai dengan biaya paling rendah? 4. Hasil outcomes: Apakah indikator-indikator tujuan program membaik? 5. Dampak impact: Apakah indikator-indikator tujuan kebijakan membaik? 6. Keberlanjutan sustainability: Apakah perbaikan indikator-indikator terus berlanjut setelah program selesai?

F. METODE DAN SUMBER DATA

Metode yang digunakan dalam evaluasi dapat berupa metode kuantitatif maupun metode kualitatif. Metode kuantitatif terutama diperlukan untuk mengukur dampak suatu program. Metode kualitatif terutama untuk mencari penjelasan dari pelaksanaan program 191 yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu, evaluasi yang lengkap biasanya menggunakan kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif. Data yang digunakan dalam evaluasi dapat berupa data primer ataupun data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh pelaku evaluasi. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain, baik yang masih berupa data mentah maupun data yang sudah diolah. 1. Contoh data primer a. Data hasil survei b. Data hasil pengamatan c. Data hasil wawancara mendalam d. Data yang diperoleh dari diskusi kelompok terarah FGD dengan berbagai pemangku kepentingan. 2. Contoh data sekunder a. Data Susenas Survei Sosial Ekonomi Nasional yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik BPS. b. Data Sakernas Survei Tenaga Kerja Nasional yang dikumpulkan oleh BPS.

G. KARAKTERISTIK EVALUASI YANG BAIK.

Karakteristik evaluasi yang baik memiliki ketentuan sebagai berikut. 1. Strategis, yaitu memberikan prioritas terhadap program-program yang penting, besar, atau bermasalah. 2. Terfokus, yaitu memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang penting bagi pengambil kebijakan. 3. Kredibel, yaitu hasilnya dapat dipercaya . 4. Tepat waktu, yaitu temuannya dapat digunakan untuk meredesain dan memperbaiki pelaksanaan program . 5. Bermanfaat, yaitu hasilnya dapat digunakan untuk: a. menilai kelayakan dan efektifitas program; b. membantu memaksimalkan kegunaan sumber daya yang terbatas; c. memberikan input untuk desain program yang akan datang.

H. PERTIMBANGAN DAN SARAN DALAM MELAKUKAN EVALUASI.

Beberapa saran dalam melakukan evaluasi antara lain sebagai berikut. 1. Setiap program memerlukan evaluasi yang berbeda, untuk itu tentukan prioritas. 2. Susun desain evaluasi dengan memperhitungkan keterbatasan sumber daya. 3. Bila perlu, lakukan percontohan sebelum melakukan evaluasi skala besar. 4. Apabila diperlukan, bekerja samalah dengan pihak lain.