DEFINISI PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

81

D. SUMBER DATA

1. Sumber data Primer

Sumber data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari klien dan keluarga, yang dapat memberikan informasi yang lengkap tentang masalah kesehatan yang dihadapinya.

2. Sumber data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari orang terdekat dari klien keluarga, seperti orang tua, Anda, atau pihak lain yang mengerti kondisi klien selama sakit. Data sekunder dapat pula didapatkan dari catatan-catatan keperawatan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak lain. Secara umum, sumber data yang dapat digunakan dalam pengumpulan data kesehatan keluarga adalah berikut ini. a. Klien dan keluarga. b. Orang terdekat. c. Catatan klien. d. Riwayat penyakit pemeriksaan fisik dan catatan perkembangan. e. Konsultasi. f. Hasil pemeriksaan diagnostik. g. Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya. h. Perawat lain. i. Kepustakaan. Data yang dikumpulkan dari hasil pengkajian terdiri atas data subjektif dan data objektif. Data subjektif adalah data hasil wawancara dan data objektif adalah data hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan observasi. Pengkajian merupakan tahap pertama dari proses keperawatan. Pada tahap ini, perawat dapat mengidentifikasi berbagai masalah keperawatan yang terjadi pada klien sebagai keluarga. Kegiatan yang dapat Anda lakukan dalam kegiatan pengkajian keperawatan keluarga adalah mengumpulkan data yang akurat dari klien dan keluarga, sehingga diketahui berbagai masalah kesehatan yang terjadi. Agar pengkajian dapat Anda lakukan dengan baik dan benar, perawat harus memiliki pengetahuan di antaranya pengetahuan tentang kebutuhan dasar manusia sebagai sistem biopsikososial dan spiritual. Selama proses pengkajian, perawat memandang manusia dari aspek biologis, psikologis, sosial, dan aspek spiritual. Kemampuan lain yang harus dimiliki juga oleh perawat adalah melakukan observasi secara sistematis pada klien dan keluarga, kemampuan dalam membangun suatu kepercayaan, kemampuan mengadakan wawancara, serta melakukan pemeriksaan fisik keperawatan. 82

E. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1. Wawancara, yaitu komunikasi dengan klien dan keluarga untuk mendapatkan respon, baik verbal maupun nonverbal. Wawancara adalah menanyakan atau membuat tanya- jawab yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh klien, atau disebut dengan anamnesa. Wawancara berlangsung untuk menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien dan keluarga serta merupakan suatu komunikasi yang direncanakan. Tujuan dari wawancara adalah untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan pada klien dan keluarga. Wawancara juga bertujuan untuk membantu memperoleh informasi tentang partisipasi klien dan keluarga dalam mengidentifikasi masalah dan membantu perawat untuk menentukan investigasi lebih lanjut selama tahap pengkajian. Wawancara juga dilakukan untuk menjalin hubungan antara perawat dengan klien. Semua interaksi perawat dengan klien berdasarkan komunikasi. Komunikasi keperawatan adalah suatu proses yang kompleks dan memerlukan kemampuan komunikasi dan interaksi. Komunikasi keperawatan biasanya digunakan untuk memperoleh riwayat keperawatan. Istilah komunikasi terapeutik adalah suatu teknik yang berusaha untuk mengajak klien dan keluarga untuk bertukar pikiran dan perasaan. Teknik tersebut mencakup keterampilan secara verbal maupun nonverbal, empati, dan rasa kepedulian yang tinggi. Teknik verbal meliputi pertanyaan terbuka atau tertutup, menggali jawaban dan memvalidasi respon klien. Teknik nonverbal meliputi metode, mendengarkan secara aktif, diam, sentuhan, dan kontak mata. Mendengarkan secara aktif merupakan suatu hal yang penting dalam pengumpulan data, tetapi juga merupakan sesuatu hal yang sulit dipelajari. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan wawancara dengan klien dan keluarga adalah sebagai berikut. a. Menerima keberadaan klien dan keluarga sebagaimana adanya. b. Memberikan kesempatan kepada klien dan keluarga untuk menyampaikan keluhan-keluhannya atau pendapatnya secara bebas. c. Selama melakukan wawancara harus dapat menjamin rasa aman dan nyaman bagi klien. d. Perawat harus bersikap tenang, sopan dan penuh perhatian. e. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. f. Tidak bersifat menggurui.