Short-Term Investments IKHTISAR KEBIJAKAN

Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for Year Then Ended Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated 35

2. IKHTISAR KEBIJAKAN

AKUNTANSI PENTING lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

k. Transaksi Dengan Pihak Berelasi lanjutan

k. Transactions With Related Parties continued

2 Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: lanjutan 2 An entities related to the reporting entities if it meets one of the following: continued Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas yang bergabung, untuk periode terjadinya kombinasi bisnis entitas sepengendali dan untuk periode komparatif sajian, disajikan seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian. Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali atau jumlah imbalan yang diterima dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, jika ada, dengan jumlah tercatat bisnis tersebut dicatat sebagai bagian dari akun Tambahan Modal Disetor pada laporan posisi keuangan konsolidasian. In applying the pooling of interest method, the components of the financial statements of the combining entity, for the period during which the business combination of entities under common control occurred and for the comparative period, are presented in such a manner as if the combination has occurred since the beginning of the period of the combining entity are under common control. Difference in value of considerations transferred when business combination of entities under common control or considerations received when disposal of business of entities under common control, if any, with its carrying value is recognized as part of Additional Paid-in Capital in the consolidated statement of financial position.

l. Piutang Retensi

l. Retention Receivables

Piutang retensi merupakan piutang Perusahaan kepada pemberi kerja yang akan dilunasi oleh pemberi kerja setelah pemenuhan kondisi yang ditentukan dalam kontrak. Retention receivables are The Company’s receivables from customers that collectable after fulfillment of the conditions specifiec in the contract. Piutang retensi dicatat pada saat penerimaan atas tagihan termin yang ditahan oleh pemberi kerja sejumlah persentase yang telah ditetapkan dalam kontrak sampai dengan masa pemeliharaan. Retention receivables is recognized upon the receipt of progress billings on the agreed percentage of partial payment retained by customer up to the termination of warranty period. m. Tagihan Bruto Pemberi Kerja m. Gross Receivables to The Customer Tagihan bruto pemberi kerja merupakan piutang yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi namun pekerjaan yang dilakukan tersebut masih dalam pelaksanaan dan disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah dengan laba yang diakui dikurangi dengan kerugian yang diakui dan termin. Gross receivables to the customer is receivables from construction contract service which are still in progress. Gross receivables to the customer represents the differences between cost actually incurred plus recognized profit, deducted by recognized loss and progress billings. Tagihan bruto merupakan pendapatan yang diakui berdasarkan metode persentase penyelesaian sesuai berita acara penyelesaian pekerjaan tapi belum difakturkan disebabkan adanya beda waktu antara progres fisik dengan tanggal penagihan. Gross receivables are recognized revenue based on the percentage of completion method according to progress report, but not yet billed caused by timing difference between project physical progress and billing date. Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for Year Then Ended Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated 36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN