9
1.5 Kerangka Teori
Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah
fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk
melakukan beberapa tindakan selanjutnya. Menurut Masri Singarimbun 1989 : 37 bahwa teori adalah serangkaian asumsi,
konsep, defenisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep.
Dalam Nazir 1983:19, Kerlinger mendefinisikan teori sebagai sebuah set konsep atau construct yang berhubungan satu dengan lainnya, suatu set dari proporsi yang
mengandung suatu pandangan sistematis dari fenomena. Untuk memperoleh pemahaman yang sama atas konsep-konsep yang digunakan
dalam penelitian ini dan menjadi kerangka berfikir bagi peneliti, maka berikut beberapa konsep yang dianggap relevan dengan kasus penelitian yang dibahas.
1.5.1 Manajemen Publik
1.5.1.1 Pengertian Manajemen Publik
Secara etimologi, management di Indonesia diterjemahkan sebagai “Manajemen” berasal dari kata “manus” tangan dan “agere” melakukan, yang setelah digabung
menjadi kata “manage” Bahasa Inggris berarti mengurus atau “ managiere” Bahasa Latin yang berarti melatih. Menurut Fraderick W Taylor dalam Inu Kencana Syafiie 1999
: 49 Ilmu Manajemen itu dapat diterjemahkan sebagai ilmu pengetahuan yang mandiri
Universitas Sumatera Utara
10
yang sebenarnya akan anda kerjakan. Selanjutnya mengkaji apakah sesuatu itu dikerjakan dengan cara terbaik serta termudah.
Setiap organisasi membutuhkan manajemen untuk mengontrol segala aktivitas yang ada didalam organisasi, baik itu organisasi publik maupun organisasi swasta.
Manajemen publik lebih berorientasi kepada pengabdian masyarakat, yang mana segala sesuatu yang terjadi pada publikmasyarakat menjadi urusan oleh suatu instansi negara
maupun instansi swasta, karena publik pasti memiliki masasalah yang terjadi bahkan secara individu juga ada. Banyak ahli mendefenisikan manajemen publik dengan berbagai
pendekatan dan pengertiannya masing-masing, akan tetapi menurut Barry Bozeman dalam bukunya “all Organization are public Bridging Public and private Organizational Theiries”
berpendapat bahwa, hanya beberapa organisasi yang bersifat kepemerintahan, tetapi seluruh organisasi bersifat publik kerakyatan.
Jadi maksudnya kepublikan dipandang sebagai kunci dalam memahami perilaku organisasi dan manajemen di semua organisasi, tidak hanya organisasi kepemerintahan.
Kepublikan yang dimaksud Barry bozemen adalah keabsahan di manajemen tersebut terlegisimasi mempunyai kekuasaan politik. Dalam hal ini manajeman swasta dalam
derajat tertentu dipengaruhi oleh otoritas politik, dan persoalan-persoalan yang dihadapi
organisasi pemerintah.
Dalam bukunya Prof. Dr. Yeremis T . Keban, SU, MURP 2008;92 manajemen publik adalah suatu studi interdisipliner dari aspek-aspek umum organisasi, dan merupakan
gabungan antara fungsi management seperti planning, organizing, dan controlling di satu sisi, dengan sumber daya manusia, keuangan, phisik, informasi, dan politik di sisi lain.
Universitas Sumatera Utara
11
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen publik merupakan adanya suatu organisasi pemerintahan maupun swasta yang memberikan kontribusi terhadap
masalah-masalah publik yang terjadi. Yang meimliki fungsi seperti manajemen dalam mengontrol masalah yang dihadapi masyarakat. Dan memiliki tujuan untuk mengatur apa
yang sedang terjadi pada masyarakat. Biasanya manajemen publik itu dilakukan dikarenakan adanya lingkungan eksternal yang mengalami ancaman untuk menyelesaikan
dan menemukan solusi dari persoalan publik dan manajemen publik.
1.5.1.2 Fungsi Manajemen Publik
Manajemen publik memiliki fungsi untuk mengatur masalah-masalah faktual yang terjadi pada masyarakat, menurut Inu Kencana Syafie 1999:75 fungsi manajemen
publik adalah sebagai berikut : 1.
Public Planning Menurut F.E Kast dan Jim Rosenzweig dalam Inu Kencana Syafiie
1999:75 mengatakan bahwa perencanaan adalah suatu kegiatan yang terintegrasi, yang bertujuan untuk memaksimalkan efektivitas keseluruhan
usaha, sebagai suatu sistem sesuai dengan tujuan organisasi yang bersangkutan. Dalam Prof. Buchari Zainun 1987:45 perencanaan adalah
persiapan bagi setiap perbuatan, dan juga meupakan proses peletakan dasar bagi setiap perbuatan yang akan dilaksanakan. Jadi perencanaan pada
dasarnya terdapat pada setiap perbuatan manusia yang sadar, secara ilmiah bergerak terus-menerus.
Dengan demikian public planning berarti pembuatan penetapan melalui proses pengambilan keputusan mengenai kegiatan publik dan akan
Universitas Sumatera Utara
12
dilaksanakan untuk jangka waktu tertentu dimasa depan secara terarah sesuai tujuan yang ditetapkan bersama sehinga perencanaan publik bersifat
kegiatan masyarakat umum serta keseluruhan dipimpin oleh pemerintah dalam arti luas sebagai administrator publik.
2. Public Actuating
Public actuating merupakan pelaksanaan kerja yang dilakukan dalam mengatasi masalah-masalah publik. Pelaksanaan kerja merupakan hal yang
sangat penting dalam fungsi manajemen. Hal ini dikarenakan pelaksanaan kerja merupakan tindakan nyata dari berbagai kelompok atau anggota
organisasi untuk mencapai tujuan sasaran organisasi. Prof. Terry berpendapat bahwa : pelaksanaan kerja adalah suatu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berkenan berusaha untuk mencapai sasaran agar sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-
usaha organisasi. Dengan demikian pelaksanaan kerja masyarakat secara keseluruhan
Public Actuating sebaiknya dimusyawarahkan semua kepentingan masyarakat Artikulasi dan Agregasi mulai dari arus bawah secara top
down sebagai administrator pelayanan kepentingan umum publik. 3.
Public Controlling Pengawasan adalah salah satu fungsi dalam manajemen untuk menjamin
agar pelaksanaan kerja berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Prof. Sondang Siagian mengatakan
pengawasan adalah proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh
Universitas Sumatera Utara
13
kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Prof. Stephen Robein mengatakan pengawasan dapat didefenisikan sebagai proses mengikuti perkembangan kegiatan untuk menjamin jalannya
pekerjaan : dengan demikian dapat selesai secara sempurna sebagaimana yang direncanakan sebelumnya dengan pengkoreksian beberapa pemikiran
yang saling berhubungan. Dengan demikian Public Controling dilakukan untuk mengamati dan
mengawasi seluruh aktivitas yang telah dilakukan oleh suatu organisasi sebagaimana dengan yang telah direncanakan sebelumnya, apakah suatu
kegiatan tersebut berjalan dengan baik atau tidak sma sekali. 4.
Public Coordinating Menurut George R Terry koordinasi adalah sinkronisasi yang teratur dari
usaha-usaha untuk menciptakan pengaturan waktu dan terpimpin, dalam hasil pelaksanaan yang harmonis dan bersatu untuk menghasilkan tujuan
yang telah ditetapkan. Dengan demikian unsur-unsur koordinasi bagi terry adalah sebagai berikutb :
a. Sinkronisasi yang teratur
b. Pengaturan waktu dan terpimpin
c. Harmonis
d. Tujuan yang ditetapkan Usaha-usaha
Menuryt James D. Mooney, koordinasi karenanya adalah susunan yang teratur dari usaha kelompok, untuk menciptakan kesatuan tindakan dalam
Universitas Sumatera Utara
14
mengejar tujuan bersama. Jadi unsur-unsur koordinsi bagi James D.Mooney adalah sebagai berikut:
a. Susunan yang teratur dari usaha kelompok
b. Kesatuan tindakan
c. Tujuan bersama
Berdasarkan pengertian dari para ahli diatas mengenai koordinasi maka dapat disimpulkan bahwa koordinasi memiliki unsur-unsur yang bersifat
mengikat satu sama lain, baik itu individu dengan individu, atasan dengan bawahan dan dilakukan secara teratur dan sistematis sehingga terjadi
keharmonisan antara koordinasi yang telah dibentuk demi mewujudkan tujuan bersama.yang telah ditetapkan.
5. Public Leading
Dalam Inu Kencana Syafiie C.N Cooley memberikan defenisi kepemimpinan sebagai berikut : pemimpin itu selalu merupakan titik pusat
dari suatu kecenderungan, dan pada kesempatan lain semua gerakan sosial kalau diamati secara cermat akan ditemukan kecenderungan yang memiliki
titik pusat. Menurut Ordway Tead kepemimpinan sebagai perpaduan perangi yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain
menyelesaikan tugasnya. Masih dalam Inu Kencana Syafiie kepemimpinan menunjukkan kemampuan mempengaruhi orang-orang dan mencapai hasil
melalui himbauan emosional, bukan melalui penggunaan kekuasaan. Dengan demikian kepemimpinan adalah seseorang yang memiliki status
tertingi didalam suatu organisasi dan selalu dijadikan patokan dalam
Universitas Sumatera Utara
15
melakukan tindakan terhadap aktivitas organisasi dan mampu mempengarihi seluruh aspek yang ada didalam organisasi tersebut dalam
rangka menunjang tujuan organisasi. 6.
Public Motivating Abraham H.Maslow mengemukakan teori tentang dorongan manusia, yang
lebih populer melalui bukunya “motivation personality” sebagai berikut : Ada lima kebutuhan yang diketahui, mengapa manusia melakukan sesuatu;
dan ini perlu dipelajari untuk melihat bagaimanna manusia terdorong bertindak motivasi kepribadian sebagai berikut ;
a. Kebutuhan-kebutuhan fisik
b. Kebutuhan-kebutuhan agar selalu aman
c. Kebutuhan-kebutuhan cinta bermasyarakat
d. Kebutuhan-kebutuhan untuk dihormat
e. Kebutuhan-kebutuhan untuk diakui perwujudan dirinya
Setiap individu memiliki kebutuhan seperti yang telah ditetapkan diatas, maka public motivating berperan penting dalam memotivasi bawahannya
sesuai dengan kebutuhannya. Karena jika seseorang dipenuhi sesuai dengan kebutuhannya maka produktiviats kerja dari orang itu akan meningkat.
1.5.2 Manajemen Strategi