Geografi Kondisi Lingkungan Eksternal Dinas Pendidikan Kabupaten Karo

76

4.3.2 Geografi

Faktor geografi yang dimaksud antara lain mencakup aspek keadaan alam dan sumber daya alam SDA sehingga dapat berpengaruh besar terhadap pembangunan pendidikan. Pengaruh ini dapat bersifat menunjang dan dapat pula bersifat menghambat. Tersedianya SDA merupakan faktor yang menunjang pendidikan baik langsung maupun tidak langsung. Keadaan geografi yang tidak menguntungkan antara lain keadaan pemukiman penduduk yang berpencar-pencar dan terpencil serta pemukiman yang padat merupakan kendala dalam upaya peningkatan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar. Sumber daya alam yang baik terkandung di daratan, disungai, maupun di laut jika ada merupakan potensi ekonomi yang besar. Hal itu berarti bahwa pengelolaan sumber daya alam secara efesien akan meningkatkan pendapatan pemerintah daerah dan secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan Pendapatan Daerah dan kesejahteraan masyarakat jelas akan memberikan dampak positif terhadap penyediaan dana dan fasilitas pendidkan sehingga pengembangan pendidikan dapat terlaksana sesuai dengan harapan. Secara geografis letak Kabupaten Karo berada diantara 2 o 50’-3 o 19’ LU dan 97 o 55’-98 o 38’ BT.Kabupaten Karo terkenal sebagai daerah penghasil berbagai buah- buahan dan bunga-bungaan, dan mata pencaharian penduduk yang terutama adalah usaha pertanian pangan, hasil hortikultura dan perkebunan rakyat. Keadaan hutan cukup luas yaitu mencapai 129.749,50 Ha atau 60,99 lari luas Kabupaten Karo. Kabupaten Karo merupakan daerah hulu sungai dan daerah aliran sungai WampuUlar, sub Daerah aliran Universitas Sumatera Utara 77 sungai Laubiang. Potensi industri yang ada adalah industri kecil dan aneka industri yang mendukung pertanian dan pariwisata. Keadaan sumber daya alam masyarakat tanah karo saat ini mengalami penurunan produksi akibat erupsi gunung sinabung yang melanda daerah tanah karo dan mengharuskan sebagian masyarakat mengungsi ke posko-posko yang telah disediakan oleh pihak swasta maupun pihak pemerintah karena lahan mengalami kerusakan dan perumahan masyarakat tidak layak untuk dihuni kembali. Mata pencaharian yang merata di tanah karo sebagai petani mengalami penurunan sumber penghasilan karena lahan yang terdampak tidak dapat dihasilkan kembali seperti biasanya. Keberadaan dari pengungsi yang ada di posko-posko pengungsian menyebabkan mereka tidak memiliki lahan yang tetap untuk menghasilkan pendapatan mereka, maka dari itu penurunan pendapatan akibat sumber daya yang kurang memuaskan menyebabkan orang tua mengalami hambatan dalam masalah biaya untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka. Hal ini diakui oleh salah satu pengungsi di posko GBKP yang menyatakan bahwa “Kami udah hampir mengungsi 2 tahun di posko GBKP ini, jadi kerjaan saya hanya upahan keladang orang di sekitar sini, itulah biaya untuk kami sekeluarga disini, ditambah biaya ketiga anak saya yang masih sekolah” Wawancara 25 April 2016 Yetti Br Sitepu37 Pengungsi Keberadan orangtua siswa yang berada ditempat pengungsian menjadi hambatan karena ketidakmampuan orangtua mereka dalam memberikan biaya untuk pendidikan dan tempat belajar kurang memadai untuk belajar menyebabkan penurunan prestasi mereka. Sumber daya alam kabupaten karo akibat erupsi gunung sinabung memiliki pengaruh dan hambatan yang besar terhadap pendidikan siswa yang terdampak erupsi gunung sinabung. Universitas Sumatera Utara 78

4.3.3 Ekonomi.