Analisis SWOT Matriks SWOT

86

BAB V ANALISIS DATA

Pada bab ini, peneliti akan membahas, mengolah serta menganalisis data yang telah dikumpulkan selama melakukan penelitian, baik dengan melakukan studi pustaka, melakukan wawancara kepada informan, serta juga melakukan pengamatan observasi dilapangan. Teknik analisis data yang akan digunakan yaitu analisis SWOT sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

5.1 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah instrumen yang digunakan untuk melakukan analisis strategis. SWOT merupakan akronim untuk Strengths, Weaknesses, Opportunitis, dan Threats dari organisasi yang semuanya merupakan faktor-fakor strategis. Analisis SWOT harus mengidentifikasi kompetensi langka perusahan yaitu keahlian tertentu dan sumber- sumber yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dan cara unggul yang mereka gunakan. Agar strategi perusahaanorganisasi disusun secara efektif, maka diperlukan adanya informasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang berkaitan dengan kondisi dan situasi perusahaanorganisasi tersebut. Salah satu metode untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaanorganisasi adalah analisis SWOT. Berdasarkan pendekatan analisis SWOT maka dapat mengindentifikasikan faktor- faktor yang berada di lingkungan internal dan eksternal Dinas Pendidikan Kabupaten Karo sebagai bentuk kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk memberikan pedoman dalam menentukan strategi-strategi yang akan dikembangakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Karo dalam peningkatan kualitas pendidikan. Universitas Sumatera Utara 87

5.2 Lingkungan Internal Dinas Pendidikan Kabupaten Karo

Lingkungan internal terdiri dari variabel-variabelkekuatan-kelemahan yang ada didalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada dalam organisasi yang mencakup tentang sumber daya manusia, sumber daya fisik, dan kinerja yang dimiliki, sehingga diperoleh kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Karo. Lingkungan internal dapat memberikan gambaran berupa kekuatan yang dimiliki organisasi dan kelemahan yang ada di dalam organisasi. Berdasarkan data yang telah diperoleh oleh peneliti didalam lapangan maka melalui analisis SWOT dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan internal Dinas Pendidikan Kabupaten Karo dalam menanggulangi masalah pendidikan pada korban erupsi gunung sinabung sehingga memberikan gambaran kekuatan dan kelemahan.

5.2.1 Sumber Daya Manusia

Keadaan sumber daya manusia merupakan peran penting keberlangsungannya suatu organisasi, hal ini dikarenakan kualitas sumber daya manusia mampu menentukan tujuan dari organisasi dalam pencapaian secara efektif dan efesien. Sonny Sumarsono 2003:4, sumber daya manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain sumber daya manusia menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat. Universitas Sumatera Utara 88

A. Kekuatan

Kekuatan merupakan kelebihan yang dimiliki oleh sumber daya manusia Dinas Pendidikan Kabupaten Karo yang menjadi fokus penelitian. Berikut ini akan dibahas faktor-faktor yang merupakan bagian dari kekuatan dalam menentukan strategi yang tepat untuk menanggulangi masalah pendidikan pada korban erupsi gunung sinabung yaitu : 1. Kualitas sumber daya manusia yang bekerja untuk Dinas Pedidikan Kabupaten Karo memiliki tingkat pendidikan yang baik dan mempunyai tingkat pendidikan minimal S1. 2. Dalam pengurusan masalah pendidikan yang terjadi di Kabupaten Karo diberikan tanggung jawab kepada orang-orang yang berpengalaman dan berwawasan, hal ini dapat dilihat dari golongan pegawai yang ada di Dinas Pendidikan Kabupaten Karo yang berstatus golongan pegawai tingkat tinggi. 3. Pemanfaatan kualitas sumber daya manusia di Dinas Pendidikan Kabupaten Karo sesuai dengan kemampuan masing-masing pegawai sehingga adanya pemahaman yang cukup akan tugas dan tanggung jawab yang diberikan. 4. Pembagian tugas dan wewenang di setiap kepala bagian di Dinas Pendidikan Kabupaten Karo tersusun secara sistematis 5. Adanya respon yang cepat dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karo dalam menanggapi masalah pendidikan dengan langsung memberikan wewenang kepada salah satu pegawai untuk terjun kelapangan melihat situasi pendidikan masyarakat. 6. Pihak kepala bagian dari Dinas Pendidkan Kabupaten Karo sesekali terjun melihat masalah pendidikan akibat bencana alam ataupun masalah lainnya. 7. Menetapkan perencanaan strategis dalam menanggapi masalah pendidikan dilakukan dengan kerjasama yang baik. Universitas Sumatera Utara 89

B. Kelemahan

Adapun beberapa faktor kelemahan internal dari sumber daya manusia yang dimiliki oleh dinas pendidikan kabupaten karo dalam menanggulangi masalah pendidikan terhadap korban erupsi gunung sinabung yaitu : 1. Dalam pembagian wewenang dan tugas masing-masing terhadap sumber daya manusia terlalu panjang meja birokrasi sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk implemetasi strategi yang telah ditetapkan. 2. Sumber daya manusia Dinas Pendidikan Kabupaten Karo memberikan solusi ataupun strategi terhadap masalah pendidikan pada korban erupsi gunung sinabung terlalu sedikit dan kurangnya peran dalam mengatasi segala permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh korban erupsi gunung sinabung. 3. Perencanaan strategis untuk peningkatan pendidikan bagi masyarakat karo khususnya pada korban erupsi gunung sinabung berjalan terlalu lama dan lambat. 4. Tidak adanya revolusi yang baru dari pihak internal dalam menangani masalah- masalah pendidikan sehingga terkesan begitu-begitu saja dan terlihat menoton.

5.2.2 Sumber Daya Fisik

Sumber daya fisik adalah sumber daya yang dimiliki oleh organisasi dalam berwujud fisik yang berada dalam lingkungan internal organisasi. Adapun sumber daya fisik yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Karo dapat dilihat dari dua jalur pendidikan dengan jalur pendidikan formal dan jalur pendidikan non-formal dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan masyarakat kabupaten karo. Universitas Sumatera Utara 90

A. Kekuatan

Kekuatan merupakan kelebihan yang dimiliki oleh sumber daya fisik dinas pendidikan kabupaten karo yang menjadi fokus penelitian. Berikut ini akan dibahas faktor- faktor yang merupakan bagian dari kekuatan dalam menemukan strategi yang tepat untuk menanggulangi masalah pendidikan pada korban erupsi gunung sinabung yaitu : 1. Adanya program pendidikan formal dan pendidikan informal. Bagi pendidikan formal diberikan fasilitas pendidikan yang sebagaimana mestinya pendidikan formal lainnya dan bagi pendidikan informal membentuk kelompok kelompok siswa yang kurang memahami pendidikan. 2. Terdapat banyaknya infrastruktur pendidikan yang tersebar di seluruh desa-desa yang ada dikabupaten karo guna menunjang peningkatan pendidikan masyarakat kabupaten karo 3. Terdapat fasilitas dalam setiap sekolah dapat dikatakan berstandar nasional bagi sekolah-sekolah SD, SMP dan SMA di Kabupaten Karo.

B. Kelemahan

Adapun beberapa faktor kelemahan internal dari sumber daya fisik yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Karo dalam menanggulangi masalah pendidikan terhadap korban erupsi gunung sinabung yaitu : 1. Banyaknya infrastruktur pendidikan yang mengalami kerusakan akibat erupsi gunung sinabung dan tidak berfungsi sebagai tempat belajar. 2. Kurangnya dana dalam pembangunan infrastruktur pendidikan yang telah rusak. 3. Belum adanya perbaikan infrastruktur pendidikan sehingga banyaknya infrastruktur yang tidak dapat digunakan lagi untuk melangsungkan proses pendidikan. Universitas Sumatera Utara 91

5.3 Lingkungan Eksternal Dinas Pendidikan Kabupaten Karo

Kondisi eksternal adalah lingkungan yang berada di luar organisasi yang mempengaruhi tujuan organisasi ataupun keadaan yang dapat mendukung organisasi ataupun dapat memberikan ancaman bagi organisasi. Faktor eksternal diartikan sebagai faktor-faktor yang mengenai peluang dan ancaman yang berasal dari luar organiasi. Faktor eksternal berupa sosil budaya, politik, ekonomi, teknologi dan sebagainya. Dalam pelaksanaannya, apabila faktor eksternal dapat mendukung dan membantu faktor internal dalam pemenuhan tujuan yang telah ditetapkan, maka situasi ini dinamakan peluang. Namun apabila sebaliknya faktor eksternal tidak mendukung dalam pemenuhan tujuan yang ditetapkan maka situasi ini dikatakan dengan ancaman terhadap organisasi. Lingkungan eksternal memberikan gambaran tentang peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh sebuah organisasi dimasa kini dan yang akan datang.

5.3.1 Administrasi Pemerintahan Daerah

Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004, pemerintah daerah merupakan koordinator semua instansi sektoral dan kepala daerah yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pembinaan dan pengembangan wilayahnya. Pembinaan dan pengembangan tersebut mencakup segala bidang kehidupan dan bidang pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam bidang pendidikan pemerintah daerah setempat memberikan koordinasi dalam pembangunan pendidikan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah daerah setempat memberikan koordinasi dengan dinas pendidikan kabupaten karo dalam penanggulangan masalah pendidikan pada korban erupsi gunung sinabung sebagai bentuk koordinasi sektoral. Dengan kata lain pemerintah daerah dapat membeikan pengaruh baik itu bersifat positif maupun bersifat negatif. Universitas Sumatera Utara 92

A. Peluang

Adapun beberapa faktor peluang eksternal dari administrasi pemerintah daerahterhadap dinas pendidikan kabupaten karo dalam menanggulangi masalah pendidikan pada korban erupsi gung sinabung yaitu : 1. Adanya campur tangan pemerintah setempat untuk menangani masalah pendidikan pada korban bencana erupsi gunung sinabung mempermudah proses rencana strategi yang ditetapkan oleh dinas penddiikan kabupaten karo. 2. Mempermudah peningkatan pembangunan pendidikan pada korban erupsi gunung sinabung. 3. Memperlancar proses kegiatan belajar mengajar pada korban erupsi gunung sinabung melalui bantuan yang diberikan pemerintah setempat berupa alat transportasi. 4. Memperlancar kebutuhan pendidikan korban erupsi gunung sinabung mengenai izin-izin terkait masalah pendidikan.

B. Ancaman

Adapun beberapa faktor ancaman eksternal dari administrasi pemerintah daerah terhadap dinas pendidikan kabupaten karodalam menanggulangi masalah pendidikan pada korban erupsi gunung sinabung yaitu : 1. Dapat menimbulkan kesalahpahaman karena penyaluran bantuan-bantuan terhadap korban erupsi gunung sinabung antara pemerintah setempat dengan dinas pendidikan. 2. Kemungkinan kekuasaan pemerintah setempat lebih tinggi sehingga memonopoli masalah pendidikan. Universitas Sumatera Utara 93

5.3.2 Geografi

Faktor geografi yang dimaksud antara lain mencakup aspek keadaan alam dan sumber daya alam SDA sehingga dapat berpengaruh besar terhadap pembangunan pendidikan. Pengaruh ini dapat bersifat menunjang dan dapat pula bersifat menghambat. Tersedianya SDA merupakan faktor yang menunjang pendidikan baik langsung maupun tidak langsung. Keadaan geografi yang tidak menguntungkan antara lain keadaan pemukiman penduduk yang berpencar-pencar dan terpencil serta pemukiman yang padat merupakan kendala dalam upaya peningkatan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar.

A. Peluang

Adapun beberapa faktor peluang eksternal yang dimiliki oleh keadaan geografi daerahterhadap dinas pendidikan kabupaten karo dalam menanggulangi masalah pendidikan pada korban erupsi gunung sinabung yaitu : 1. Sumber daya alam yang merupakan potensi terbesar dari penghasilan masyarakat karo memberikan peluang berupa dukungan dana, penyediaan fasilitas pendidikan ataupun penyelenggaraan pendidikan terhadap korban erupsi gunung sinabung. 2. Adanya penurunan produksi pertanian akibat erupsi gunung sinabung memungkinkan munculnya industri-industri kecil bagi masyarakat. 3. Timbulnya daya kreasi bagi masyarakat pengungsi untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari karena sumber daya alam yang kurang memadai. 4. Timbulnya pengusaha pengusaha ladang ataupun industri yang membuka lapangan pekerjaan bagi korban erupsi gunung sinabung. Universitas Sumatera Utara 94

B. Ancaman

Adapun beberapa faktor ancaman eksternal dari keadaan geografi terhadap dinas pendidikan kabupaten karo dalam menanggulangi masalah pendidikan pada korban erupsi gunung sinabung yaitu : 1. Adanya penurunan produksi pertanian menghambat orang tua dalam membiayai pendidikan anak-anak mereka. 2. Keadaan alam yang sedang buruk akibat erupsi gunung sinabung menyebabkan masyarakat berpencar ke posko-posko terdekat guna melangsungkan hidup dan berpengaruh buruk bagi anak-anak mereka. 3. Kesibukan orang tua mencari pekerjaan menyebabkan kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak sehingga menurunkan prestasi belajar mereka. 4. Keberadaan korban erupsi gunung sinabung yang bertempat tingal di posko-posko menyebabkan terganggunya proses belajar anak-anaknya dan kurangnya saran dan prasarana belajar di posko-posko pengungsian.

5.3.3 Ekonomi.

Bidang ekonomi merupakan penggerak utama pembangunan seiring dengan pengembangan kualitas SDM. Oleh karena itu, pembangunan di bidang pendidikan yang merupakan bagian dari upaya peningkatan SDM memegang peranan yang sangat penting. Melalui pendidikan diharapkan dapat terbentuk manusia yang berkualitas sebagaimana yang dicita-citakan, yaitu manusia yang memiliki kemampuan memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan untuk mendukung pembangunan ekonomi, sosial budaya dan berbagai bidang lainnya secara serasi dan seimbang harmonis. Universitas Sumatera Utara 95

A. Peluang

Adapun beberapa faktor peluang eksternal dari keadaan ekonomi daerahterhadap dinas pendidikan kabupaten karo dalam menanggulangi masalah pendidikan pada korban erupsi gunung sinabun g yaitu : 1. Peningkatan ekonomi mampu menunjang peningkatan pendidikan korban erupsi gunung sinabung. 2. Adanya muncul industri-industri kecil memberikan kesempatan kerja bagi korban erupsi gunung sinabung dan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat kabupaten karo. 3. Adanya kerajian-kerajinan tangan yang di buat oleh korban erupsi gunung sinabung dapat meningkatkan pendapatan ekonomi.

B. Ancaman

Adapun beberapa faktor ancaman eksternal dari keadaan ekonomi masyarakat terhadap dinas pendidikan kabupaten karo dalam menanggulangi masalah pendidikan pada korban erupsi gunung sinabung yaitu : 1. Terhambatnya biaya pendidikan anak-anak korban erupsi gunung sinabung akibat penurunan produksi pertanian dan penurunan pendapatan. 2. Tidak adanya sumbangan dari masyarakat dalam pemberian sarana pendidikan karena masyarakat mengalami penurunan pendapatan yang disebabkan erupsi gunung sinabung. 3. Terganggunya proses pembangunan pendidikan akibat dukungan ekonomi yang kurang memadai. Universitas Sumatera Utara 96

5.3.4 Sosial Budaya

Suatu analisis mengenai realita sosial berupa fenomena dan keadaan yang ada dalam masyarakat yang berhubungan dengan aktivitas proses pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan oleh dinas pendidikan kabupaten karo. Fenomena-fenomena tersebut dapat dilihat dari sikap pro dan kontra masyarakat dalam keterlibatan pelaksanaan strategi yang ditetapkan oleh dinas pendidikan kabupaten karo.

A. Peluang

Adapun beberapa faktor peluang eksternal yang dimiliki oleh keadaan sosial budaya daerahterhadap dinas pendidikan kabupaten karo dalam menanggulangi masalah pendidikan pada korban erupsi gung sinabung yaitu : 1. Adanya partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan demi peningkatan mutu pendidikan korban erupsi gunung sinabung. 2. Adanya tingkat kesadaran masyarakat untuk lebih mementingkan pendidikan dan menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama bagi kebutuhan anak-anak korban erupsi gunung sinabung. 3. Adanya dukungan orang tua dalam keberlangsungkan proses belajar memberikan dampak positif bagi pembentukan karakter anak-anak korban erupsi gunung sinabung 4. Tidaknya adanya fasilitas pendidikan yang memadai di tempat posko-posko pengungsian menumbuhkan motivasi bagi orangtua untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka di sekolah yang telah ditetapkan oleh pihak dinas pendidikan kabupaten karo. Universitas Sumatera Utara 97

B. Ancaman

Adapun beberapa faktor ancaman eksternal dari keadaan sosial budaya terhadap dinas pendidikan kabupaten karo dalam menanggulangi masalah pendidikan pada korban erupsi gunung sinabung yaitu : 1. Perilaku anak-anak korban erupsi gunung sinabung yang kurang terarah karena kurangnya pengawasan orang tua. 2. Perkembangan dan pergaulan anak-anak korban erupsi gunung sinabungk di dalam posko-posko pengungsian mempengaruhi kegiatan belajar mengajar mereka sehingga memberikan dampak yang negatif. 3. Timbulnya kemalasan siswa korban erupsi gunung sinabung yang mengungsi akibat keadaan dari bencana erupsi gunung sinabung. 4. Penurunan prestasi belajar siswa pengungsi erupsi gunung sinabung.

5.3.5 Transportasi dan Komunikasi

Sarana dan prasarana perhubungan baik transportasi dan komunikasi merupakan sarana untuk memperpendek jarak antara daerah satu dengan yang lain. Transportasi merupakan alat angkut baik transportasi darat kereta api, bus, mobil pribadi, sepeda motor, sepeda dan lain-lain, maupun transportasi perairan kapal laut, motor boat, perahu, dan lain-lain dan transportasi udara, sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Semua sarana tersebut ditujukan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari satu tempat ke tempat lain, meningkatkan mobilitas manusia ke tempat tujuan baik dari pedesaan sampai ke perkotaan, daerah perbatasan sampai ke daerah terpencil, ataupun membantu kemudahan siswa dari tempat tinggal menuju ke sekolah. Universitas Sumatera Utara 98

A. Peluang

Adapun beberapa faktor peluang eksternal yang dimiliki dari keadaan transportasi dan komunikasi daerahterhadap dinas pendidikan kabupaten karo dalam menanggulangi masalah pendidikan pada korban erupsi gunung sinabung yaitu : 1. Mempermudah korban erupsi gunung sinabung dalam memperoleh akses pendidikan serta tetap adanya kemudahan dalam melangsungkan proses belajar yang terhambat. 2. Mempersingkat waktu untuk menuju tempat belajar bagi korban erupsi gunung sinabung. 3. Memberikan kenyamanan bagi masyarakat korban erupsi gunung sinabung karena merasa adanya dukungan dari pihak pemerintah. 4. Menimbulkan respon yang baik dari masyarakat terhadap pemerintah setempat karena adanya alat transportasi yang diberikan untuk keperluan korban erupsi gunung sinabung.

B. Ancaman

Adapun beberapa faktor ancaman eksternal dari fasilitas transportasi dan komunikasi terhadap dinas pendidikan kabupaten karo dalam menanggulangi masalah pendidikan pada korban erupsi gunung sinabung yaitu : 1. Adanya kemungkinan terjadi penyalahgunaan fasilitas yang diberikan pihak pemerintah. 2. Pertanggungjawaban dalam menggunakan fasilitas pemerintah yang tidak jelas dapat memberikan rasa kecewa bagi pemerintah maupun masyarakat. Universitas Sumatera Utara 99

5.4 Ringkasan SWOT

Ringkasan swot merupakan identifikasi dari faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang mempengaruhi dinas pendidikan kabupaten karo dalam strategi penanggulangan masalah pendidikan terhadap korban erupsi gunung sinabung, diidentifikasikan lebih rinci dan diringkas lebih detail untuk mempermudah menemukan strategi yang digunakan terkait masalah peneilitian.

5.4.1 Lingkungan Internal

A. Kekuatan I.

Sumber Daya Manusia 1. Kualitas sumber daya manusia memiliki tingkat pendidikan yang baik dan mempunyai tingkat pendidikan minimal S1. 2. Pengurusan masalah pendidikan diberikan tanggung jawab kepada orang- orang yang berpengalaman dan berwawasan. 3. Pemanfaatan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan kemampuan masing-masing pegawai dan tersusun secara sistematis. 4. Adanya respon yang cepat menanggapi masalah pendidikan. 5. Menetapkan perencanaan strategis dalam menanggapi masalah pendidikan dilakukan dengan kerjasama yang baik.

II. Sumber Daya Fisik

6. Dilengkapi fasilitas untuk pendidikan informal dan nonformal 7. Infrastruktur pendidikan yang tersebar di kabupaten karo. 8. Terdapat fasilitas berstandar nasional bagi sekolah-sekolah SD, SMP dan SMA di kabupaten karo. Universitas Sumatera Utara 100

B. Kelemahan I.

Sumber Daya Manusia 1. Dalam pembagian wewenang dan tugas masing-masing sumber daya manusia terlalu panjang meja birokrasinya. 2. Adanya solusi ataupun strategi terhadap masalah pendidikan pada korban erupsi gunung sinabung terlalu sedikit. 3. Perencanaan strategis masalah pendidikan pada korban erupsi gunung sinabung berjalan terlalu lama dan lambat. 4. Tidak adanya revolusi yang baru dari pihak internal dalam penanganan masalah pendidikan.

II. Sumber Daya Fisik

5. Banyaknya infrastruktur pendidikan yang mengalami kerusakan akibat erupsi gunung sinabung dan tidak berfungsi sebagai tempat belajar. 6. Kurangnya dana dalam pembangunan infrastruktur pendidikan yang telah rusak. 7. Belum adanya perbaikan infrastruktur pendidikan

5.4.2 Lingkungan Eskternal

A. Peluang I.

Administrasi Pemerintah Daerah 1. Adanya campur tangan pemerintah mempermudah proses rencana strategi yang ditetapkan oleh dinas penddiikan kabupaten karo. 2. Mempermudah peningkatan pembangunan pendidikan pada korban erupsi gunung sinabung. Universitas Sumatera Utara 101 3. Memperlancar proses kegiatan belajar melalui bantuan yang diberikan pemerintah setempat berupa alat transportasi. 4. Memperlancar kebutuhan pendidikan korban erupsi gunung sinabung mengenai izin-izin terkait masalah pendidikan.

II. Geografi

5. Adanya penurunan produksi pertanian akibat erupsi gunung sinabung memungkinkan munculnya inndustri-industri kecil bagi masyarakat. 6. Timbulnya daya kreasi bagi masyarakat pengungsi untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari akibat sumber daya alam yang kurang memadai. 7. Timbulnya pengusaha pengusaha ladang ataupun industri yang membuka lapangan pekerjaan bagi korban erupsi gunung sinabung.

III. Ekonomi

8. Adanya muncul industri-industri kecil dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang mampu memberikan kesempatan kerja bagi korban erupsi gunung sinabung. 9. Adanya kerajinan-kerajinan tangan yang di buat oleh korban erupsi gunung sinabung dapat meningkatkan pendapatan ekonomi.

IV. Sosial Budaya

10.Adanya partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan. 11.Adanya tingkat kesadaran masyarakat untuk lebih mementingkan pendidikan bagi anak-anak. 12.Adanya dukungan orang tua dalam keberlangsungkan pendidikan. 13.Menumbuhkan motivasi bagi orangtua untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka. Universitas Sumatera Utara 102

V. Transportasi Dan Komunikasi

14.Mempermudah korban erupsi gunung sinabung dalam memperoleh akses pendidikan. 15.Mempersingkat waktu untuk menuju tempat belajar. 16.Memberikan kenyamanan bagi korban erupsi gunung sinabung.

B. Ancaman I.

Administrasi Pemerintah Daerah 1. Dapat menimbulkan kesalahpahaman dalam proses penyaluran bantuan antara pemerintah setempat dengan dinas pendidikan. 2. Kemungkinan kekuasaan pemerintah setempat lebih tinggi sehingga memonopoli masalah pendidikan.

II. Geografi

3. Penurunan produksi pertanian menghambat orang tua dalam membiayai pendidikan anak-anak mereka. 4. Kesibukan orang tua dalam mencari pekerjaan menyebabkan kurangnya pengawasan orang tua dapat menurunkan prestasi belajar anak mereka. 5. Bertempat tingal di posko-posko yang kurangnya saran dan prasarana belajar.menyebabkan terganggunya proses belajar anak-anak.

III. Ekonomi

6. Terhambatnya biaya pendidikan anak-anak korban erupsi gunung sinabung akibat penurunan produksi pertanian dan penurunan pendapatan. 7. Tidak adanya sumbangan dari masyarakat untuk sarana pendidikan. 8. Terganggunya proses pembangunan pendidikan akibat dukungan ekonomi yang kurang memadai. Universitas Sumatera Utara 103

IV. Sosial Budaya

9. Kurangnya pengawasan orang tua menyebabkan perilaku anak-anak kurang terarah. 10.Timbulnya kemalasan siswa korban erupsi gunung sinabung yang mengungsi akibat keadaan oleh bencana erupsi gunung sinabung. 11.Penurunan prestasi belajar siswa pengungsi erupsi gunung sinabung.

V. Transportasi dan komunikasi

12. Adanya kemungkinan terjadi penyalahgunaan fasilitas yang diberikan pihak pemerintah. 13. Pertanggungjawabanmenggunakan fasilitas pemerintah yang tidak jelas dapat memberikan rasa kecewa bagi masyarakat.

5.5 Matriks SWOT

Matriks Swot dikenal juga dengan TOWS mengambarkan manajemen yang dapat mencocokkan peluang-peluang dan ancaman-ancaman eksternal yang dihadapi oleh suatu perusahaan tertentu dengan kekuatan dan kelemahan internalnya untuk menghasilkan empat rangkaian alternatif strategis lainnya. Metode ini digunakan untuk menciptakan strategi-strateegi alternatif yang mungkin tidak terpikirkan oleh manajemen dan mendorong manajemen strategis untuk menciptakan baik strategi-strategi pertumbuhan dan pengurangan. Berdasarkan ringkasan SWOT yang telah diidentifikasikan faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi dinas pendidikan dalam menanggulangi masalah pendidikan pada korban erupsi gunung sinabung maka dapat dituangkan melalui matriks SWOT untuk perumusan strategi selanjutnya. Universitas Sumatera Utara 104 PENANGGULANGAN MASALAH PENDIDIKAN PADA KORBAN ERUPSI GUNUNG SINABUNG FAKTOR-FAKTOR INTERNAL DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO FAKTOR-FAKTOR INTERNAL DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO KEKUATAN S 9. Kualitas sumber daya manusia memiliki tingkat pendidikan yang baik dan mempunyai tingkat pendidikan minimal S1. 10. Pengurusan masalah pendidikan diberikan tanggung jawab kepada orang-orang yang berpengalaman dan berwawasan. 11. Pemanfaatan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan kemampuan masing-masing pegawai dan tersusun secara sistematis. 12. Adanya respon yang cepat menanggapi masalah pendidikan. 13. Kemampuan penetapkan perencanaan strategis dalam menanggapi masalah pendidikan yang dilakukan dengan kerjasama yang baik. 14. Dilengkapi fasilitas untuk pendidikan informal dan nonformal 15. Infrastruktur pendidikan yang tersebar di kabupaten karo. 16. Terdapat fasilitas berstandar nasional bagi sekolah-sekolah SD, SMP dan SMA di Kabupaten Karo. KELEMAHAN W 8. Dalam pembagian wewenang dan tugas masing-masing sumber daya manusia terlalu panjang meja birokrasinya. 9. Adanya solusi ataupun strategi terhadap masalah pendidikan pada korban erupsi gunung sinabung terlalu sedikit. 10. Perencanaan strategis masalah pendidikan pada korban erupsi gunung sinabung berjalan terlalu lama dan lambat. 11. Tidak adanya revolusi yang baru dari pihak internal dalam penanganan masalah pendidikan. 12. Banyaknya infrastruktur pendidikan yang mengalami kerusakan akibat erupsi gunung sinabung dan tidak berfungsi sebagai tempat belajar. 13. Kurangnya dana dalam pembangunan infrastruktur pendidikan yang telah rusak. 14. Belum adanya perbaikan infrastruktur pendidikan PELUANG O 17. Adanya campur tangan pemerintah mempermudah pembangunan pendidikan dan izin-izin terkait masalah pendidikan. 18. Memperlancar proses kegiatan belajar melalui bantuan yang diberikan pemerintah setempat berupa alat transportasi. 19. Penurunan produksi pertanian memungkinkan munculnya inndustri-industri kecil bagi masyarakat. 20. Timbulnya pengusaha pengusaha ladang membuka lapangan pekerjaan bagi korban erupsi gunung sinabung. 21. Adanya tingkat kesadaran masyarakat untuk lebih mementingkan pendidikan bagi anak-anak. 22. Motivasi orangtua untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka. 23. Mempersingkat waktu untuk menuju tempat belajar. 24. Memberikan kenyamanan bagi korban erupsi gunung sinabung. STRATEGI SO Menggunakan Kekuatan Untuk Menangkap Peluang 1. Kulitas sumberdaya manusia yang berkulitas memberikan komunikasi yang baik terhadap pemerintah setempat untuk mempermudah masalah pendidikan. 2. Penggunaan kualitas sumber daya manusia yang berpengalaman memperlancar proses kegiatan belajar dan pemanfaatan bantuan alat transportasi dari pemerintah digunakan dengan baik. 3. Penetapan perencaanan strategis yang dalam menanggapi masalah pendidikan mampu memberikan kenyamanan bagi korban erupsi gunung sinabung 4. Pemanfaatan kelengkapan fasilitas pendidikan informal dan formal menumbuhkan motivasi orangtua untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak korban erupsi gunung sinbaung. STARTEGI WO Mengatasi KelemahanUntuk Mengambil Peluang 1. Mempersempit struktur birokrasi yang panjang untuk memperlancar kegiatan proses belajar korban erupsi gunung sinabung dalam pengurusan program bantuan dari pemerintah dalam mendukung proses pendidikan siswa terdampak. 2. Perencanaan strategis yang dilakukan terhadap korban erupsi gunung sinabung dilakukan lebih bervariatif untuk menumbuhkan karakter siswa yang mampu mengelola industri-indu stri kecil yang bermunculan. 3. Perbaikan infrastruktur pendidikan untuk menumbuhkan motivasi orangtua dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka dan memberikan kenyaman bagi korban erupsi gunung sinabung. ANCAMAN T 14. Kesalahpahaman antara pemerintah dengan dinas pendidikan. 15. Pemerintah memonopoli masalah pendidikan. 16. Hambatan orangtua membiayai pendidikan anak-anak mereka. 17. Kesibukan orangtua menyebabkan kurangnya pengawasan terhadap anak menimbulkan kemalasan dan penurunan prestasi 18. Terganggunya proses pembangunan pendidikan akibat dukungan ekonomi yang kurang memadai. 19. Adanya kemungkinan terjadi penyalahgunaan fasilitas yang diberikan pihak pemerintah. 20. Penggunakan fasilitas pemerintah yang tidak jelas. STRATEGI ST Menggunakan Kekuatan Untuk Menghindari Ancaman 1. Pemanfaatan kualitas sumber daya manusia dalam pembinaaan hubungan baik dengan pemerintah setempat 2. Pemanfataan kualitas sumberdaya manusia yang berpengalaman memberikan sosialisasi kepada orangtua terdampak agar lebih memperhatikan keadaan anak-anak mereka. STRATEGI WT Meminimalkan Kelemahan Untuk Menghindari Ancaman 1. Pengutusan langsung orang-orang ynag berkompeten dalam pengurusan masalah pendidikan tanpa melihat struktur birokrasi. 2. Menyedikan posko-posko yang mampu untuk memberikan akses pendidikan untuk mencegah penurunan prestasi belajar siswa 3. Adanya sosialisai terhadap korbna erupsi gunung sinabung mengenai masalah pendidikan. Universitas Sumatera Utara 105

5.6 Strategi Penanggulangan Masalah Pendidikan Pada Korban Erupsi Gunung