Sumber Daya Manusia Kondisi Lingkungan Internal Dinas Pendidikan Kabupaten Karo

59

4.2 Kondisi Lingkungan Internal Dinas Pendidikan Kabupaten Karo

Lingkungan internal terdiri dari variabel-variabelkekuatan-kelemahan yang ada didalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada dalam organisasi yang mencakup tentang sumber daya manusia, sumber daya fisik, dan kinerja yang dimiliki, sehingga diperoleh kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh suatu organisasi. Lingkungan internal dapat memberikan gambaran berupa kekuatan yang dimiliki organisasi dan kelemahan yang ada di dalam organisasi.kondisi lingkungan internal dari Dinas Pendidikan Kabupaten Karo di lihat dari beberapa faktor yaitu :

4.2.1 Sumber Daya Manusia

Keadaan sumber daya manusia merupakan peran penting keberlangsungannya suatu organisasi, hal ini dikarenakan kualitas sumber daya manusia mampu menentukan tujuan dari organisasi dalam pencapaian secara efektif dan efesien. Sonny Sumarsono 2003:4, sumber daya manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain sumber daya manusia menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat. Adapun sumber daya manusia yang dimiliki oleh dinas pendidikan kabupaten karo saat ini yaitu berjumlah 51 orang pegawai tetap dan ada 12 orang pegawai lepas dalam mengurus urusan dinas pendidikan kabupaten karo. Pegawai tetap yang ada di dinas pendidikan memiliki status pegawai negeri sipil dan rata-rata memiliki golongan pegawai Universitas Sumatera Utara 60 yang tingkat tinggi kecuali pada pegawai tenaga lepas masih dikatakan pegawai honor dalam dinas pendidikan kabupaten karo dan tidak meiliki status pegawai negeri sipil. Melihat dari kualitas sumber daya manusia yang ada, maka kinerja yang dimiliki oleh dinas pendidikan berjalan dengan baik dan pencapaian tujuan dari organisasi bisa dikatakan efektif dan efesien dilihat dari adanya perencanan-perencanaan yang strategis untuk terus memajukan pendidikan di Kaputaen Karo. Didalam pembagian wewenang ataupun struktur dinas pendidikan kabupaten karo yang mana kualitas sumber daya manusia dimanfaatkan dengan baik dan dipergunakan sesuai dengan kualitasnya dan kemampuannya sendiri dalam menunjang tugas yang diberikan. Hal ini dilihat dari pembagian tugas yang dilakukan oleh masing-masing orang- orang yang ada di dinas pendidikan berdasarkan kebutuhan pendidikan yang ada di kabupaten karo karena kebutuhan masyarakat sangat beragam-ragam dan semuanya bersifat penting, maka pembagian tugas diusahakan secara rinci dan sesuai dengan kemampuan pegawai agar mampu lebih memahami tugas dan kewajibanya masing-masing demi terselenggaranya pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat. Demikian pada saat ini pendidikan kabupaten karo, yang sedang mengalami keterhambatan proses kegiatan belajar mengajar akibat adanya bencana yang menimpa infrastruktur pendidikan danjuga masyarakat yang terdampak tidak bisa mendapatkan pendidikan di tempat mereka tinggal. Dalam hal ini adapun sumber daya manusia dari dinas pendidikan yang mengurus urusan yang terjadi dilapangan dan memiliki tanggung jawab terhadap data-data pendidikan yang ada dilapangan yaitu bagian peneliti lapangan yang telah ditetapkan dari dinas pendidikan sebelumnya untuk mensurvei semua data-data infrastruktur yang mengalami masalah pendidikan akibat erupsi gunung sinabung. Hal ini diperkuat oleh pernyataan dari sumber kepala dinas yang mengatakan bahwa : Universitas Sumatera Utara 61 “Melihat situsasi yang terjadi saat ini mengenai masalah pendidikan akibat bencana alam yang menimpa, maka kami dari Dinas Pendidikan Kabupaten Karo memberikan wewenang kepada salah satu pegawai lapangan untuk terjun langsung ke sokolah-sekolah yang terdampak dan melihat langsung kondisi infrastuktur pendidikan yang terdampak agar mampu memberikan solusi terbaik” Wawancara 22 April 2016, Saroha Ginting, S.Pd, M.M Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karo Selain memberikan wewenang langsung kepada pegawai dalam mensurvei semua data pendidikan yang terdampak erupsi gunung sinabung maka kepala dinas juga terjun ke lapangan untuk melihat situasi yang ada mengenai masalah pendidikan serta memberikan solusi yang terbaik kepada masyarakat untuk tetap melangsungkan proses belajar mengajar. Hal ini diakui oleh kepala dinas pendidikan kabupaten karo dengan mengatakan “Saat ini kami berusaha semaksimal mungkin untuk tetap melangsungkan kegiatan proses belajar mengajar pada korban bencana erupsi gunung sinabung, dengan memberikan pelayanan pendidikan kepada korban bencana untuk mendapatkan pendidikan di sekitar posko-posko mereka mengungsi, dan memberikan pelayanan kepada sekolah untuk menumpang bersekolah setelah sekolah yang mereka tumpangi selesai melaksanakan proses belajar-mengajar, dengan kata lain para korban mendapatkan pendidikan pada siang hari di sekolah yang mereka tumpangi”. Wawancara 22 April 2016, Saroha Ginting, S.Pd, M.M Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karo. Berdasarkan dari pernyataan diatas mengenai peraturan yang ditetapkan oleh dinas pendidikan kabupaten karo, dalam menanggulangi masalah pendidikan dengan cara Universitas Sumatera Utara 62 memberikan izin kepada pihak pengungsi untuk melangsungkan kegiatan belajar-mengajar di tempat yang terdekat dengan posko pengungsian korban erupsi gunung sinabung. Hal ini dapat membuktikan bahwa kinerja dari dinas pendidikan kabupaten karo dalam menanggulangi masalah pendidikan memberikan kontribusi yang positif bagi korban erupsi gunung sinabung dalam keterhambatan mengakses pendidikan. Adapun proses kegiatan belajar yang dilakukan untuk korban pengungsi erupsi gunung sinabung yang mana berdasarkan data yang peneliti lihat dilapangan, SMP N 1 NAMAN TERAN yang terdampak sedang melangsungkan proses belajar mengajar pada sore hari terlihat pada gambar dibawah ini : Gambar 4.1 : Korban Erupsi Gunung Sinabung Sedang Melakukan Proses Belajar Sumber : Penelitian 2016 Korban bencana erupsi gunung sinabung sedang malakukan proses belajar mengajar di salah satu SMP N 1 BERASTAGI sebagai tempat mereka mendapatkan penididikan, karena infrastruktur pendidikan SMP N 1 NAMAN TERAN tidak dapat ditempati dan belum mengalami perbaikan, melihat situasi sinabung yang masih terus mengeluarkan abu vulkanik. Keberadaan siswa terdampak yang menumpang di sekolah lain mengalami kekurangan waktu karena dua sekolah yang seharusnya berjalan biasanya dipadatkan menjadi satu sekolah. Kekurangan waktu mengakibatkan siswa kelas tiga tidak bisa Universitas Sumatera Utara 63 melangsungkan kegiatan les sore untuk penambahan pembelajaran dalam menghadapi ujian nasional. Diakui oleh sekretaris dinas pendidikan kabupaten karo yang mengatakan : “Masalah yang terjadi saat ini yaitu, dalam satu sekolah ada yang masuk pagi selaku siswa tetap, dan ada yang masuk siang selaku korban bencana erupsi gunug sinabung menimbulkan kekurangan waktu dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakan”Wawancara 22 April 2016, Amrin Sinulingga: Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Karo Melihat dari situasi yang terjadi pada saat ini mengenai kekurangan waktu yang terjadi dalam melangsungkan kegiatan belajar-mengajar maka tidak dapat dibiarkan secara terus-menerus dan menghambat pendidikan bagi masyarakat terdampak.Maka dari itu adanya strategi untuk membangun dan merelokasi infrastruktur pendidikan yang mengalami kerusakan parah. Hal ini dikatakan oleh kepala bagian perecananan dinas pendidikan bahwa: “Sekolah sekolah yang mengalami kerusakan yang sangat parah akan dipindahkankan ke siosar, dan saat ini sedang mengalami proses pembangunan infrastruktur pendidikan” Wawancara 25 April 2016, Amir Pinem: Kepala Bagian Perencanan Dinas Pendidikan Kabupaten Karo Demikian kualitas dan kinerja dari sumber daya manusia yang ada di Dinas Pendidikan Kabupaten Karo memberikan kontribusi yang positif terhadap penanganan masalah pendidikan akibat erupsi gunung sinabung dan masih terus melakukan perencanaan strategis untuk memberikan kualitas pendidikan yang bermutu, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang lebih mengerti tugas dan wewenangnya demi peningkatan kulaitas pendidikan kabupaten karo. Universitas Sumatera Utara 64 ,4.2.2 Sumber Daya Fisik Sumber daya fisik adalah sumber daya yang dimiliki oleh organisasi dalam berwujud fisik yang berada dalam lingkungan internal organisasi. Adapun sumber daya fisik yang dimiliki oleh dinas pendidikan kabupaten karo dapat dilihat dari dua jalur pendidikan dengan jalur pendidikan formal dan jalur pendidikan non-formal 1. Pendidikan formal Pendidikan formal adalah jenis pendidikan yang didapatkan oleh setiap individu secara formal dan memiliki kepastian hukum yang mengaturnya dan biasanya berupa pendidikan sekolah dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Adapun yang termasuk pendidikan formal di kabupaten karo yang menjadi sumber daya berupa fisik dinas pendidikan kabupaten karo yaitu : 1. Pendidikan Anak Usia Dini PAUDNI Pada tahu pelajaran 20152016, jumlah TKRA 83 unit, dengan perincian 11 Unit TK Negeri dan 72 unit TKRA Swasta. Jumlah anak didik 7.303 orang, terdiri dari 118 rombongan belajar dengan rincian kelompok A 37 rombongan belajar dan kelompok B sebanyak 81 rombongan belajar, PAUD sejumlah 103 kelompok dengan jumlah anak didik 1.219 orang.Untuk menampung sejumlah anak didik tersebut, tersedia ruang kelas sebanyak 212 dengan rincian 121 memiliki kondisi baik, 111 kondisi rusak ringan, 10 kondisi rusak berat dan 16 ruang kelas bukan milik. Guru yang mengajar di TKRA sejumlah 157 orang dan Tutor PAUD sejumlah 195 orang. Universitas Sumatera Utara 65 2. Tingkat SD SD dan MI Berdasarkan data tahun 20152016, jumlah SD dan MI sebanyak 297 dengan perincian SD 288 SD 286, SDLB dan MI sejumlah 9. Dari 297 SDMI siswa baru tingkat I sebesar 8.349, siswa seluruhnya sebesar 47.829 dan lulusan sebesar 7.516 orang. Untuk menampung sejumlah siswa tersebut, tersedia ruang kelas sebanyak 2.095 dengan rincian 546 memiliki kondisi baik, 1.134 kondisi rusak ringan, dan 386 kondisi rusak berat dengan jumlah kelas sebesar 1.985 dengan shift 0,94. Guru yang mengajar di SD dan MI sebanyak 3.062 orang di antaranya yaitu sebanyak 1.969 orang 64,30 adalah layak mengajar 62 2,02 semi layak, dan 1.024 orang 33,44 tidak layak mengajar. Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di SD dan MI terdapat fasilitas perpustakaan sebesar 238 unit, 295 lapangan olah raga dan 1 ruang UKS. Tabel 4.1 : Data Pokok SD dan MI Tahun 20152016 No . Komponen SDSDLB MI SD + MI 1. Sekolah 288 9 297 2. Siswa Baru Tk.I 8.163 186 8.349 3. Siswa 47.829 1.657 49.486 4. Lulusan 7.516 186 7.702 5. Ruang Kelas 2.025 70 2.095 a. Baik 483 63 546 b. Rusak ringan 1.127 7 1.134 c. Rusak berat 386 386 6. Kelas 1.915 70 1.985 Universitas Sumatera Utara 66 7. Guru 2.975 87 3.062 a. Layak mengajar 1.893 76 1.969 b. Semi layak 59 3 62 c. Tidak layak 1.016 8 1.024 8. Fasilitas a. Perpustakaan 234 4 238 b.Lapangan olahraga 287 8 295 c. UKS 1 1 Sumber:Tabel 4,5,6,7 khusus SD, Tabel 9,10,11,12 khusus MI,Buku II Lampiran 1 Data dan verifikasi 3. Tingkat SLTP SMP dan MTs Berdasarkan data pada tahun 20152016, jumlah SMP dan MTs sebanyak 70 sekolah dengan perincian 64 SMP 37 Negeri, 27 SMP Swasta, 1 MTs Negeri dan 5 MTs Swasta.Dari 70 SMP dan MTs tersebut siswa baru tingkat I sebesar 7.261 siswa seluruhnya sebesar 21.271, dan lulusan sejumlah 6.826 orang. Untuk menampung sejumlah siswa tersebut, tersedia ruang kelas sebanyak 717, dengan rincian 589 memiliki kondisi baik, 75 dengan kondisi rusak ringan, dan 53 kondisi rusak berat dengan jumlah kelas sebesar 685 sehingga shift 0,95. Guru yang mengajar di SMP dan MTs sebanyak 1.523 di antaranya yaitu sebanyak 1.169 76,75 adalah layak mengajar 102 0,66 semi layak, dan 252 16,54 tidak layak mengajar. Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di SMP dan MTs terdapat fasilitas perpustakaan sebesar 63, lapangan olahraga sebesar 69, ruang UKS sebesar 5, dan laboratorium sebesar 66.Pada SMP lebih banyak sekolah negeri dibandingkan sekolah swasta dengan rincian bahwa SMP Negeri 37 unit Universitas Sumatera Utara 67 dan SMP Swasta 27 unit, dan jumlah siswa SMP Negeri juga lebih banyak dibanding dengan jumlah murid SMP Swasta Tabel 4.2 : Data Pokok SMP dan MTs Tahun 20152016 No. Komponen SMP MTs SMP + MTs 1. Sekolah 64 6 70 2. Siswa Baru Tk. I 6.911 350 7.261 3. Siswa 20.290 981 21.271 4. Lulusan 6.542 284 6.826 5. Ruang Kelas 687 30 717 a. Baik 562 27 589 b. Rusak Ringan 72 3 75 c. Rusak Berat 53 53 6. Kelas 655 30 685 7. Guru 1.449 74 1.523 a. Layak mengajar 1.101 68 1.169 b. Semi layak 102 102 c. Tidak layak 246 6 252 8. Fasilitas a. Perpustakaan 58 5 63 b. Lapangan olahraga 64 5 69 c. UKS 5 5 d. Laboratorium 64 2 66 Sumber: Tabel 15,16,17,20 SLTP,Tabel 22,23,24,25 MTs, Buku II lampiran 1 Data dan Verifikasi. Universitas Sumatera Utara 68 4. Tingkat SMA SMA dan MA Bedasarkan data yang ada pada tahun 20152016, jumlah SMA, SMK, dan MA sebanyak 41 unit dengan perincian 13 unit SMA Negeri , 11 unit SMA Swasta, 4 unit SMK Negeri, 10 unit SMK Swasta, 1 unit MA Negeri dan 2 unit MA Swasta. Dari 41 sekolah tersebut siswa baru tingkat I sebesar 4.795, siswa seluruhnya sebesar 15.209, dan lulusan sebesar 3.919. Untuk menampung sejumlah siswa tersebut, tersedia ruang kelas sebanyak 496, dengan rincian 402 81,04 kondisi baik, 84 16,93 kondisi rusak ringan, dan 10 2,01 kondisi rusak berat dengan jumlah kelas sebesar 492 sehingga terdapat shift sebesar 0,99. Guru yang mengajar di SMA, SMK dan MA sebanyak 1.340 orang diantaranya yaitu sebanyak 1.122 83,73 adalah layak mengajar 207 15,44 semi layak, dan 11 0,82 tidak layak mengajar.Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di SMA, SMK dan MA terdapat fasilitas perpustakaan sebesar 31, lapangan olahraga sebesar 36, ruang UKS sebesar 12, laboratorium sebesar 81, keterampilan sebesar 6, BP sebesar 22, serbaguna sebesar 8, Bengkel sebesar 3, dan ruang praktik sebesar 8.Bila dibandingkan antara siswa SMA dengan SMK yaitu 10.944 dan 3.760 ternyata jumlah siswa SMA lebih besar. Hal ini disebabkan jumlah SMA juga lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah SMK. Selain itu, pembangunan SMA lebih murah sehingga wajar jika SMA lebih banyak. Sesuai dengan banyaknya siswa yang ada, lulusan SMA juga lebih banyak jika dibandingkan dengan lulusan SMK.Dari ketiga jenis sekolah yang ada, jumlah ruang kelas yang paling besar memiliki kondisi yang baik adalah MA, sedangkan ruang kelas yang memiliki kondisi rusak berat terdapat pada SMA. Universitas Sumatera Utara 69 Tabel 4.3 : Data Pokok SMA, MA dan SMK Tahun 20152016 No. Komponen SMA SMK MA SM+MA 1. Sekolah 24 14 3 41 2. Siswa Baru Tk. I 3.140 1.439 216 4.795 3. Siswa 10.944 4.841 505 16.290 4. Lulusan 2.659 1.401 94 4.154 5. Ruang Kelas 266 184 46 496 a. Baik 209 147 46 402 b. Rusak Ringan 47 37 84 c. Rusak Berat 10 10 6. Kelas 316 167 18 492 7. Guru 765 544 45 1.354 a. Layak mengajar 746 499 44 1.122 b. Semi layak 14 45 1 207 c. Tidak layak 5 11 8. Fasilitas a. Perpustakaan 21 6 4 31 b. Lap. Olahraga 19 14 3 36 c. UKS 7 5 12 d. Laboratorium 74 7 81 e. Keterampilan 2 4 6 f. BP 17 4 1 22 g. Serbaguna 5 3 8 h. Bengkel 3 3 i. Ruang Praktik 8 8 Sumber:Tabel 28,29,30,33 Khusus SMA, Tabel 36,37,38,39 khusus MTs, Tabel 41,42,43,44 khusus SMK, Buku II Lampiran 1 Data dan Verifikasi Universitas Sumatera Utara 70 2. Pendidikan Non-Formal Dalam rangka meningkatkan layanan pendidikan, Pemerintah Pusat, Propinsi dan Kabupaten Karo berupaya meningkatkan pembangunan pendidikan untuk meningkatkan sumberdaya manusia masyarakat baik melalui pendidikan jalur maupun melalui jalur non- formal.Tahun 2015, jumlah lembaga pendidikan Non-Formal tercatat sbb : Tabel 4.4 : Jumlah Lembaga Pendidikan Non-Formal No Kecamatan Paket A Paket B Paket C Kelo mpok Sisw a Kelo mpok Sisw a Kelo mpok Sisw a 1 Kabanjahe - - - - 2 40 2 Payung - - - - - - 3 Simpangempat - - - - - - 4 Barusjahe - - - - - - 5 Tigapanah - - - - - - 6 Tigabinanga - - - - - - 7 Mardingding - - - - - - 8 Munte - - - - - - 9 Juhar - - - - - - 10 Kutabuluh - - - - - - 11 Berastagi 1 20 2 40 - - 12 Laubaleng - - - - - - 13 Merek - - - - - - JUMLAH 1 20 2 40 2 40 Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Karo Universitas Sumatera Utara 71 Bencana alam erupsi gunung sinabung menimbulkan dampak yang signifikan terhadap sumber daya fisik organisasi dinas pendidikan kabupaten karo. Adapun sumber daya yang mengalami kerusakan baik melalui jalur pendidikan formal maupun melalui pendidikan non-formal yang terdapat dilapangan maupun berdasarkan data yang ada di dinas pendidikan kabupaten karo yang terkena dampak erupsi gunung sinabung adalah sebagai berikut : Tabel 4.5 : Daftar Jumlah Sekolah Pengungsi Erupsi Gunung Sinabung KECAMATAN NO NAMA SEKOLAH TIGANDERKET 1 SDN 040487 TIGANDERKET 2 SDN 040488 TIGANDERKET 3 SDN 040503 PERBAJI-SELANDI 4 SDN 044835 KUTAMBARU 5 SDN 043938 TIGANDERKET 6 SDN 045958 MARDINGDING PAYUNG 1 SDN 040486 GURUKINAYAN 2 SDN 040485 GURUKINAYAN SIMPANG EMPAT 1 SDN 040474 TIGASERANGKAI 2 SDN 040475 TIGASERANGKAI 3 SDN 046416 BERASTEPU NAMAN TERAN 1 SDN 047174 KUTARAYAT 2 SDN 048001 KUTATONGGAL 3 SDN 048472 KUTAMBELIN 4 SDN 043950 SIGARANG-GARANG 5 SDN 040478 SIGARANG-GARANG 6 SDN 047175 SIMACEM 7 SDN 046417 NAMAN 8 SDN 044829 SUKANALU PAYUNG 1 SMP NEGERI SATU ATAP 2 PAYUNG 2 SMP NEGERI 1 PAYUNG SIMPANG EMPAT 1 SMP NEGERI 1 SIMPANG EMPAT NAMAN TERAN 1 SMP NEGERI 1 NAMAN TERAN 2 SMP SWASTA SIEMPAT TERAN NAMAN TIGANDERKET 1 SMP NEGERI 1 TIGANDERKET Sumber data : Dinas pendidikan Kabupaten Karo Universitas Sumatera Utara 72 Berdasarkan data sumber daya fisik yang dimiliki oleh dinas pendidikan kabupaten karo yang terdapat pada tabel diatas yang merupakan jumlah sekolah dari pengungsi korban erupsi gunung sinabung yang mengalami kerusakan yang sangat parah sehingga terhambatnya proses belajar mengajar yang ada di sekolah terdampak serta mengharuskan mereka untuk mengungsi dan menumpang di sekolah yang telah disediakan oleh dinas pendidikan kabupaten karo ataupun berdasarkan area tempat terdekat mereka mengungsi. Adapun kondisi salah satu sekolah yang terdampak oleh erupsi gunung sinabung yaitu SMP Negeri 1 Naman Teran dapat dilihat melalui gambar yang ada dibawah ini : Gambar 4.1 : Kondisi SMP N 1 NAMANTERAN Sumber : Penelitian Staf Lapangan Dnas Pendidikan Kabupaten karo Kondisi infrastruktur pendidikan yang ada di kabupaten karo yang merupakan salah satu yang terdampak paling parah adalah SMP N 1 NAMAN TERAN yang merupakan data yang diperoleh dilapangan dinyatakan oleh kepala sekolah SMP N 1 NAMAN TERAN Justin Tarigan yang menyatakan bahwa : Universitas Sumatera Utara 73 “Keadaan infrastruktur yang ada di Naman Teran sangat tidak layak untuk digunakan sebagaimana mestinya, sehingga menyebabkan harusnya mengungsi dan menumpang di tempat lain” Wawancara 24 April 2016, Justin Tarigan : Kepala Sekolah SMP N 1 NAMAN TERAN Sumebr daya fisik pendidkan yang memiliki kondisi baik dapat mendukung proses kegaiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efesien. Adapun Sumber daya fisik yang dimiliki oleh dinas pendidikan kabupaten saat ini sebagian mengalami kerusakan yang cukup parah dan tidak dapat digunakan menjadi tempat kegiatan belajar mengajar bagi korban erupsi gunung sinabung. Maka dari itu diperlukan adanya pembaharuan dan perbaikan pada infrastruktur pendidikan yang mengalami kerusakan demi terciptanya suasana belajar yang kondusif bagi korban erupsi gunung sinabung.

4.3 Kondisi Lingkungan Eksternal Dinas Pendidikan Kabupaten Karo