90 ditingkatkan 1 satuan, maka nilai Integritas Laporan Keuangan INTGLP
akan naik sebesar 4,953 satuan. Pada nilai β
2
= -0,264 yang menunjukkan bahwa apabila jumlah Firm Size FRMSZ ditingkatkan 1 satuan, maka
nilai Integritas Laporan Keuangan INTGLP akan turun sebesar 0,264 satuan. Pada nilai β
3
= -2,894 yang menunjukkan bahwa apabila jumlah Leverage
LVRG ditingkatkan 1 satuan, maka nilai Integritas Laporan Keuangan INTGLP akan turun sebesar 2,894
satuan. Nilai β
4
= -0,42 yang menunjukkan bahwa apabila jumlah auditor switching ASCW
ditingkatkan 1 satuan, maka nilai Integritas Laporan Keuangan INTGLP akan turum sebesar 0,42 satuan.
Nilai β
5
= -5,454 yang menunjukkan bahwa apabila jumlah kepemilikan manajerial KPMNJ ditingkatkan 1
satuan, maka nilai Integritas Laporan Keuangan INTGLP akan turun sebesar 5,454 satuan
4.2.4 Uji Hipotesis
Setelah uji asumsi klasik terpenuhi maka selanjutnya akan dilakukan pengujian hipotesis 1 dengan menggunakan uji parsial kemudian pengujian
hipotesis 2 dengan menggunakan uji simultan
4.2.4.1 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen X
1,
X
2,
X
3,
X
4,
X
5
mampu menerangkan atau mempengaruhi variabel dependen Y . Nilai R
berkisar antara 0 sampai 1, jika nilai R square semakin mendekati 1 berarti
Universitas Sumatera Utara
91 hubungan variabel independen terhadap variabel dependen semakin kuat
dan sebaliknya. Pada tabel 4.6 dibawah ini merupakan hasil uji koefisien
determinasi R square dalam penelitian ini :
Tabel 4.6 Koefisien Determinasi
Tabel 4.6 diatas menunjukkan kemampuan variabel independen Spesialisasi Auditor, Firm Size, Leverage, Auditor Switching, dan
Kepemilikan Manajerial dalam model menjelaskan pengaruh terhadap variabel dependen Integritas Laporan Keuangan sebesar 0,134 13,4 .
Sesuai dengan hasil uji model summary diatas dari 100 yang mempengaruhi Integritas Laporaan Keuangan ternyata Spesialisasi
Auditor, Firm Size, Leverage, Auditor Switching, dan Kepemilikan Manajerial mampu mempengaruhi Integritas Laporan Keuangan sebesar
13,4 sedangkan sisanya 86,6 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model regresi pada penelitian ini.
4.2.4.2 Uji Parsial Uji T
Uji parsial dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel independen secara individual mempengaruhi atau menjelaskan variabel
dependen bebas. Berikut ini disajikan hasil uji-t :
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
1 .456
a
.208 .134
a. Predictors: Constant, KPMNJ, AUDSW, SPLAD, LVRG, FRMSZ b. Dependent Variable: INTGLP
Universitas Sumatera Utara
92
Tabel 4.7 Uji T
Coefficients
a
Model T
Sig. 1
Constant 2.331
.025 SPLAD
2.007 .045
FRMSZ -1.776
.081 LVRG
-2.812 .007
AUDSW -.834
.408 KPMNJ
-.404 .688
a. Dependent Variable: INTGLP
Sumber : Output SPSS 17.0 Setelah dilakukan uji-t, maka kemudian nilai t
hitung
kemudian dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Dengan tingkat kesalahan 5 dan dengan uji dk = n – 4 = 56, maka diperoleh t
tabel
sebesar 1,67252. Kriteria penerimaan hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :
Ho Hipotesis nol : µ = 0 tidak ada pengaruh
Ha Hipotesis Alternatif : µ
≠ 0 ada pengaruh Dari tabel 4.8 diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Variabel Spesialisasi Auditor, dalam uji-t menunjukkan bahwa nilai t
hitung
2.007 t
tabel
1,6706 dan nilai sig sebesar 0,045 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel
Spesialisasi Auditor berpengaruh positif secara signifikan terhadap Integritas Laporan Keuangan Hipotesis 1.
2. Variabel Firm Size, dalam uji-t didapatkan nilai t
hitung
-1.776 t
tabel
1,6706 dan nilai sig sebesar O,081 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dari
Universitas Sumatera Utara
93 hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Firm Size tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap Integritas Laporan Keuangan Hipotesis 1.
3. Variabel Leverage, dalam uji-t didapatkan nilai t
hitung
-2.812 t
tabel
1,6706 dan nilai sig sebesar 0,007 0,05, maka Ho diterima dan Ha diterima. Dari hasil
uji tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Leverage berpengaruh negatif secara signifikan terhadap Integritas Laporan Keuangan Hipotesis 1.
4. Variabel Auditor Switching, dari uji-t diatas didapatkan nilai t
hitung
-0,834 t
tabel
1,6706 dan nilai sig sebesar 0,408 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dari hasil uji tersebut menunjukkan bahwa variabel Auditor
Switching tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Integritas Laporan
Keuangan Hipotesis 1. 5.
Variabel Kepemilikan Manajerial dari uji-t diatas didapatkan nilai t
hitung
– 0,404 t
tabel
1,6706 dan nilai sig sebesar 0,688 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dari hasil uji tersebut menunjukkan bahwa variabel Kepemilikan
Manajerial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Integritas Laporan Keuangan Hipotesis 1.
4.2.4.3 Uji Simultan Uji-F