Firm Size X2 Landasan Teoritis .1 Integritas Laporan Keuangan Y

43 lebih dari 10 perusahaan dari total perusahaan yang ada dalam suatu industri. Selain itu menurut O’reilly dan Reisch 2002 ada dua ukuran menentukan KAP dapat dikatakan sebagai auditor spesialis pada industri tertentu, yaitu jika KAP tertentu memiliki pangsa pasar market share terbesar dalam tiap industri, atau jika KAP tertentu memiliki jumlah klien terbanyak pada industri tertentu.

2.1.4 Firm Size X2

Ukuran perusahaan firm size dapat dilihat dari besar kecilnya total aset, kapitalisasi pasar dan penjualan Mardoko dan Lana, 2007. Besarnya total aset perusahaan dapat mengidentifikasikan seberapa besar modal yang ditanam. Semakin besar kapitalisasi pasar maka perusahaan tersebut akan semakin dikenal ole masyarakat luas dan semakin besar penjualan perusahaanmaka semakin besar pula perputaran uang di dalam perusahaan tersebut. Menurut Suwito dan Herawaty 2005 ukuran perusahaan hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu : perusahaan besar large firm , perusahaan menengah medium size dan perusahaan kecil small firm yang diukur dari tota aset perusahaan. Definisi perusahaan menengah atau kecil tercantum dalam lampiran Bapepam nomor : Kep-1PM1997 tanggal 30 April 1997 yang menggantikan lampiran keputusan ketua Bapepam nomor : Kep- 55PM1996 sebagai berikut “ Perusahaan menengah atau kecil adalah badan hokum yang didirikan di Indonesia yang : 1 memiliki kekayaan total asset tidak lebih dari Rp. 100.000.000.000,00 seratus miliar Universitas Sumatera Utara 44 rupiah; 2 bukan merupakan afiliasi atau dikendalikan oleh suatu perusahaan yang bukan perusahaan menengah atau kecil; dan 3 buka merupakan reksadana. Semakin besar suatu perusahaan maka harapan para stakeholder dalam kinerja perusahaan semakin besar, hal itu dapat dinilai dari laporan keuangan yang disajikan oleh manajer perusahaan seperti yang diungkapkan Nuryaman 2009 perusahaan yang berukuran besar memiliki basis kepentingan yang lebih luas dibandingkan perusahaan yang berukuran kecil, sehingga berbagai kebijakan yang dilakukan manajer perusahaan akan menjadi perhatian, dan oleh sebab itu manajer dalam melakukan kebijakan harus memilih keputusan yang matang. Menurut Nasution dan Setiawan 2007 ukuran perusahaan memiliki peranan penting dalam penyajian laporan keuangan yang memiliki integritas. Ukuran perusahaan kecil lebih cenderung memiliki integritas yang lemah, karena sering melakukan praktik manipulasi dan juga manajemen laba yang manipulatif. Hal ini dikarenakan adanya celah yang dapat digunakan, perusahaan kecil cenderung memiliki fungsi kontrol yang lemah dari masyarakat maupun investor. Berbeda dengan perusahaan besar, semakin besarnya ukuran perusahaan maka informasi yang tersedia terhadap investor dan stakeholder yang lainnya semakin tinggi, sehingga perhatian dan harapan para stakeholder perusahaan yang berukuran besar akan semakin besar, dengan keadaan tersebut perusahaan Universitas Sumatera Utara 45 besar cenderung akan menyajikan laporan keuangan yang memiliki integritas yang tinggi, karena akan ada pengawasan yang tinggi terhadap kebijakan yang akan mereka lakukan. Berbeda dengan perusahaan kecil yang cenderung melakukan praktik manipulatif terutama terhadap manajemen laba, yang bertujuan mengundang investor lain untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

2.1.5 Leverage X3

Dokumen yang terkait

Pengaruh Auditor spesialis industri ukuran KAP auditor tenure dan independensi auditor terhadap manajemen laba pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

10 110 142

Pengaruh Auditor Switching, Financial Distress, dan Debt Default Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 79 80

Pengaruh Struktur Kepemilikan, Kebutuhan Pendanaan Eksternal, Leverage Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pemilihan Auditor Eksternal: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2012-2014

7 35 110

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Kualitas Kantor Akuntan Publik terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011)

0 9 136

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

Pengaruh Spesialisasi Auditor, Ukuran Perusahaan Klien,Auditor Switching dan Audit Fee Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estat yang Terdaftar di BEI)

2 10 86

Pengaruh Auditor Switching, Audit Report Lag, Reputasi Auditor, Opini Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Publik terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bei Periode 2011-2014

0 5 101

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS KAP, FIRM SIZE DAN LEVERAGE TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PROPERTY AND REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2013-2015.

2 33 41

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, OPINI AUDITOR, TINGKAT PROFITABILITAS, DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP AUDIT DELAY (Pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI Periode 2011 - 2013)

0 0 16

PENGARUH KUALITAS AUDITOR DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2012

0 0 13