Teori Keagenan Agency Theory

36 nilai perusahaan lebih rendah dari nilai pasarnya Wahyuni dan Fitriany, 2010 Rasio market to book value yang bernilai lebih dari 1 yang berarti bahwa investor bersedia membayar saham lebih besar dari nilai bukuakuntansinya terjadi terutama karena nilai aset yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan tidak mencerminkan baik itu inflasi maupun goodwill. Aset yang telah dibeli beberapa tahun yang lalu dicatat berdasarkan harga perolehan awal meskipun inflasi telah menyebabkan nilai aset mengalami kenaikan signifikan.

2.1.2 Teori Keagenan Agency Theory

Teori keagenan menjelaskan hubungan prinsipal dan agen. Dalam teori keagenan, agensi muncul ketika prinsipal dalam hal ini pemilik modal perusahaan mempekerjakan agen untuk memberikan suatu jasa. Jensen dan Meckling 1976 juga menyatakan bahwa terdapat dua macam bentuk hubungan keagenan, yaitu antara manajer dan pemegang saham shareholders dan antara manajer dan pemberi pinjaman bondholders. Hubungan kerja sama antara prinsipal dan agen dalam perjanjian kontraktual menjelaskan sebuah kesepakatan mengenai tanggung jawab meliputi hak dan kewajiban yang harus dipatuhi dan dijalankan oleh agen dalam hal ini adalah manajer yang diberikan wewenang untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan oleh prinsipal yaitu pemegang saham. Universitas Sumatera Utara 37 Pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian perusahaan merupakan salah satu faktor yang memicu timbulnya konflik kepentingan yang disebut dengan konflik keagenan. Konflik ini dipicu oleh ketidaklengkapan informasi, yaitu saat tidak semua kondisi diketahui oleh kedua belah pihak atau biasa disebut dengan informasi asimetris. Anthony dan Govindarajan 2005 menyatakan teori agensi mengutamakan kepentingannya masing-masing. Teori agensi menggunakan tiga asumsi sifat manusia yang dikemukakan Eisenhardt 1989 yaitu manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri self interest, manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa yang akan datang bounded rationality , dan manusia selalu menghindari risiko risk adverse. Sebagai pengelola perusahaan yang ditunjuk oleh pemilik modal, tentunya manajer memiliki informasi yang banyak mengenai kondisi internal perusahaan baik secara finansial dan juga prospek perusahaan ke depannya dibandingkan pemilik modal. Sebagai pengelola harusnya manajer memberikan informasi yang sebenarnya melalui laporan keuangan perusahaan. Scott 2000 menyatakan apabila beberapa pihak yang terkait dalam transaksi bisnis lebih memiliki informasi daripada pihak lainnya, maka kondisi tersebut dikatakan sebagai asimetri informasi. Asimetri informasi dapat diartikan sebagai informasi yang terdistribusi dengan tidak merata diantara agen dan pemilik, serta tidak mungkinnya pemilik untuk mengamati secara langsung usaha yang dilakukan oleh agen. Hal ini Universitas Sumatera Utara 38 menyebabkan agen cenderung melakukan perilaku yang tidak semestinya disfunctional behaviour. Dengan adanya ketidakseimbangan penguasaan informasi akan memicu suatu kondisi yang disebut asimetris informasi information asymmetry. Ketidakseimbangan informasi yang dimiliki akan dapat membuka celah bagi manajer untuk melakukan tindakan manipulatif dalam rangka mengelabuhi pemilik modal, manajer mungkin memiliki ketakutan apabila mengungkap tentang adanya informasi yang tidak diharapkan oleh pemilik modal. Scott 2000 mengelompokkan informasi asimetri ke dalam dua jenis, antara lain : 1. Adverse Selection Keadaan ini terjadi karena beberapa orang atau dalam hal ini manajer perusahaan lebih mengetahui kondisi sekarang dan prospek di masa mendatang dibanding investor luar, dengan adanya informsi asimetri ini sehingga membuka peluang untuk satu pihak yang memiliki informasi lebih untuk melakukan transaksi bisnis yang oppurtunies. 2. Moral Hazard Merupakan tindakan yang dilakukan manajer yang tidak sepebuhnya diketahui oleh pemegang saham, tindakan ini dilakukan manajer melanggar kontrak perjanjian yang harusnya dijalankan. Moral Hazard dapat terjadi karena adanya pemisahan kepemilikan dengan pengendalian perusahaan. Hal ini diakibatkan ketidakmampuan Universitas Sumatera Utara 39 pemilikpemegang saham melakukan observasi kinerja manajer dalam menjalankan kegiatan operasiona perusahaan. Menurut Masdupi 2005 terdapat berbagai cara yang digunakan untuk mengurangi konflik kepentingan, yaitu : a. Meningkatkan kepemilikan saham oleh manajemen insider ownership. Perusahaan meningkatkan bagian kepemilikan manajemen untuk mensejajarkan kedudukan manajer dengan pemegang saham sehingga bertindak sesuai dengan keinginan pemegang saham. Dengan meningkatnya proporsi saham yang dimiliki akan meningkatkan motivasi memperbaiki kinerja. b. Institutional Investor sebagai monitoring agent. Moh’d et all 1998 menyatakan bahwa bentuk distribusi saham dari luar outside sharehoders yaitu institutional investor dan shareholders dispersion dapat mengurangi biaya keagenan. Hal ini disebabkan karena kepemilikan merupakan sumber kekuasaan yang dapat digunakan untuk mendukung atau menantang keberadaan manajemen, maka konsentrasi atau penyebaran kekuasaan suatu hal yang relevan dalam perusahaan. c. Meningkatkan sumber pendanaan melalui hutang. Penambahan hutang dalam struktur modal dapat mengurangi penggunaan saham sehingga meminimalisir biaya keagenan ekuitas. Akan tetapi, perusahaan memiliki kewajiban untuk mengembalikan pinjaman dan membayarkan beban bunga secara periodik. Selain itu penggunaan hutang Universitas Sumatera Utara 40 yang terlalu besar juga akan menimbulkan konflik keagenan antara shareholders dan debtholders sehingga memunculkan biya keagenan hutang Munculnya masalah agensi yang disebabkan konflik kepentingan dan asimetris informasi tersebut dapat membuat perusahaan menanggung biaya keagenan agency cost. Berdasarkan asumsi tersebut dibutuhkan pihak ketiga yang bersifat independen untuk menilai secara objektif tentang laporan keuangan dalam hal ini akuntan publik auditor. Auditor bertugas memberikan jasa untuk menilai laporan keuangan yang telah disajikan manajer apakah telah sesuai dengan prinsip akuntnsi yang berlaku dan kondisi yang sebenarnya, dengan hasil akhir pemberian opini audit. Jasa Kantor Akuntan Publik memberikan manfaat informasi yang akurat dan dapat dipercaya dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik lebih dapat dipertanggungjawabkan dibandingkan laporan keuangan yang belum diaudit. Oleh sebab itu keandalan auditor dapat menentukan keandalan penyajian laporan keuangan sebagai penengah kepentingan antara pihak ekstenal dan internal perusahaan.

2.1.3 Spesialisasi Auditor X1

Dokumen yang terkait

Pengaruh Auditor spesialis industri ukuran KAP auditor tenure dan independensi auditor terhadap manajemen laba pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

10 110 142

Pengaruh Auditor Switching, Financial Distress, dan Debt Default Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 79 80

Pengaruh Struktur Kepemilikan, Kebutuhan Pendanaan Eksternal, Leverage Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pemilihan Auditor Eksternal: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2012-2014

7 35 110

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Kualitas Kantor Akuntan Publik terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011)

0 9 136

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

Pengaruh Spesialisasi Auditor, Ukuran Perusahaan Klien,Auditor Switching dan Audit Fee Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Perusahaan Properti dan Real Estat yang Terdaftar di BEI)

2 10 86

Pengaruh Auditor Switching, Audit Report Lag, Reputasi Auditor, Opini Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Publik terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bei Periode 2011-2014

0 5 101

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS KAP, FIRM SIZE DAN LEVERAGE TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PROPERTY AND REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2013-2015.

2 33 41

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, OPINI AUDITOR, TINGKAT PROFITABILITAS, DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP AUDIT DELAY (Pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI Periode 2011 - 2013)

0 0 16

PENGARUH KUALITAS AUDITOR DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2012

0 0 13