Universitas Sumatera Utara
Umberto Eco 1979: 4-5 Mengatakan semiotika adalah : “Ilmu yang mengkaji segala sesuatu yang dapat diguanakan untuk
medustai, mengelabui, atau mengecoh.” “Semiotika menaruh perhatian apa pun yang dapat dinyatakan sebagai
tanda. Sebuah tanda adalah semua hal yang dapat diambil sebagai penanda yang mempunyai arti penting untuk menggantikan sesuatu yang lain.
Sesuatu yang lain tersebut tidak perlu harus ada, atau tanda itu secara nyata ada di suatu tempat pada suatu waktu tertentu. Dengan begitu,
semiotika pada prinsipnya adalah sebuah displin yang mempelajari apa pun yang bisa digunakan untuk mengatakan sesuatu kebohongan,
sebaliknya, tidak bisa digunakan untuk mengatakan kebenaran…” Berger, 200a: 11-12.”
Fiske dalam Bungin, 2005: 76 mengatakan, bahwa semiotika mempunyai tiga bidang studi yaitu :
a Tanda itu sendiri. Hal yang terdiri atas studi tentang berbagai tanda
yang berbeda, cara tanda-tanda yang berbeda itu dalam menyampaikan makna, dan cara cara tanda itu terikat dengan
manusia yang menggunakannya. Tanda adalah konsturksi manusia dan hanya bisa dipahami dalam artian manusia yang
menggunakannya.
b Kode atau sistem yang mengorganisasikan tanda. Studi ini
mencakup cara berbagai kode dikembangkan guna memenuhi kebutuhan suatu masyarakat atau budaya atau untuk
mengeksploitasi saluran komunikasi yang tersedia untuk menstransmisikannya.
c Kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja. Ini pada gilirannya
bergantung pada penggunaan kode-kode dan tanda-tanda itu untuk keberadaan dan bentuknya sendiri,
Adapun menurut para ahli semiotika dijelaskan sebagai berikut:
1. C.S Peirce
Peirce mengemukakan teori segitiga makna atau triangle meaning yang terdiri dari tiga elemen utama, yakni tanda sign, object, dan interpretant. Tanda
adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk merepresentasikan hal lain di
luar tanda itu sendiri. Tanda menurut Peirce terdiri dari Simbol tanda yang muncul dari kesepakatan, Ikon tanda yang muncul dari perwakilan fisik dan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Indeks tanda yang muncul dari hubungan sebab-akibat. Sedangkan acuan tanda ini disebut objek. Objek atau acuan tanda adalah konteks sosial yang menjadi
referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda. Interpretant atau pengguna tanda adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan
menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Hal yang terpenting dalam
proses semiosis adalah bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang saat berkomunikasi. dalam Pilliang 2004
2. Ferdinand De Saussure
Teori Semiotik ini dikemukakan oleh Ferdinand De Saussure 1857-1913. Dalam teori ini semiotik dibagi menjadi dua bagian dikotomi yaitu penanda
signifier dan pertanda signified. Penanda dilihat sebagai bentukwujud fisik dapat dikenal melalui wujud karya arsitektur, sedang pertanda dilihat sebagai
makna yang terungkap melalui konsep, fungsi danatau nilai-nlai yang terkandung didalam karya arsitektur. Eksistensi semiotika Saussure adalah relasi antara
penanda dan petanda berdasarkan konvensi, biasa disebut dengan signifikasi. Semiotika signifikasi adalah sistem tanda yang mempelajari relasi elemen tanda
dalam sebuah sistem berdasarkan aturan atau konvensi tertentu. Kesepakatan sosial diperlukan untuk dapat memaknai tanda tersebut. Menurut Saussure, tanda
terdiri dari: Bunyi-bunyian dan gambar, disebut signifier atau penanda, dan konsep-konsep dari bunyi-bunyian dan gambar, disebut signified. dalam Pilliang
2004
3. Roland Barthes