Lima Kode Pembacaan Analisa Leksida

Universitas Sumatera Utara kali Gambar 4.20 Gambar 4.21 yang dilakukan sembari maju-mundur, pembahasan sebelumnya sudah diterapkan seperti gerakan pada Ragam IV dan kembali penari laki-laki berjalan dengan gagah menunggu jawaban atau restu dari kedua keluarga besarnya. Muda-mudi yang telah berjanji, mecoba kembali meresapi dan mencoba meyakinkan diri untuk memasuki tahap kehidupan selanjutnya. Gerakan tari dilakukan dengan gerak bersuka ria yang menunjukkan sepasang kekasih sedang asik bersenda-gurau sambil mendekati penari perempuan yang berada disisi kanannnya sambil mundur tiga langkah kebelakang memegang pinggang Gambar 4.22 dengan menggerakan kaki kiri dan kanan sebanyak tiga kali untuk sembari penari lelaki terus mentapnya dengan penuh harapan untuk mengenal satu di antara lainya sebelum memasuki jenjang pengenalan dengan kedua keluarga besar. Gambar 4.23 kembali menarikan ‘Tari Pusing’ yang berada di Ragam III.

B. Lima Kode Pembacaan

1. Kode Hermeunitik

Mengapa semua penari maju mundur ? Mengapa penari laki-laki selalu menatap penari perempuan ? Mengapa laki-lakinya berjalan mundur sambil dibelakang perempuannya ? Mengapa perempuan berjalan sembari memutar laki- lakinya ?

2. Kode Proaretik

Dalam tarian ini nampak pemuda dan pemudi semakin sering bertemu, sehingga membuat cinta makin lama makin bersemi. Namun, keduanya masih menunggu jawaban. Gerakan dalam tarian ini menggambarkan kegundahan dua insan yang memendam rasa. Para penari melakukan gerakan sebagai tanda melonjak maju-mundur simbol proses meyakinkan diri untuk mendekati lebih jauh. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

3. Kode Simbolik

Gerakan ini dilakukan dengan melompat sebanyak tiga kali Gambar 4.20 Gambar 4.21 yang dilakukan sembari maju-mundur, pembahasan sebelumnya sudah diterapkan seperti gerakan pada Ragam IV

4. Kode Kultural

Sebuah ragam yang dapat dilihat dari sebuah gerakan awal perkenalan hingga tahap demi tahap melakukannya, adalah sebagai simbol dimana setiap tindakan yang kita awali harus mencapai sebuah target yang kita mau sehingga dapat dilakukan secara bersamaam, Ragam VII mengajarkan sebuah pendeketan yang akrab sehingga dapat bersenda gurau, namun mengharapkan pertemuan antara keluarga besar kita.

5. Kode Semik

Gagasan dalam ragam ini menjelaskan sebagai manusia ciptaan tuhan harus hidup berdampingan sehingga kita tidak salah pilih dengan segala konsekuesinya. Menjalin sebuah perjalan cinta tidak lah mudah bagi kita yang berliku-liku, namun bagaimanapun kita harus menjalaninya untuk mendapatkan pasangan yang kita inginkan, dalam realita tarian ragam ini mejelaskan secara tegas setelah semakin dekat, bersenda gurau kemudian mengharapkan pertemuan antara keluarga besar mereka. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

4.4.9 Analisis Ragam IX

Gambar 4.24 Gambar 4.25 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

A. Analisa Leksida

Ragam IX adalah gerakan tari yang dilakukan dengan melonjak dan melompat sebagai simbol menunggu jawaban. Gerakan tari menggambarkan upaya dari muda-mudi untuk meminta restu kepada orang tua agar menerima pasangan yang mereka pilih Gambar 4.24. Dalam gerakan ini para penari laki- laki dan perempuan melakukan gerakan bersamaan dengan menggerakan kakinya, seperti tumit kebaah dan jarinya ke atas, kemudian jari kaki kebawah dan tumitnya ke atas sebanyak delapan kali hitungan, hitungan pertama kaki tumit kebawah dan jarinya ke atas, hitungan kedua kaki jarinya ke bawah dan tumitnya keatas. Gambar 4.25 Dalam gerakan selanjutnya, sama melakukan gerakan bersamaan akan tetapi sedikit melompat para penari laki-laki dan perempuan melakukan gerakan bersamaan dengan menggerakan kakinya, seperti tumit kebaah dan jarinya ke atas, kemudian jari kaki kebawah dan tumitnya ke atas sebanyak delapan kali hitungan, hitungan pertama kaki tumit kebawah dan jarinya ke atas, hitungan kedua kaki jarinya ke bawah dan tumitnya keatas Kedua muda- mudi tersebut berdebar-debar menunggu jawaban dan restu orang tua mereka, dengan menyimbolkan tarian tangan sebelah kanan di letak kan dekat dada. Dalam Ragam IX, kedua muda – mudi ini sangat berupaya agar kedua belah pihak dapat merestui mereka. Dan dengan cara melonjak dan melompatkan kedua kakinya, mereka menunjukkan kegembiraan agar mendapatkan restu.

B. Lima Kode Pembacaan

Dokumen yang terkait

Komunikasi Nonverbal dan Citra Presiden Joko Widodo (Analisis Semiotika Komunikasi Nonverbal Serta Citra yang terbentuk dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo)

23 137 161

Gangguan Berbahasa Gagap pada Anak Usia Dua Belas Sampai Delapan Belas di Kecamatan Medan Helvetia

6 80 115

Struktur Metafora Melayu Pada Gurindam Dua Belas

3 69 73

Tari Serampang Dua Belas Warisan Asli Budaya Melayu Sebagai Salah Satu Atraksi Wisata Di Sumatera Utara

17 141 72

Komunikasi Nonverbal Dalam Pagelaran Seni Tari Kecak di Kebudayaan Bali (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Makna Komunikasi Nonverbal Para Penari Kecak Dalam Pagelaran Seni Tari Kecak di Kawasan Wisata Denpasar Bali)

7 119 103

Makna Komunikasi Nonverbal dalam Upacara Adat Gusaran Jelang Pagelaran Sisingan pada Masyarakat Desa Tambak Mekar di Kabupaten Subang (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Makna Komunikasi Nonverbal dalam Upacara Adat Gusaran)

1 59 110

Makna Komunikasi Nonverbal Dalam Kesenian Debus Di Kebudayaan Banten (Studi Etnografi Makna Komunikasi Nonverbal Dalam Kesenian Debus Di Desa Petir Kabupaten Serang Banten)

1 27 1

Komunikasi Nonverbal Dalam Pagelaran Seni Tari Kecak di Kebudayaan Bali (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Makna Komunikasi Nonverbal Para Penari Kecak Dalam Pagelaran Seni Tari Kecak di Kawasan Wisata Denpasar Bali)

0 5 1

Komunikasi Nonverbal Dalam Sendratari Ramayanan Prambanan

0 16 83

Komunikasi Nonverbal dan Citra Presiden Joko Widodo (Analisis Semiotika Komunikasi Nonverbal Serta Citra yang terbentuk dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo)

0 0 15