Analisis Leksia Lima Kode Pembacaan

Universitas Sumatera Utara

A. Analisis Leksia

Ragam II adalah gerakan tari yang dilakukan sambil berjalan kecil, lalu berputar dan berbalik ke posisi semula sebagai simbol mulai tumbuh benih-benih cinta antara kedua insan. Ragam II ini bercerita tentang mulai tumbuhnya rasa suka di antara dua hati, akan tetapi mereka belum berani untuk mengutarakannya. Dimuali dengan Gambar 4.5 semua penari saling membelakangi sembari di mulai kaki kanan tumit berpijak ketanah dan jari-jari menghadap ke atas sebanyak dua hitungan yang pertama menghadap kedepan gerakan selanjutnya saling membelakangi, Gambar 4.6 kemudian perempuan menghadap kedepan sedangkan laki-laki menghadap membelakangi penonton sebanyak dua kali juga sembari memutar badan mereka. Dan hitungan selanjutnya mereka kembali ke posisi semula. Pada saat mereka berputar para penari sedikit berdiri atau ¾ mata dan kaki serempak ketika tumit berdiri tatapan semua penari ke arah bawah ketika jari mereka memijak ke bawah mata mereka sedikit melirik keatas sambil berputar menyeselesaikan dua Gambar 4.7kali tumit berdiri dan jari-jari jinjit mereka langsung berputar saling membelakangi pasangan, kemudian laki-laki membelakangi penonton dan perempuan menghadap ke depan, berputar kembali ke posisi awal. Para penari laki-laki memegang pinggangnya dengan kedua tangannya. Sedangkan perempuan tangan kiri memegan pinggang kiri dan tangan kanan berada tepat di tengah dada dengan tangan seperti memegang kancing yang tepat atas dadanya, dan kepalnya sama seperti penari laki-laki ber-irigan sewaktu kaki tumit ke bawah jari ke atas melihat bawah, dan jari-jarinya jinjit berputar kepala melirik sedikit ke atas sembari berputar.

B. Lima Kode Pembacaan

1. Kode Hermenuetika

Mengapa para penari berjalan perlahan? Mengapa mereka berhadapan tapi malu malu menatap ? Mengapa saling berjauhan ? Mengapa mereka mengerak- Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara gerakan kakinya ? Mengapa mereka berputar laki-laki searah arah jarum jam dan perempuan kebalikannya ? Mengapa penari laki-laki pada lengannya di letakkan dipinggang ? Mengapa perempuan tidak sama dengan laki-laki? Mengapa semua penari laki-laki maupun perempuan tidak berdiri tegan ?

2. Kode Proaretik

Dalam ragam dua ini para penari menunjukkan perjalanan di awali dengan perlahan sehingga memulai pendekatan di antara mereka. Dalam permulaan percintaan mereka saling malu-malu sehingga mereka ragu untuk mendekati satu antara lainnya, dalam melirik mereka hanya melakukan curi-curi pandang antar lelaki dan wanita, pada awal perjumpaan mereka tidak selalu agresif sehingga dimulai dengan pandangan yang berjauhan tetapi fokus terhadap tujuannya, dalam menggerakan kakinya cerita awal dimula semua terjadi, ibaratkan perjumpaan yang harus memutar waktu untuk mendekatinya. Seorang pria harus terlihat gagah dan wibawa sedangkan perempuan harus elok dipandang. Seorang wanita harus berbeda dengan pendapat lelaki jadi dia beputar menjauh untuk didekati oleh pria.

3. Kode Simbolik

Dimuali dengan Gambar 4.5 semua penari saling membelakangi sembari di mulai kaki kanan tumit berpijak ketanah dan jari-jari menghadap ke atas sebanyak dua hitungan yang pertama menghadap kedepan gerakan selanjutnya saling membelakangi, Gambar 4.6 kemudian perempuan menghadap kedepan sedangkan laki-laki menghadap membelakangi penonton sebanyak dua kali juga sembari memutar badan mereka. Dan hitungan selanjutnya mereka kembali ke posisi semula. Pada saat mereka berputar para penari sedikit berdiri atau ¾ mata dan kaki serempak ketika tumit berdiri tatapan semua penari ke arah bawah ketika jari mereka memijak ke bawah mata mereka sedikit melirik keatas sambil berputar menyeselesaikan dua Gambar 4.7kali tumit berdiri dan jari-jari jinjit mereka langsung berputar saling membelakangi pasangan, kemudian laki-laki Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara membelakangi penonton dan perempuan menghadap ke depan, berputar kembali ke posisi awal. Para penari laki-laki memegang pinggangnya dengan kedua tangannya. Sedangkan perempuan tangan kiri memegan pinggang kiri dan tangan kanan berada tepat di tengah dada dengan tangan seperti memegang kancing yang tepat atas dadanya, dan kepalnya sama seperti penari laki-laki ber-irigan sewaktu kaki tumit ke bawah jari ke atas melihat bawah, dan jari-jarinya jinjit berputar kepala melirik sedikit ke atas sembari berputar.

4. Kode Kultural

Anak muda dalam mengawali percintaan di mulai dengan tatapan dan jatuh kehati. Sehingga perlahan namun pasti untuk menjajaki percintaan melangkah pasti namun perlahan dua insan ini awal mula perjumpaan. Dalam memadu cinta pria digambarkan harus berani mendekati wanita yang ingin dimadunya, mereka bertemu dengan hanya bermodalkan tatapan curi-curi pandang antara satu dengan lainnya. Anak muda dihiasi dengan indahnya memadu cinta dalam melirik wanita yang malu-malu untuk didekati hingga akhirnya itulah sebagai jodoh mereka. Suka sama suka mereka saling malu-malu untuk mendekatinya.

5. Kode Semik

Percintaan memanglah rumit untuk dikaji satu-satu dari awal, jodoh itu memang dimulai dengan tatapan hingga menjadi benih-benih cinta yang tumbuh diantara mereka. Pria memanglah harus bertampilan menarik untuk mendekati wanita, dan wanita malu terhadap pria yang ingin dia dekati sehingga ada keraguan dalam melangkah kedepannya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Analisis Ragam III

Gambar 4.7 Gambar 4.8 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9 A. Analisis Leksia Ragam III memperlihatkan gerakan berputar tari Pusing sebagai simbol sedang memendam cinta. Dalam tarian ini nampak pemuda dan pemudi semakin sering bertemu, sehingga membuat cinta makin lama makin bersemi. Namun, keduanya masih memendamnya tanpa dapat mengutarakannya. Gerakan dalam tarian ini menggambarkan kegundahan dua insan yang memendam rasa. Di awali Gambar 4.7 penari laki-laki memutar ½ beralawan dengan arah jarum jam di ikuti perempuan dibelakangnya namun pada saat diposisi laki-laki, Gerakan ini lelaki laki-laki berdiri sempurna dengan tangan dikepalkan dan posisi jatuh tangannya kebawah sembari melihat wajah perempuan. Sedangkan perempuan jarinya dengan lentiknya naik tepat di atas hulu hati dan jatuh kembali kebawah seiring musik yang di mainkan. Perempuan kembali kebelakang dan laki-laki mundur ke posisi semula Gambar 4.8, gerakan sewaktu mereka berputar Tari Pusing laki-laki berjalan dengan tegap dengan mengepal tangannya . Dan perempuan kembali berjalan gemulai sehingga menebar pesona untuk menabur benih cintanya terhadap laki-laki, pada posisi itu laki-laki dan perempuan saling menatap pada posisi berputar maju-mundur Gambar 4.9. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

B. Lima Kode Pembacaan

Dokumen yang terkait

Komunikasi Nonverbal dan Citra Presiden Joko Widodo (Analisis Semiotika Komunikasi Nonverbal Serta Citra yang terbentuk dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo)

23 137 161

Gangguan Berbahasa Gagap pada Anak Usia Dua Belas Sampai Delapan Belas di Kecamatan Medan Helvetia

6 80 115

Struktur Metafora Melayu Pada Gurindam Dua Belas

3 69 73

Tari Serampang Dua Belas Warisan Asli Budaya Melayu Sebagai Salah Satu Atraksi Wisata Di Sumatera Utara

17 141 72

Komunikasi Nonverbal Dalam Pagelaran Seni Tari Kecak di Kebudayaan Bali (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Makna Komunikasi Nonverbal Para Penari Kecak Dalam Pagelaran Seni Tari Kecak di Kawasan Wisata Denpasar Bali)

7 119 103

Makna Komunikasi Nonverbal dalam Upacara Adat Gusaran Jelang Pagelaran Sisingan pada Masyarakat Desa Tambak Mekar di Kabupaten Subang (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Makna Komunikasi Nonverbal dalam Upacara Adat Gusaran)

1 59 110

Makna Komunikasi Nonverbal Dalam Kesenian Debus Di Kebudayaan Banten (Studi Etnografi Makna Komunikasi Nonverbal Dalam Kesenian Debus Di Desa Petir Kabupaten Serang Banten)

1 27 1

Komunikasi Nonverbal Dalam Pagelaran Seni Tari Kecak di Kebudayaan Bali (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Makna Komunikasi Nonverbal Para Penari Kecak Dalam Pagelaran Seni Tari Kecak di Kawasan Wisata Denpasar Bali)

0 5 1

Komunikasi Nonverbal Dalam Sendratari Ramayanan Prambanan

0 16 83

Komunikasi Nonverbal dan Citra Presiden Joko Widodo (Analisis Semiotika Komunikasi Nonverbal Serta Citra yang terbentuk dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo)

0 0 15