Universitas Sumatera Utara
subjek penelitian adalah individu, benda, atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data. Pada penelitian kualitatif,
responden atau subjek penelitan disebut dengan istilah informan, yaitu orang yang memberikan informasi tentang pengumpulan data yang ingin diteliti yang
berkaitan dengan penelitian yang di jalankan. Dari uraian di atas peneliti akan menentukan informan, seperti yang sudah dijelaskan pada metode penelitian.
Yang menjadi fokus informan yaitu penari aktif yang ada di sanggar tari LK USU dan sebuah video yang bersal dari Youtube, akan tetapi peneliti akan mencari
perbedaan antar sanggar tari lainnya, kemudian para praktisi ilmu yang sudah paham tentang Tari Serampang Dua Belas, dan terakhir budayawan yang ada di
sekitar Medan.
3.3 Objek
Penelitian
Objek penelitian adalah karakteristik tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuran yang berbeda dari setiap individu atau merupakan konsep yang diberi
lebih satu nilai Nur Idrianto dan Bambang Supormo, 2007:56. Objek penelitian ini menunjuk kepada Budayawan, Ahli praktisi tari Serampang Dua Belas di
wilayah Medan.
3.4 Kerangka
Analisis
Menurut Patton, 1980 dalam Lexy Moleong 2002:103 menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengatur data, mengorganisasikan kedalam
suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Dalam penelitian ini kerangka analisis diperoleh melalui reduksi data yang diartikan sebagai proses pemilihan,
pemusatan perhatian pada penyederhana, pengabstrakkan, dan transformasi “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan Miles Huberman,
1992 : 16. Dalam penelitian kualitatif naturalistik ini merupakan kegiatan bersifat kontinyu dan oleh karena itu peneliti perlu memeriksa dengan cermat apa hasil
yang ada di lapangan dari setiap kontak antara peneliti dan informan. Proses reduksi data akan mempermudah peneliti dalam pengumpulan data dan analisis
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
data secara valid, membuang yang tidak perlu, mengarahkan, dan mengorganisasikan data sehingga kesimpulan-kesimpulan final dapat diverifikasi.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Beberapa tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Metode Observasi
Observasi adalah kemampuan seorang untuk menggunakan pengamatnya melalaui hasil kerja pancaindra mata dibantu dengan
pancaindra lainnya.Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui
pengamatan dan pengindraan. Suatu kegiantan pengamat baru dikategorikan sebagai kegiatan pengumpulan data peneliti apabila
memilki kriteria sebagai berikut a.
Pengamatan digunakan dalam penelitian dan telah direncakan secara serius.
b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah
ditetapkan. c.
Pengamatan dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan proporsi umum dan bukan dipaparkan sebagai sesuatu yang hanya
menarik perhatian
d. Pengamatan dapat di cek dan dikontrol mengenai keabsahaanya
Bungin, 2008 : 115
Dari hasil observasi, dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang masalahnya dan mungkin petunjuk-petunjuk tentang cara
memecahkannya.
2. Metode Dokumentasi
Metode Dokumentasi aadalah suatu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metode penelitian sosial.Pada intinya metode
dokumentasi sebuah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis.Sebagaian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-
surat, catatan harian, cinderamata, laporan, dan lain-lainnya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga
memberikan peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal pernah terjadi di waktu silam
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
3. Metode Penelitian Kepustakaan
Metode Penelitian Kepustakaan yaitu mengumpulkan semua catatan, data yang bersumber dari literatur serta bahan bacaan yang relevan
dengan penelitian ini
3.6 Keabsahan
Data
Penelitian kualitatif menghadapi persoalan penting mengenai pengujian keabsahan data hasil penelitian. Sehingga banyak hasil kualitatif diragukan
tentang kebenarannya karena beberapa hal : 1 subjektifitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, 2 alat peneliti yang diandalkan
adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka apalagi tanpa kontrol dalam observasi partisipasi, 3
sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian.
Untuk itu perlu dibangun sebuah mekanisme dalam mengatasi keraguan terhadap hasil penelitian kualitatif. Adapun beberapa teknik keabsahan data yang
dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1.
Perpanjangan Keikutsertaan Kehadiran peneliti dalam tahap penelitian kualitatif membantu peneliti
untuk memahami semua data yang dibuat dalam penelitian. Karena itu hampir dipastikan peneliti kualitatif adalah orang langsung melakukan wawancara dan
observasi dengan informannya. Karena itu peneliti kualitatif adalah peneliti memiliki waktu yang lama bersama informannya di lapangan, bahkan kejenuhan
pengumpulan data tercapai. Moloeng 2006:327 mengatakan apabila peneliti lebih lama di lapangan, maka ia akan membatasi; 1 gangguan dari dampak
peneliti pada konteks; 2 kekeliruan biases peneliti; 3 mengonpensasikan pengaruh dari kejadian-kejadian yang tidak biasa atau pengaruh sesat.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
2. Ketekunan Pengamatan
Untuk memperoleh derajat keabsahan yang tinggi, maka jalan penting yang ditempuh peneliti adalah dengan meningkatkan ketekunan dalam
pengamatan dilapangan. Dengan meningkatan ketekunan dilapangan, maka derajat keabsahan data telah ditingkatkan pula Bungin, 2008:256. Pengamatan
bukan hanya mengandalkan pancaindra, akan tetapi menggunakan semua pancaindra lainnya, termasuk pendengaran, perasaan intuisi peneliti. Dalam
ketekunanan pengamatan dilakukan untuk menentukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi relevan atau isu yang sedanng dicari dan kemudian memusatkan dari
pada hal-hal tersebut secara rinci.
3.7 Teknik