xxvii adalah emosi. Wacana eksposisi bertujuan untuk menerangkan sesuatu hal
kepada penerima agar yang bersangkutan memahaminya. Wacana eksposisi dapat berisi konsep-konsep dan logika yang harus diikuti oleh penerima pesan.
Oleh sebab itu, untuk memahami wacana eksposisi, diperlukan proses berpikir. Wacana argumentasi bertujuan mempengaruhi pembaca atau
pendengar agar menerima pernyataan yang dipertahankan, baik yang didasarkan pertimbangan logika maupun emosional. Untuk mempertahankan
argumen, diperlukan bukti pendukung. Wacana persuasi bertujuan mempengaruhi penerima pesan agar melakukan tindakan sesuai yang
diharapkan penyampai pesan. Untuk mempengaruhi tersebut, biasanya, digunakan segala upaya yang memungkinkan penerima pesan terpengaruh.
Untuk mencapai tujuan tersebut, wacana persuasi kadang menggunakan alasan yang tidak rasional. Wacana narasi merupakan satu jenis wacana yang berisi
cerita. Unsur narasi yang penting adalah waktu, pelaku, dan peristiwa. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan
bentuknya, tulisan dibagi menjadi lima macam, yaitu eksposisi, persuasi, argumentasi, deskripsi, dan narasi.
2. Hakikat Menulis Deskripsi
a. Pengertian Menulis Deskripsi
Deskripsi merupakan bentuk wacana yang menyajikan suatu objek seakan-akan para pembaca melihat sendiri objek itu. Deskripsi memberi satu
citra mengenai sesuatu hal yang dialami, misalnya pemandangan, orang atau sensasi. Deskripsi memberikan satu gambaran tentang suatu peristiwa atau
kejadian dan masalah. Melalui tulisan deskripsi seorang penulis berusaha memindahkan pesan-pesan hasil pengamatan dan perasaannya kepada
pembaca dengan membeberkan sifat dan semua perincian yang ada pada sebuah objek. Objek deskripsi tidak hanya ter-batas pada apa yang dilihat,
didengar, dicium, dirasa, dan diraba, tetapi juga dapat ditangkap perasaan hati, misalnya perasaan takut, cinta, haru, benci, dan sebagainya. Demikian pula
suasana yang timbul pada suatu peristiwa.
xxviii Abdul Rani, dkk., 2006: 37 meyebutkan bahwa wacana deskripsi
merupakan jenis wacana yang ditujukan kepada penerima pesan agar dapat membentuk suatu citra imajinasi tentang sesuatu hal. Lebih lanjut beliau
menyebutkan bahwa aspek kejiwaan yang dapat mencerna wacana deskripsi adalah emosi karena dengan emosi seseorang dapat membentuk citra atau
imajinasi tentang sesuatu. Paragraf deskripsi merupakan penggambaran suatu keadaan dengan
kalimat-kalimat, sehingga menimbulkan kesan yang hidup. Penggambaran atau lukisan itu harus disajikan sehidup-hidupnya, sehingga apa yang dilu-
kiskan itu hidup di dalam angan-angan pembaca. Deskripsi lebih menekankan pengungkapannya melalui rangkaian kata-kata. Deskripsi membuat kita meli-
hat visualisasi mengenai objeknya. Secara kasar dapat dikatakan deskripsi me- musatkan uraiannya pada penampakan barang. Dalam deskripsi kita melihat
objek garapan secara hidup dan konkret. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis deskripsi
adalah suatu kejadian menerangkan gagasan, ide, buah pikiran, pengalaman, dan perasaan kepada orang lain dengan cara mengorganisasikan lambang
bahasa atau huruf menjadi suatu kalimat yang terjalin dari rangkaian kalimat yang berhubungan secara utuh dan padu dalam sebuah karangan sehingga
dapat dipahami orang lain dengan lebih mudah untuk menggambarkan perasaan, situasi, atau wujud suatu objek yang pernah dilihat, dirasakan, atau
dialami seseorang.
b. Ciri-ciri Paragraf Deskripsi