Ciri-ciri Paragraf Deskripsi Hakikat Menulis Deskripsi
xxviii Abdul Rani, dkk., 2006: 37 meyebutkan bahwa wacana deskripsi
merupakan jenis wacana yang ditujukan kepada penerima pesan agar dapat membentuk suatu citra imajinasi tentang sesuatu hal. Lebih lanjut beliau
menyebutkan bahwa aspek kejiwaan yang dapat mencerna wacana deskripsi adalah emosi karena dengan emosi seseorang dapat membentuk citra atau
imajinasi tentang sesuatu. Paragraf deskripsi merupakan penggambaran suatu keadaan dengan
kalimat-kalimat, sehingga menimbulkan kesan yang hidup. Penggambaran atau lukisan itu harus disajikan sehidup-hidupnya, sehingga apa yang dilu-
kiskan itu hidup di dalam angan-angan pembaca. Deskripsi lebih menekankan pengungkapannya melalui rangkaian kata-kata. Deskripsi membuat kita meli-
hat visualisasi mengenai objeknya. Secara kasar dapat dikatakan deskripsi me- musatkan uraiannya pada penampakan barang. Dalam deskripsi kita melihat
objek garapan secara hidup dan konkret. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis deskripsi
adalah suatu kejadian menerangkan gagasan, ide, buah pikiran, pengalaman, dan perasaan kepada orang lain dengan cara mengorganisasikan lambang
bahasa atau huruf menjadi suatu kalimat yang terjalin dari rangkaian kalimat yang berhubungan secara utuh dan padu dalam sebuah karangan sehingga
dapat dipahami orang lain dengan lebih mudah untuk menggambarkan perasaan, situasi, atau wujud suatu objek yang pernah dilihat, dirasakan, atau
dialami seseorang.