10
b Belanja langsung yaitu belanja yang dianggarkan terkait langsung dengan
pelaksanaan program dan kegiatan. Kelompok belanja langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal.
3. Anggaran Pembiayaan, yang meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus. Jenis-jenis dari pembiayaan
daerah adalah : a
Penerimaan pembiayaan, di mana mencakup sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya SiLPA, pencairan dana cadangan, hasil
penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman dan penerimaan piutang daerah;
b Pengeluaran pembiayaan, di mana mencakup pembentukan dana cadangan,
penerimaan modal investasi pemerintah daerah, pembayaran pokok utang dan pemberian pinjaman.
2.1.2 Kemandirian Keuangan Daerah
Menurut Halim 2008:232 kemandirian keuangan daerah adalah kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai sendiri kegiatan pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat yang telah membayar pajak dan retribusi sebagai sumber pendapatan yang diperlukan daerah. Adapun tujuan
kemandirian keuangan daerah ini mencerminkan suatu bentuk pemerintahan daerah apakah dapat menjalankan tugasnya dengan baik atau tidak.
Rasio kemandirian keuangan daerah menggambarkan ketergantungan daerah terhadap sumber dana ekstern. Semakin tinggi rasio kemandirian
mengandung arti bahwa tingkat ketergantungan terhadap bantuan pihak ekstern
Universitas Sumatera Utara
11
semakin rendah, dan demikian pula sebaliknya. Rasio kemandirian juga menggambarkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah. Semakin
tinggi rasio kemandirian, semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah yang merupakan komponen utama pendapatan asli
daerah. Dalam pelaksanaan otonomi daerah, setiap daerah kabupatenkota
ditekankan pada kemampuannya dalam membiayai sendiri segala bentuk kegiatan daerahnya masing-masing di mana pembiayaan itu diperoleh dari pendapatan asli
daerah. Maka, menjadi suatu tugas yang sangat penting bagi masing-masing pemerintah kabupatenkota untuk menggali sumber keuangan daerahnya agar
dapat menghasilkan pendapatan asli daerah dalam jumlah yang maksimum guna menanggulangi semua aktivitas ataupun kegiatan pada setiap daerah, sehingga
tingkat ketergantungan pemerintah daerah terhadap bantuan pemerintah pusat dalam penmbiayaan daerahnya semakin kecil. Dengan semakin kecilnya tingkat
ketergantungan tersebut, maka suatu daerah dapat dikatakan mandiri. Rasio kemandirian dijabarkan dalam rumus sebagai berikut :
Rasio Kemandirian : [Realisasi PADbantuan pemerintah pusat pinjaman] x 100
Berdasarkan formula di atas dapat diketahui bahwa rasio kemandirian daerah menggambarkan sejauh mana ketergantungan daerah terhadap sumber dana
ekstern. Pola hubungan pemerintah pusat dan daerah serta tingkat kemandirian keuangan daerah dapat disajikan dalam matriks pada tabel 1 berikut ini Mahsun.
2006:187
Universitas Sumatera Utara
12
Tabel 2.1 Pola Hubungan, Tingkat Kemandirian dan Kemampuan Keuangan Daerah
Kemampuan Rasio Pola
Rendah 0-25
Instruktif Rendah
25-50 Konsulatif
Sedang 50 -75
Partisipatif Tinggi
75-100 Delegatif
Sumber: Mahsun, 2006. Dari tabel di atas di jelaskan bahwa :
1. Apabila rasio kemandirian 0 - 25, berarti bahwa kemampuan keuangan
daerah tersebut rendah sekali. Rasio kemandirian dengan tingkat kemampuan keuangan daerah yang rendah sekali sangat bergantung kepada bantuan dari
pemerintah pusat pola hubungan instruktif. 2.
Apabila rasio kemandirian 25 - 50, berarti bahwa kemampuan keuangan daerah tersebut tergolong rendah. Rasio kemandirian dengan tingkat
kemampuan keuangan yang rendah, ketergantungan terhadap bantuan pemerintah pusat sudah sedikit berkurang sehingga campur tangan pemerintah
dalam hal keuangan juga menurun. Ini berarti daerah tersebut dianggap sedikit mampu untuk melaksanakan otonomi daerah pola hubungan konsulatif.
3. Apabila rasio kemandirian 50 - 75, berarti kemampuan keuangan daerah
tersebut tergolong sedang. Rasio kemandirian dengan tingkat kemampuan keuangan sedang dianggap mendekati mampu untuk melaksanakan otonomi
daerah pola hubungan parsiatif. 4.
Apabila rasio kemandirian 75 - 100, berarti bahwa kemampuan keuangan daerah tersebut tergolong tinggi. Rasio kemandirian dengan tingkat
kemampuan keuangan yang tinggi dianggap bahwa campur tangan pemerintah
Universitas Sumatera Utara
13
sudah tidak ada karena daerah tersebut telah benar-benar mampu melaksanakan otonomi pola hubungan delegatif.
2.1.3 Pendapatan Asli Daerah