30
menambah kapasitas sampai jalan irigasi dan jaringan yang dimaksud dalam kondisi siap pakai.
e. Belanja Modal Fisik Lainnya Belanja modal fisik lainnya adalah jenis pengeluaranbiaya yang
digunakan untuk keperluan pengadaanpenambahanpenggantian peningkatan pembangunanpembuatan serta perawatan terhadap modal fisik lainnya yang
tidak dapat dikategorikan ke dalam belanja modal tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, dan jalan irigasi dan jaringan. Termasuk dalam belanja ini
adalah belanja modal kontrak sewa beli, pembelian barang-barang kesenian, barang purbakala dan barang untuk museum, hewan ternak dan tanaman, buku-
buku, dan jurnal ilmiah. Mengacu pada pengertian belanja-belanja modal di atas, selain pengadaan
aset-aset fisik yang dikuasai oleh pemerintah, sebenarnya terdapat beberapa belanja yang berkarakteristik sebagai belanja modal yang menghasilkan aset,
tetapi tidak menjadi milik pemerintah, antara lain : a. Biaya untuk pelaksanaan tugas pembantuan;
b. Biaya jasa konsultasi untuk kekayaan intelektual; c. Biaya jasa profesi untuk capacity building;
d. Biaya pemeliharaan untuk mempertahankan nilai aset; dan e. Biaya pengadaan aset yang diserahkan kepada masyarakat.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini di antaranya dilakukan oleh :
Universitas Sumatera Utara
31
a. Muliana 2009 melakukan penelitian mengenai pengaruh rasio efektivitas
Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah pada pemerintah
kabupatenkota di Provinsi Sumater Utara. Muliana menggunakan variabel independen PAD, DAU dan DAK serta tingkat kemandirian keuangan daerah
sebagai variabel dependen. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa secara parsial PAD berpengaruh positif sedangkan DAU dan DAK
berpengaruh negative terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah. Secara simultan PAD,DAU dan DAK berpengaruh positif terhadap tingkat
kemandirian keuangan daerah. b.
Bennyly 2011 melakukan penelitian mengenai pengaruh rasio efektivitas Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum dan Dana
Alokasi Khusus terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah pada pemerintah kabupatenkota di Provinsi Sumatera
Utara. Bennyly menggunakan PAD, DBH, DAU dan DAK sebagai variabel independen, serta
tingkat kemandirian keuangan daerah sebagai variabel dependen. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara parsial PAD berpengaruh positif
dan DBH, DAU serta DAK berpengaruh negative terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah. Secara simultan PAD, DBH, DAU dan DAK
berpengaruh positif terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah. c.
Sartika 2014 melakukan penelitian mengenai pengaruh rasio efektivitas Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan
Dana Bagi Hasil terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah pada
Universitas Sumatera Utara
32
pemerintah kabupatenkota di Provinsi Riau Tahun 2008-2012. Sartika menggunaka PAD, DAU, DAK dan DBH sebagai variabel independen, serta
tingkat kemandirian keuangan daerah sebagai variabel dependen. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara parsial PAD dan DBH tidak
berpengaruh signifikan, sedangkan DAU dan DAK berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah. Secara simultan PAD, DAU,
DAK dan DBH berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah.
Penelitian terdahulu di atas dengan hasil pengujiannya dapat dilihat dari tabel 2.3 berikut ini :
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Penelitian
Variabel Penelitian Hasil Penelitian
Muliana 2009 Pengaruh Rasio Efektivitas
Pendapatan Asli daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana
Alokasi Khusus Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan
Daerah pada Pemerintah KabupatenKota di Provinsi
Sumatera Utara Independen:
PAD, DAU, dan DAK
Dependen : Tingkat
Kemandirian Keuangan Daerah
Parsial : PAD berpengaruh
positif DAU dan DAK
berpengaruh negatif
Simultan : PAD, DAU dan
DAK berpengaruh positif
Bennyly 2011 Pengaruh Rasio Efektivitas
Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum
dan Dana Alokasi Khusus terhadap Tingkat Kemandirian
Keuangan Daerah pada Pemerintah KabupatenKota di
Provinsi Sumatera Utara Independen :
PAD, DBH, DAU dan DAK
Dependen: Tingkat
Kemandirian Keuangan Daerah
Parsial : PAD berpengaruh
positif DBH, DAU dan
DAK berpengaruh negatif
Simultan : PAD, DBH, DAU
dan DAK berpengaruh
positif
Universitas Sumatera Utara
33
Sartika 2014 Pengaruh Rasio Efektivitas
Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi
Khusus dan Dana Bagi Hasil terhadap Tingkat Kemandirian
Keuangan Daerah pada Pemerintah Kabupatenkota di
Provinsi Riau Tahun 2008-2012 Independen:
PAD, DBH, DAU dan DAK
Dependen: Tingkat
Kemandirian Keuangan Daerah
Parsial : PAD dan DBH
berpengaruh negatif
DAU dan DAK berpengaruh
positif Simultan :
PAD, DAU, DAK dan DBH
berpengaruh positif
Sumber : Review dari beberapa artikel
2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 2.3.1 Kerangka Konseptual Penelitian