Belanja Modal Tinjauan Pustaka .1 Keuangan Daerah

28 • Pertambangan umum, meliputi iuran tetap dan iuran eksplorasi dan eksploitasi; • Perikanan, meliputi pungutan pengusahaan perikanan dan pungutan hasil perikanan; • Pertambangan minyak dan gas bumi, meliputi penerimaan negara dari pertambangan minyak bumi setelah dikurangi komponen pajak dan pungutan lainnya dan penerimaan negara dari pertambangan gas dan bumi setelah dikurangi komponen pajak dan pungutan lainnya; dan • Pertambangan panas bumi, meliputi setoran bagian pemerintah dan iuran tetap serta iuran produksi. DBH SDA block grant , itu artinya penggunaannya diserahkan kepada daerah sesuai dengan kebutuhan dan prioritas daerah, kecuali untuk DBH SDA kehutanan dana reboisasi untuk kegiatan rehabilitas hutan dan lahan serta alokasi 0,5 DBH SDA migas untuk tambahan anggaran pendidikan dasar.

2.1.7 Belanja Modal

Belanja Modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetapinventaris yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi, termasuk di dalamnya adalah pengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya mempertahankan atau menambah masa manfaat, serta meningkatkan kapasitas dan kualitas aset. Dalam Standar Akuntansi Publik SAP, belanja modal terbagi atas beberapa jenis, di mana lima yang utama adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 29 a. Belanja Modal Tanah Belanja modal tanah adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaan, pembelian, pembebasan, penyelesaian, balik nama dan sewa tanah, pengosongan, perataan, pematangan tanah, pembuatan sertifikat dan pengeluaran lainnya sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dan sampai tanah dimaksud dalam kondisi siap pakai. b. Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja modal peralatan dan mesin adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaanpenambahanpenggantian dan peningkatan kapasitas peralatan dan mesin, serta inventaris kantor yang memberikan manfaat lebih dari 12 dua belas bulan, dan sampai peralatan dan mesin yang dimaksud dalam kondisi siap pakai. c. Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja modal gedung dan bangunan adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaanpenambahanpenggantian, dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan pengelolaan pembangunan gedung dan bangunan yang menambah kapasitas sampai gedung dan bangunan dimaksud dalam kondisi siap pakai. d. Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja modal jalan, irigasi dan jaringan adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk keperluan pengadaanpenambahanpenggantianpeningkatan pembangunanpembuatan serta perawatan, dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan pengelolaan jalan irigasi dan jaringan yang Universitas Sumatera Utara 30 menambah kapasitas sampai jalan irigasi dan jaringan yang dimaksud dalam kondisi siap pakai. e. Belanja Modal Fisik Lainnya Belanja modal fisik lainnya adalah jenis pengeluaranbiaya yang digunakan untuk keperluan pengadaanpenambahanpenggantian peningkatan pembangunanpembuatan serta perawatan terhadap modal fisik lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam belanja modal tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, dan jalan irigasi dan jaringan. Termasuk dalam belanja ini adalah belanja modal kontrak sewa beli, pembelian barang-barang kesenian, barang purbakala dan barang untuk museum, hewan ternak dan tanaman, buku- buku, dan jurnal ilmiah. Mengacu pada pengertian belanja-belanja modal di atas, selain pengadaan aset-aset fisik yang dikuasai oleh pemerintah, sebenarnya terdapat beberapa belanja yang berkarakteristik sebagai belanja modal yang menghasilkan aset, tetapi tidak menjadi milik pemerintah, antara lain : a. Biaya untuk pelaksanaan tugas pembantuan; b. Biaya jasa konsultasi untuk kekayaan intelektual; c. Biaya jasa profesi untuk capacity building; d. Biaya pemeliharaan untuk mempertahankan nilai aset; dan e. Biaya pengadaan aset yang diserahkan kepada masyarakat.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH) Dan Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dengan Belanja Pelayanan Dasar Sebagai Moderating Variabel (Stud

5 68 181

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat periode Tahun 2009-2012

1 17 161

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah di Sumatera Utara

2 7 98

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP TINGKAT Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah dan Dampaknya Terhadap Alokasi Belanja Mod

4 22 14

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah dan Dampaknya Terhadap Alokasi Belanja Modal (Stud

0 2 16

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP BELANJA MODAL Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Modal Dengan Pertumbuhan Ekonomi Sebagai Variabel Pemoderasi

0 2 17

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah di Sumatera Utara

0 0 10

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah di Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah di Sumatera Utara

0 0 8

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah di Sumatera Utara

0 0 20