74
c. Hasil Uji Signifikansi Parsial uji t
Uji parsial t-test bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Untuk
pengujian secara parsial ini digunakan uji t. hipotesis statistik yang diajukan adalah :
H1 : bi ≠ 0 : ada pengaruh
Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah : 1 H1 diterima apabila nilai probabilitas level of significant sebesar 0,05 ;
2 H1 ditolak apabila nilai probabilitas level of significant sebesar 0,05. Dalam pengambilan keputusan hipotesis dapat dilakukan dengan
membandingkan nilai dari uji t terhadap nilai kritis berdasarkan tabel distribusi t. Sebelum menghitung nilai kritis t, terlebih dahulu menghitung derajat bebas
pembilang dan penyebut dengan rumus sebagai berikut : Derajat bebas pembilang = k-1
Derajat bebas penyebut = n-k Dalam hal ini n menyatakan jumlah elemen dalam sampel dan k
menyatakan jumlah variabel. Derajat bebas pembilang adalah k-1 = 6-1 = 5 dan derajat bebas penyebut adalah n-k = 45-6 = 39. Maka nilai kritis t dengan derajat
bebas pembilang sama dengan 5 lima dan derajat bebas penyebut sama dengan 39 serta nilai tingkat signifikansi 5 adalah 2,023.
Universitas Sumatera Utara
75
Tabel 4.13 Uji Signfikansi Parsial uji-t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant .005
.026 .185
.854 PAD
1.296 .052
.983 24.906
.000 DAU
-.011 .032
-.017 -.350
.729 DAK
-.034 .090
-.011 -.377
.708 DBH
-.042 .033
-.048 -1.248
.219 a. Dependent Variable: TKKD
Sumber : Diolah dari SPSS, 2016. Berdasarkan hasil output SPSS dari tabel 4.13 di atas, dapat disusun
persamaan regresi berganda sebagai berikut :
TKKD_Y = 0,005 + 1,296X1 – 0,11X2 – 0,34X3 – 0,42X4
Model persamaan regresi berganda di atas bermakna : 1. Nilai konstanta sebesar 0,005 berarti apabila nilai variabel PAD, DAU, DAK
dan DBH bernilai nol, maka Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah tetap sebesar 0,005.
2. Pendapatan Asli Daerah menunjukkan nilai signifikansi 0,000 0,05 dan nilai dari uji t = 24,906 nilai t kritis 2,023. Dengan demikian, H0 ditolak H1 diterima.
Ini artinya, secara parsial, Pendapatan Asli Daerah berpengaruh terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah pada kota di Pulau Sumatera.
3. Dana Alokasi Umum menunjukkan nilai signifikansi 0,729 0,05 dan nilai dari uji t = -350 nilai t kritis 2,023. Dengan demikian H0 diterima H1 ditolak. Ini
Universitas Sumatera Utara
76
artinya, secara parsial, Dana Alokasi Umum tidak berpengaruh terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah pada kota di Pulau Sumatera.
4. Dana Alokasi Khusus menunjukkan nilai signifikansi 0,708 0,05 dan nilai dari uji t = -377 nilai t kritis 2,023. Dengan demikian, H0 diterima H1 ditolak.
Ini artinya, secara parsial, Dana Alokasi Khusus tidak berpengaruh terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah pada kota di Pulau Sumatera.
5. Dana Bagi Hasil menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,219 0,05 dan nilai uji t = -1,248 nilai t kritis 2,023. Dengan demikian, H0 diterima H1 ditolak. Ini
artinya, secara parsial, Dana Bagi Hasil tidak berpengaruh terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah pada kota di Pulau Sumatera.
4.4 Uji Hipotesis 2 Moderating