Pulang atas permintaan sendiri PAPS merupakan suatu keinginan pasien atau keluarga pasien untuk mengakhiri perawatanpengobatan yang diberikan oleh
penyelenggara pelayanan kesehatan walaupun secara medis belum memungkinkan untuk dilakukan perawatan di rumah. Pulang atas permintaan sendiri mencerminkan
adanya ketidakpuasan pasien terhadap layanan yang diterimanya.
2.8. Kerangka Pemikiran
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan menurunkan kasus pasien PAPS, maka kepuasan pasien menjadi prioritas utama dan harus benar-benar
dipahami oleh pihak rumah sakit, sehingga kinerja rumah sakit yang dirasakan pasien sesuai dengan harapannya. Bila hal tersebut tidak didapat tidak sesuai dengan
harapan pasien maka pasien akan merasa tidak puas, yang mungkin dapat menyebabkan terjadinya PAPS. Dalam kerangka pikir ini, penulis berpendapat bahwa
penyebab ketidakpuasan pasien yang akhirnya pasien PAPS adalah kualitas pelayanan menurut persepsi pasien dan harga yang ditawarkan oleh rumah sakit.
Secara skematis, kerangka pikir pasien PAPS dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran
Persepsi Terhadap 1. Kualitas:
• Pelayanan Dokter • Pelayanan Perawat
• Pelayanan Administrasi • Lingkungan Perawatan
2. Harga Kepuasan
Pasien Pasien PAPS
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survey deskriptif dengan metode penelitian kualitatif, yang bertujuan untuk menggali informasi mengenai persepsi pasien pulang
atas permintaan sendiri PAPS terhadap kualitas pelayanan dan harga di Rawat Inap Terpadu Rindu A RSUP H Adam Malik Medan tahun 2013.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Rawat Inap Terpadu Rindu A RSUP HAM Medan, dengan pertimbangan RSUP HAM Medan merupakan rumah sakit pusat
rujukan dimana masih tingginya angka kejadian pasien PAPS di Rindu A dibandingkan dengan rawat inap lainnya.
Waktu penelitian berlangsung selama 6 bulan terhitung mulai bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2013.
3.3. Informan Penelitian
Informan penelitian dalam penelitian ini mengacu pada prinsip kesesuaian appropriateness dan kecukupan adequacy yang terdiri dari dua kelompok sebagai
berikut: 1.
Kelompok informan pasien PAPS yang berjumlah 9 orang yang terdiri dari dua
Universitas Sumatera Utara
orang pasien VIP, dua orang pasien kelas I, dua orang pasien kelas II dan tiga orang pasien kelas III.
2. Kelompok informan pemberi pelayanan yang terdiri dari wakil kepala Instalasi
Rindu A, kepala ruangan, kepala Instalasi Farmasi, wakil kepala Instalasi Rekam Medik dan pengawas kebersihan di Instalasi Rindu A.
3.4 Fokus Penelitian