dukungan penuh dari orang-orang yang ia kenal dan dia sayangi sehingga ibu merasa rileks dan nyaman dalam menghadapi persalinannya.
Pemilihan rumah sebagai tempat bersalin bagi ibu di wilayah kerja puskesmas Labuhan Ruku karena mereka merasa lebih nyaman dan didampingi oleh keluarga.
Selain itu ibu juga sudah percaya bahwa dia didampingi oleh tenaga profesional yang dapat membantunya bila ada kesulitan dalam persalinan yaitu bidan. Sehingga
mereka lebih memilih persalinan di rumah dan di tolong oleh bidan.
5.2.2. Faktor II Faktor Eksternal
Faktor II terdiri dari 4 empat variabel yaitu pendidikan, pendapatan, biaya persalinan dan dukungan suamikeluarga. Faktor ini diberi nama faktor Eksternal. Hal
ini berarti bahwa ibu memilih persalinan di rumah dan ditolong oleh bidan disebabkan karena adanya dorongan dari luar, bukan karena diri ibu sendiri.
a. Faktor Pendidikan
Berdasarkan analisis, Faktor pendidikan memengaruhi ibu dalam memilih persalinan dirumah oleh bidan yaitu dengan nilai MSA diatas 0,5 yaitu 0,605 dan
faktor loading 0,456 hal ini menunjukkan korelasi yang negatif antar variabel di faktor 2 dua dimana semakin rendah pendidikan ibu maka ibu akan lebih memilih
persalinan di rumah oleh bidan. Sejalan dengan penelitian Sari,T.W. 2010 tentang analisis spasial pemilihan
tempat pertolongan persalinan di Kelurahan Sendang Mulyo dimana semakin tinggi pendidikan seseorang maka variasi pemilihan tempat persalinan lebih beragam
dibandingkan dengan pendidikan rendah.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian Dwilaksono,A. 2009 tentang upaya peningkatan persalinan tenaga kesehatan berdasarkan analisis need dan demand di kecamatan Palenggaan
dimana tingkat pendidikan yang rendah menjadi faktor yang dominan terhadap jenis tenaga penolong persalinan yang diinginkan need. Sehingga tidak heran bila ibu
bersalin di Kecamatan Palenggaan cenderung memiliki need terhadap dukun dalam persalinannya.
Asumsi penulis, semakin tinggi tingkat pendidikan ibu maka tingkat pengetahuan ibu juga akan meningkat sehingga upaya mereka dalam mencari
pelayanan kesehatan juga lebih baik. Karena mereka akan jauh lebih mengetahui untung dan ruginya dalam memilih tempat pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan
yang profesional bagi mereka. Dalam penelitian ini mayoritas ibu adalah berpendidikan SD. Kaum ibu yang
berpendidikan rendah mengalami kesulitan khusus dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan karena ketidaktahuan sehingga mereka hanya mengikuti saran
atau pengalaman-pengalaman yang ia dapatkan sendiri atau dari orang lain. Misalnya kakak atau adiknya melahirkan di rumah dan di tolong oleh bidan dan ternyata
selamat dengan bayi yang sehat maka ibu tersebut akan mengikuti anjuran dari adik atau kakaknya tersebut tanpa ia ketahui bahwa faktor resiko dalam setiap kehamilan
dan persalinan itu ada.
b. Faktor Pendapatan Keluarga
Hasil penelitian analisis faktor yang memengaruhi ibu dalam memilih persalinan di rumah oleh bidan, faktor pendapatan keluarga memengaruhi ibu dalam
Universitas Sumatera Utara
memilih persalinan dirumah oleh bidan yaitu dengan nilai MSA diatas 0,5 yaitu 0,624 dan faktor loading 0,669 hal ini menunjukkan korelasi antar variabel di faktor 2 dua
dimana semakin rendah pendapatan keluarga maka ibu akan lebih memilih persalinan di rumah oleh bidan.
Faktor yang berpengaruh terhadap hasil pelayanan kesehatan adalah pendidikan dan status ekonomi yang rendah menyebabkan mereka tidak tahu
ignorance atau tidak mampu poverty menggunakan sarana kesehatan yang baik secara tepat waktu. Prawirohardjo, 2005
Penelitian Sari,T.W. 2010 bahwa pendapatan keluarga yang tinggi UMR akan memilih rumah sakit sebagai tempat persalinan. Namun bagi keluarga yang
berpendapatan rendah UMR maka mereka memilih praktek bidan swasta yang jaraknya tidak jauh dari rumah mereka bahkan lebih memilih dirumah mereka sendiri.
Pendapatan penduduk indonesia yang masih sangat rendah menyebabkan kurangnya akses ke perawatan kesehatan. Kondisi ini juga berpengaruh terhadap
pemilihan penolong persalinan. Tak jarang mereka yang berpenghasilan rendah lebih memilih dukun di bandingkan dengan tenaga kesehatan.Kusumandari, 2010
Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa mayoritas responden berpenghasilan Rp1.000.000 yaitu 84 orang 76,36. Dari hasil ini dapat kita
ketahui bahwa pendapatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Labuhan Ruku masih sangat rendah.
Asumsi penulis, masyarakat di wilayah kerja puskesmas Labuhan Ruku rata- rata berpenghasilan rendah karena wilayah puskesmas Labuhan Ruku merupakan
Universitas Sumatera Utara
daerah pesisir pantai dengan pekerjaan mereka rata-rata adalah sebagai nelayan. Sehingga mereka tidak mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang lebih
memadai. Pendapatan yang rendah juga membuat mereka lebih memilih bersalin di rumah oleh bidan karena dianggap lebih murah dan lebih aman bila melahirkan di
tolong oleh bidan.
c. Faktor Biaya Persalinan