orang-orang yang diinginkannya, yang akan memberikan dukungan dan ketenangan pada dirinya.
Menurut World Health Organization WHO dalam Varney, 2008 seorang wanita hamil berisiko rendah harus melahirkan ditempat yang membuat wanita
merasa aman. Tempat tersebut dapat di rumah, di sebuah klinik maternitas kecil, atau di rumah bersalin di kota, atau mungkin sebuah unit meternitas di rumah sakit yang
lebih besar. Tempat tersebut harus merupakan sebuah tempat dimana semua perhatian dan perawatan difokuskan pada kebutuhan dan keamanannya.
Menurut penulis rumah merupakan tempat bersalin yang paling nyaman karena rumah merupakan tempat yang tidak asing bagi ibu serta dikelilingi oleh
anggota keluarga yang memberikan dorongan dan semangat kepada ibu sehingga seluruh perhatian orang-orang yang ada disekitar ibu tercurah padanya. Dengan
keadaan yang demikian maka ibu tidak akan takut atau stres mengahadapi persalinannya dan persalinan dapat berjalan lancar dengan jalan normal. Oleh karena
itu ibu lebih memilih persalinan di rumah dari pada di Rumah Sakit yang dikelilingi oleh orang-orang yang tidak dikenal oleh ibu dan lingkungan yang asing bagi ibu.
d. Faktor Pengetahuan tentang Persalinan
Hasil analisis faktor yang memengaruhi ibu dalam memilih persalinan di rumah oleh bidan, faktor pengetahuan tentang persalinan memengaruhi ibu dalam
memilih persalinan dirumah oleh bidan yaitu dengan nilai MSA diatas 0,5 yaitu 0,670 dan faktor loading 0,724 hal ini menunjukkan korelasi yang kuat antar variabel di
Universitas Sumatera Utara
faktor 1 satu dimana ibu memiliki pengetahuan kurang tentang persalinan sehingga ibu memilih persalinan di rumah.
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya mata, hidung, telinga dan
sebagainya. Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi
terhadap objek. Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari
oleh pengetahuan. Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama.
Pemilihan tempat bersalin dan penolong persalinan yang tidak tepat akan berdampak langsung pada kematian ibu. Pilihan penolong persalinan tersebut bisa
dipengaruhi oleh beberapa hal di antaranya pengetahuan dalam mencari penolong persalinan yang aman. Karena pengetahuan tersebut akan memengaruhi keputusan
dalam meminta bantuan pertolongan persalinan. Rohmah, 2010 Sejalan dengan penelitian Fitriah,Y 2008 tentang hubungan tingkat
pengetahuan dengan pilihan penolong persalinan pada ibu primipara di Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
tingkat pengetahuan tentang persalinan dan pilihan penolong persalinan pada ibu primipara.
Universitas Sumatera Utara
Cholida, D. 2006 menyatakan bahwa faktor yang memengaruhi ibu melahirkan selain di dukun adalah pengetahuan dan sosial ekonomi. Semakin kurang
pengetahuan ibu maka kemungkinan ia melahirkan di dukun semakin sering. Menurut asumsi penulis pengetahuan ibu yang kurang tentang persalinan
memengaruhi ibu memilih persalinan di rumah oleh bidan. Ibu tidak mengetahui bahwa persalinan di rumah bukanlah tanpa resiko. Keterlambatan rujukan dapat
membahayakan nyawa ibu. Banyak penyulit pada saat persalinan yang tidak bisa di deteksi pada saat persalinan, misalnya saja partus macet atau distosia bahu. Sehingga
ibu perlu mengetahui tentang pemilihan tempat persalinan yang tepat dan penolong persalinan yang tepat pula.
e. Analisis Komprehensif Variabel Faktor Internal