Faktor Dukungan SuamiKeluarga Dukungan SuamiKeluarga

kaum miskin khususnya bagi kaum perempuan. Kemampuan membayar keluarga yang rendah memiliki resiko lebih besar untuk memilih penolong persalinan non nakes. Manueke, 2005 Hasil penelitian Djaswadi,2000 dalam Kusumandari 2010, menyatakan bahwa mahalnya biaya persalinan dan alasan kenyamanan sebagian besar ibu hamil di Kabupaten Purwerejo lebih memilih melahirkan di rumah dengan pertolongan dukun. Menurut penulis, mahalnya biaya persalinan yang dirasakan oleh responden tergantung dari tinggi rendahnya pendapatan masyarakat. Bila mereka berpenghasilan tinggi tentu saja biaya persalinan yang tinggi bukan masalah. Namun pendapatan keluarga yang rendah menyebabkan biaya persalinan tidak terjangkau. Oleh karena itu responden lebih memilih bersalin di rumah oleh bidan dibandingkan bersalin di fasilitas kesehatan. Rendahnya pendapatan masyarakat dan mahalnya biaya persalinan menyebabkan rendahnya jumlah ibu yang bersalin di fasilitas kesehatan dan di tolong oleh tenaga kesehatan. Dalam hal ini pemerintah sudah memiliki terobosan berupa Jampersal yang di luncurkan sejak tahun 2011. Namun sosialisasi tentang jampersal pada masyarakat di rasa masih kurang karena masyarakat beranggapan bahwa jampersal hanya untuk mereka yang beresiko tinggi dalam persalinan.

d. Faktor Dukungan SuamiKeluarga

Hasil penelitian analisis faktor yang memengaruhi ibu dalam memilih persalinan di rumah oleh bidan, faktor dukungan suamikeluarga memengaruhi ibu dalam memilih persalinan dirumah oleh bidan yaitu dengan nilai MSA diatas 0,5 Universitas Sumatera Utara yaitu 0,641 dan faktor loading 0,756 hal ini menunjukkan korelasi antar variabel di faktor 2 dua dimana dukungan suamikeluarga sangat memengaruhi ibu dalam memilih persalinan di rumah oleh bidan. Suami yang mendapat dukungan dari anggota keluarga cenderung memilih bidan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan bagi istrinya dibandingkan dengan responden yang tidak mendapatkan dukungan. Dukungan sosial dan hubungan sosial yang baik akan memberikan sumbangan penting bagi kesehatan. Sodikin, 2009. Peran suami sangat dominan dalam pengambilan keputusan, sehingga berpengaruh terhadap akses dan kontrol terhadap sumber daya yang ada. Dengan demikian ibu hamil perlu mempunyai keberanian dan rasa percaya diri untuk berpendapat menentukan penolong dan tempat persalinan yang diinginkan. Keputusan memilih penolong persalinan kebanyakan masih ditentukan secara sepihak oleh suami. Hal ini terutama terjadi pada masyarakat yang masih menganut budaya patriarkhi. Masyarakat yang menganut budaya patriarkhi bahwa posisi laki- lakisuami lebih dominan sehingga keputusan dalam memilih pelayanan kesehatan termasuk dalam hal ini memilih penolong persalinan kebanyakan masih ditentukan oleh suami. Bappenas, 2004 Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Sari, T,W 2010 dimana sebagian besar pengambil keputusan tempat persalinan adalah ibu bersalin itu sendiri. Tempat persalinan yang banyak dipilih adalah rumah sakit umum yang berada di luar kelurahan sendangmulyo. Universitas Sumatera Utara Teori Snehandu B. Karr adanya 5 determinan perilaku dimana salah satunya adalah adanya otonomi atau kebebasan pribadi personnal autonomy untuk mengambil keputusan. Di Indonesia, terutama ibu-ibu, kebebasan pribadinya masih terbatas, terutama lagi di pedesaan. Seorang istri, dalam pengambilan keputusan masih sangat tergantung kepada suami. Asumsi penulis, responden menganut budaya patriarkhi dimana posisi laki- lakisuami lebih tinggi sehingga keputusan untuk memilih tempat persalinan dan penolong persalinan lebih banyak ditentukan oleh suami. Selain suami, ibu dan ibu mertua ibu juga berperan dalam pengambilan keputusan dimana mereka dianngap orang tua yang sudah lebih berpengalaman dari pada ibu. Dari teori determinan perilaku ibu memilih persalinan di rumah karena tidak memiliki otonomi sendiri untuk menentukaan pilihan sendiri dalam menentukan persalinannya. Sehingga faktor dukungan suamikeluarga memengaruhi ibu dalam memilih persalinan di rumah oleh bidan.

e. Analisis Komprehensif Variabel Faktor Eksternal

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor Determinan yang Memengaruhi Ibu dalam Memilih Penolong Persalinan di Puskesmas XIII Kota Kampar I Kabupaten Kampar Tahun 2013

6 87 91

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ibu Hamil Trimester III yang Mengalami Anemia dalam Memilih Penolong Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Tahun 2013

1 56 149

Analisis Faktor Untuk Mengetahui Alasan Ibu Memilih Persalinan Di Rumah Oleh Bidan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Jambi Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau Tahun 2015

0 0 2

Analisis Faktor Untuk Mengetahui Alasan Ibu Memilih Persalinan Di Rumah Oleh Bidan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Jambi Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau Tahun 2015

0 0 11

Analisis Faktor Untuk Mengetahui Alasan Ibu Memilih Persalinan Di Rumah Oleh Bidan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Jambi Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau Tahun 2015

0 0 40

Analisis Faktor Untuk Mengetahui Alasan Ibu Memilih Persalinan Di Rumah Oleh Bidan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Jambi Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau Tahun 2015

2 5 6

Analisis Faktor Untuk Mengetahui Alasan Ibu Memilih Persalinan Di Rumah Oleh Bidan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Jambi Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau Tahun 2015

0 0 25

Analisis Faktor Untuk Mengetahui Alasan Ibu Memilih Persalinan Di Rumah Oleh Bidan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Jambi Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau Tahun 2015

0 0 18

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI IBU HAMIL TRIMESTER III YANG MENGALAMI ANEMIA DALAM MEMILIH PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HAMPARAN PERAK TAHUN 2013

0 1 32

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ibu Hamil Trimester III yang Mengalami Anemia dalam Memilih Penolong Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Tahun 2013

0 0 21