Tabel 4.3. Karakteristik Ibu yang Memilih Persalinan di Rumah dan Ditolong oleh Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Labuhan Ruku Tahun 2013
No Variabel Penelitian
Jumlah n Persentase
1 Umur
20 tahun 21-25 tahun
26-30 tahun
≥ 31 tahun 13
28 35
34 11.82
25.45 31.82
30.91
Jumlah 110
100
2 Pendidikan
SD SMP
SMA AkademiPT
48 35
25
2 43.63
31.82 22.73
1.82
Jumlah 110
100
3 Penghasila KeluargaBulan
Rp.1.000.000 ≥ Rp 1.000.000
84 26
76.36 23.64
Jumlah 110
100
Berdasarkan tabel 4.3. di atas, dapat kita ketahui bahwa persentase ibu yang
memilih bersalin di rumah dan di tolong oleh bidan yang paling banyak adalah rata- rata pada usia 26-30 tahun yaitu 35 orang 31,82, tingkat pendidikan SD yaitu 48
responden 43,63, dan penghasilan keluarga perbulan adalah ≤ Rp. 1.000.000
sebanyak 84 responden 76,36.
4.3. Uji Kelayakan Faktor
Dalam penelitian ini, faktor yang memengaruhi ibu dalam memilih persalinan di rumah dan di tolong oleh bidan ada 12 Dua Belas faktor, yaitu faktor umur,
pendidikan, pendapatan keluarga, paritas, biaya persalinan, kepercayaan terhadap penolong persalinan, akses pelayanan persalinan, takut terhadap intervensi medis,
Universitas Sumatera Utara
lingkungan persalinan, dukungan suamikeluarga, dukungan penolong persalinan, dan faktor pengetahuan ibu tentang persalinan. Tahap pertama pada analisis faktor adalah
menilai mana saja variabel yang dianggap layak appropriateness untuk dimasukkan dalam analisis selanjutnya. Untuk uji awal digunakan alat uji KMO Kaiser-Meyer-
Olkin Measure of Sampling Adequacy and Barlett’s test of sphericity dan Anti
Image . KMO digunakan untuk mengukur kecukupan sampling dan membandingkan
besarnya koefisien korelasi antar pasangan variabel. Sedangkan Barlett’s Test digunakan untuk menguji hipotesis bahwa variabel tak berkolerasi didalam populasi.
Bila nilai KMO Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy and Barlett’s test of sphericity
diatas 0,5 maka variabel dan sampel yang ada sudah bisa dianalisis dengan analisis faktor. Untuk Anti Image yang perlu diperhatikan adalah angka MSA
Measure of Sampling Adequacy berkisar antara 0-1 dengan kriteria :
• MSA = 1, variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel yang lain.
• MSA 0,5 variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut. • MSA 0,5 variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut, atau
dikeluarkan dari variabel lainnya. Pada penelitian ini, uji kelayakan dilakukan sebanyak 5 lima kali, dan pada
uji kelayakan yang ke 5 sudah tidak ada nilai MSA yang di bawah 0,5 maka dari 12 dua belas variabel yang ada ternyata ada 4 variabel yang dikeluarkan dari faktor
yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Uji kelayakan I, variabel umur memiliki nilai MSA terkecil dibawah 0,5 yaitu
0,388, maka variabel umur dikeluarkan dari 12 variabel sehingga variabel berkurang 1satu menjadi 11sebelas variabel.
b. Uji kelayakan II, variabel paritas memiliki nilai MSA terkecil dibawah 0,5 yaitu
0,495, maka variabel paritas dikeluarkan dari 11 variabel sehingga variabel berkurang 1 satu menjadi 10 sepuluh variabel.
c. Uji kelayakan III, variabel dukungan penolong persalinan memiliki nilai MSA
terkecil dibawah 0,5 yaitu 0,468, maka variabel dukungan penolong persalinan dikeluarkan dari 10 variabel sehingga variabel berkurang 1 satu menjadi 9
sembilan variabel. d.
Uji kelayakan IV, variabel akses pelayanan kesehatan memiliki nilai MSA terkecil dibawah 0,5 yaitu 0,478, maka variabel akses pelayanan kesehatan dikeluarkan
dari 9 variabel sehingga variabel berkurang 1 satu menjadi 8 delapan variabel. e.
Uji kelayakan V, ternyata sudah tidak ada variabel yang nilai MSA di bawah 0,5, maka 8 delapan variabel dapat dilakukan analisis faktor lebih lanjut yaitu
factoring, ekstraksi dan rotasi.
4.4. Analisis Faktor Pembentukan Faktor yang Memengaruhi Ibu dalam Memilih Persalinan di Rumah Oleh Bidan
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan banyaknya faktor yang terbentuk yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Communalities