daerah pesisir pantai dengan pekerjaan mereka rata-rata adalah sebagai nelayan. Sehingga mereka tidak mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang lebih
memadai. Pendapatan yang rendah juga membuat mereka lebih memilih bersalin di rumah oleh bidan karena dianggap lebih murah dan lebih aman bila melahirkan di
tolong oleh bidan.
c. Faktor Biaya Persalinan
Hasil penelitian analisis faktor yang memengaruhi ibu dalam memilih persalinan di rumah oleh bidan, faktor biaya persalinan memengaruhi ibu dalam
memilih persalinan dirumah oleh bidan yaitu dengan nilai MSA diatas 0,5 yaitu 0,552 dan faktor loading 0,491 hal ini menunjukkan korelasi antar variabel di faktor 2 dua
dimana semakin tinggi biaya persalinan di fasilitas kesehatan maka ibu akan lebih memilih persalinan di rumah oleh bidan.
Hasil penelitian Sodikin 2009, tentang determinan perilaku suami yang memengaruhi pilihan penolong persalinan bagi istri di wilayah kerja puskesmas
Kecamatan Pekuncen bahwa responden yang beranggapan bahwa biaya persalinan yang mahal lebih memilih tenaga non kesehatan sebagai penolong persalinan dan
responden yang beranggapan bahwa biaya persalinan itu murah terjangkau lebih memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan.
Tingginya biaya persalinan yang harus dibayar mempengaruhi kecenderungan untuk memilih tenaga non kesehatan. Biaya persalinan yang mahal akan
meningkatkan pemilihan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan. Beban biaya berdampak negatif pada akses pelayanan perawatan kesehatan yang lebih baik bagi
Universitas Sumatera Utara
kaum miskin khususnya bagi kaum perempuan. Kemampuan membayar keluarga yang rendah memiliki resiko lebih besar untuk memilih penolong persalinan non
nakes. Manueke, 2005 Hasil penelitian Djaswadi,2000 dalam Kusumandari 2010, menyatakan
bahwa mahalnya biaya persalinan dan alasan kenyamanan sebagian besar ibu hamil di Kabupaten Purwerejo lebih memilih melahirkan di rumah dengan pertolongan dukun.
Menurut penulis, mahalnya biaya persalinan yang dirasakan oleh responden tergantung dari tinggi rendahnya pendapatan masyarakat. Bila mereka berpenghasilan
tinggi tentu saja biaya persalinan yang tinggi bukan masalah. Namun pendapatan keluarga yang rendah menyebabkan biaya persalinan tidak terjangkau. Oleh karena
itu responden lebih memilih bersalin di rumah oleh bidan dibandingkan bersalin di fasilitas kesehatan.
Rendahnya pendapatan masyarakat dan mahalnya biaya persalinan menyebabkan rendahnya jumlah ibu yang bersalin di fasilitas kesehatan dan di tolong
oleh tenaga kesehatan. Dalam hal ini pemerintah sudah memiliki terobosan berupa Jampersal yang di luncurkan sejak tahun 2011. Namun sosialisasi tentang jampersal
pada masyarakat di rasa masih kurang karena masyarakat beranggapan bahwa jampersal hanya untuk mereka yang beresiko tinggi dalam persalinan.
d. Faktor Dukungan SuamiKeluarga