Pembelajaran Menulis Cerpen Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pembelajaran Menulis Cerpen Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan dasar yang menunjang keberhasilan seseorang disemua jenjang pendidikan. Dalam menulis yang baik, dituntut beberapa hal yang menyangkut isi tulisan, aspek- aspek kebahasaan, dan pemahaman seseorang dalam menuliskan lambang atau grafik yang menggambarkan suatu bahasa. Selain itu, dalam menulis diperlukan kemampuan menggunakan ejaan, diksi atau pilihan kata, dan kemampuan merangkai kalimat secara tepat sehingga menjadi sebuah tulisan yang baik.

... Cerpen memuat penceritaan yang memusat kepada satu peristiwa pokok. Kemampuan menulis cerpen, merupakan salah satu sarana pengembangan yang digunakan dalam kemampuan menulis siswa sekaligus sebagai pengisi waktu luang yang bermanfaat. Selain itu, kegiatan ini juga dapat membuat siswa lebih aktif dan kreatif dalam mengembangkan ide atau gagasannya, sehingga siswa memiliki kemampuan menulis cerpen dengan baik.

Oleh karen itu digunakan metode pembelajaran yang akan membuat mahasiswa aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. metode pembelajaran yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran spider concept map (peta konsep laba-laba). Pembelajaran dikondisikan untuk memberi ruang gerak, kebebasan, kepada siswa untuk lebih banyak bereksperimen dengan pemikiran mereka serta mengeksplorasikannya dalam bentuk pengalaman-pengalaman yang dapat dikemukakannya dalam

Metode spider concept map menempatkan siswa di dalam konteks. Metode spider concept map adalah cara lain untuk menguatkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap bahan-bahan yang telah dibacanya (Agus Suprijono, 2010: 106). . Langkah penerapan pengguanan spider concept map (peta konsep laba-laba) sesuai dengan yang diperkenalkan oleh Hisyam Zaini, Bermawi Munthe, dan Sekar Ayu Aryani (2007: 174), dalam kemampuan menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi adalah sebagai berikut.

(a) Pilih salah satu topik atau teks sebagai bahan evaluasi atau assesmen (berupa contoh cerpen). (b)Meminta siswa untuk melakukan brainstorming (curah gagasan) tentang contoh cerpen tersebut. (c) Meminta siswa membuat spider concept map, yakni satu gambar yang saling berhubungan antar unsur –unsur cerpen. (d)Siswa diminta untuk menuliskan konsep-konsep utama (unsur-unsur cerpen) secara terpisah. (e) Pastikan siswa membuat garis-garis penghubung antar konsep (f) Selanjutnya, siswa menulis satu kata atau level di atas garis penghubung. (g)Siswa menuliskan/ menentukan konsep-konsep yang relevan, berupa

unsur-unsur pembangun cerpen. (h)Mengurutkan konsep yang inklusif ke yang kurang inklusif, yakni mengurutkan sesuai dengan kejadian mengenai pengalaman pribadinya. (i) Setelah siswa mengerjakan tugas, guru mengumpulkan dan siap melakukan koreksi atau evaluasi dengan kriteria yang sudah dibuat. Setelah dikoreksi, guru mengembalikannya kepada siswa.

Melalui metode spider concept map di atas, diharapkan siswa mampu menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dengan runtut dan mudah dalam menuangkan gagasan, ide, dan pengalaman-pengalaman pribadinya melalui spider concept map sehingga tercipta sebuah kreativitas dalam bentuk cerpen yang

Penelitian ini berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Berdasarkan Pengalaman Pribadi Melalui Metode Spider Concept Map pada Siswa Kelas IX E SMP Negeri 1 Pandak, Kabupaten Bantul. Penelitian ini tidak terlepas dari adanya penelitian sebelumnya. Penelitian yang dipandang mempunyai relevansi dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Penelitian yang dilakukan oleh Farikoh (2003), dan Kusworosari (2007). Farikoh (2003) melakukan penelitian tentang peningkatan menulis cerpen dengan judul Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen dengan Metode Karya Wisata pada siswa Kelas I3 MA Mahadut Thalabah Babakan Lebaksiu Tegal. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis cerpen dapat ditingkatkan dengan metode karya wisata. Peningkatan ini dapat terlihat pada daya serap siswa sebelum ada tindakan yaitu 58,66% kemudian meningkat 10,22% setelah ada siklus I menjadi 69,38%, pada siklus II meningkat 7,25% menjadi 76,63%.

Kusworosari (2007) melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Menulis cerpen dengan Pengalaman Pribadi sebagai Basis Melalui pendekatan Kemampuan Proses pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 5 Semarang. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 5 Semarang mengalami peningkatan. Hasil analisis dari data siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Hasil tes pada siklus I diperoleh hasil rata-rata kelas sebesar 62,37.

Semarang dalam mengikuti pembelajaran menulis cerpen mengalami perubahan dari perilaku negatif menjadi perilaku positif.

Singwer dan Donlan (1982) dalam penelitiannya yang berjudul “Sctive Comprehension: Problem Schema with Question Generation for Comprehension

of Complex Short Stories” menyampaikan sebuah skema pemecahan masalah unutk memahami cerita pendek dimunculkan dengan pembuatan pertanyaan skema umum untuk setiap elemen cerita. Dengan menggunakan tes kriteria- referensi yang diujikan pada semua kelompok, menghasilkan bukti yang mneytakan: !)instruksi dapat membantu perkembangan siswa dalam proses membaca dari tesks, dan 2) struktur tata bahasa cerita diprioritasskan untuk memperoleh kembali informassi dari cerita pendek yang kompleks.

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Murat Hişmanoğlu yang berjudul “Teaching English Through Literature”yang menekankan menekankan

penggunaan sastra sebagai suatu teknik populer untuk mengajar baik dasar keterampilan bahasa (yaitu membaca, menulis, mendengar dan berbicara) dan daerah bahasa (yaitu kosakata, tata bahasa dan pengucapan). Alasan untuk menggunakan teks-teks sastra di kelas dan kriteria utama untuk memilih teks-teks sastra yang sesuai dalam kelas siswa sehingga membuat siswa akrab dengan sastra dan pe,mbelajaran sastra di kelas tidak menjemukan.

Berdasarkan penelitian di atas, diketahui bahwa penelitian tentang menulis cerpen sudah mulai banyak dilakukan meski masih terbatas, dari penelitian tentang menulis cerpen di atas menunjukkan adanya peningkatan. masing-masing

yang berbeda-beda pula. Perbedaan keempat penelitian di atas dengan penelitian ini adalah bahwasanya penelitian ini dilakukan terhadap peningkatan menulis cerpen melalui metode spider concept map, sedangkan dalam peneltian Farikhoh menggunakan meode karya wisata, dan peneltian Kuwosari menggunakan pendekatan Kemampuan Proses . Sementra itu, Singer dan Donlan menggunakan problem solving guna mengaktifkan siswa dalam pemahaman karya satra yakni cerpen. Di lain pihak, penelitian Murat Hişmanoğlu tentang cerpen adalah menekankan penggunaan sastra sebagai suatu teknik populer untuk mengajar. Khusunya menulis cerpen. Tetapi upaya peningkatan menulis cerpen masih perlu di kembangkan dan dilakukan melalui berbagai cara. Salah satu cara peningkatan kemampuan menulis yang dipilih oleh penulis adalah peningkatan kemampuan menulis cerpen melalui penggunaan metode spider concept map‟

C. Kerangka Berpikir

Kegiatan belajar merupakan kegiatan aktif siswa untuk membangun makna dan pemahaman terhadap suatu obyek atau suatu peristiwa. Sedangkan kegiatan belajar mengajar merupakan upaya menciptakan suasana yang mendorong inisiatif, motivasi, dan tanggung jawab pada sisiwa untuk selalau menerapkan seluruh potensi diri dalam membangun gagasan melalui kegiatan belajar mengajar sepanjang hayat. Salah satunya adalah melalui pembelajaran menulis.

Pada dasarnya, pembelajaran menulis mempunyai tujuan supaya siswa memiliki kemampuan, pengalaman, dan memanfaatkan kemampuan menulis Pada dasarnya, pembelajaran menulis mempunyai tujuan supaya siswa memiliki kemampuan, pengalaman, dan memanfaatkan kemampuan menulis

Di sisi lain guru harus dapat mengantarkan siswa menguasai berbagai kompetensi yang tercantum dalam kurikulum. Dalam penelitian ini kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa kompetensi khusunya menulis mengungkapkan kembali pikiran, perasaan, dan pengalaman dalam cerpen. Namun demikian sebagian besar siswa menyatakan bahwa menulis cerpen merupakan suatu jenis kemampuan dalam bersastra yang cukup sulit untuk dipelajari dan dipahami.

Hal ini berkaitan dengan sulitnya siswa dalam menciptakan ide atau gagasan dalam penulisan sebuah cerpen untuk dikembangkan menjadi sebuah cerita. ... Dipengaruhi juga oleh kurangnya kemampuan siswa dalam mengembangkan ide menjadi sebuah cerpen yang menarik. Selain itu juga dipengaruhi oleh cara guru dalam menyampaikan materi tentang menulis cerpen yang sering dianggap membosankan oleh siswa.

Hal-hal tersebut di atas menyebabkan rendahnya kualitas proses pembelajaran menulis cerpen sehingga mempengaruhi rendahnya kemampuan siswa menulis cerpen. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan, peneliti berusaha mencari metode alternatif yang dapat digunakan untuk mengajarkan menulis cerpen di sekolah agar siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran menulis cerpen. Metode spider concept map merupakan suatu cara Hal-hal tersebut di atas menyebabkan rendahnya kualitas proses pembelajaran menulis cerpen sehingga mempengaruhi rendahnya kemampuan siswa menulis cerpen. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan, peneliti berusaha mencari metode alternatif yang dapat digunakan untuk mengajarkan menulis cerpen di sekolah agar siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran menulis cerpen. Metode spider concept map merupakan suatu cara

Berbagai hal tersebut di atas menyebabkan rendahnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis, sehingga mempengaruhi rendahnya kemampuan siswa menulis cerpen. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan, peneliti berusaha mencari metode alternatif yang dapat digunakan untuk mengajarkan menulis cerpen di sekolah agar siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran menulis cerpen. Metode spider concept map merupakan suatu cara yang dipilih untuk meningkatkan kemampuan menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi. Berikut adalah gambaran singkat kerangka berpikir penelitian

siklus I, II, dan seterusnya \

Gambar 2. Kerangka Berpikir Penerapan Metode Spider Concept Map untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas dapat di rumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Penerapan metode spider concept map diduga dapat meningkatkan kualitas poses pembelajaran siswa kelas IX E SMP Negeri I Pandak, Kabupaten Bantul.

Kondisi awal pembelajaran menulis cerpen di kelas

IX E SMP Negeri 1 Pandak, Kabupaten Bantul

Kemampuan menulis cerpen rendah

Kualitas proses pembelajaraan menulis cerpen rendah

Penerapan metode Spider Concept Map

Siklus I

Siklus III

Siklus II

Terjadi peningkatan kualitas proses pembelajaran dalam

menulis cerpen

Kondisi akhir setelah tindakan terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menulis cerpen Kondisi akhir setelah tindakan terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menulis cerpen