METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri I Pandak yang beralamat di dusun jalan Raya Srandakan 1 Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Provinsi Yogyakarta. Sekolah ini dipimpim oleh Kamidi,S.Pd.,M.M. Penelitian ini dilaksanakan di ruang kelas IX E.
Alasan utama pemilihan sekolah ini sebagai lokasi penelitian adalah karena pertama, alasan memilih SMP tersebut didasarkan pada pertimbangan 1) kurangnya penguasaan siswa pada keterampilan menulis cerpen, sehingga hasil out put kurang memuaskan yakni di bawah KKM, 2) peneliti sudah memiliki hubungan yang cukup baik dengan guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah tersebut. Ketiga, karena sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah yang dengan terbuka mau menerima berbagai bentuk penelitian, karena dianggap dapat meningkatkan kualitas sekolah tersebut. 3) Komitmen kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah tersebut salah satunya dengan penelitian tindakan kelas memberikan keleluasaan bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian. Sementara itu, dipilihnya Kelas IX E sebagai objek penelitian karena di kelas tersebut terdapat permasalahan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pembelajaran menulis cerpen.
2. Waktu Penelitian
2011 sampai dengan November 2011. Berikut ini adalah rincian waktu dan jenis kegiatan dalam penelitian ini.
Tabel 4. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian
No
waktu kegiatan
Okt. Nov.
1. Persiapn survei
awal sampai penyusunan proposal
a.seminar proposal penelitian
b.perevisian proposal penelitian
c.penyiapan instrumen dan alat,
d.Pengurusan izin penelitian
3. Pelaksanaan tindakan
Pengumpulan data
x x x x Siklus I
Siklus II x Siklus III
x 6. Analisis data
x x x X 7. Penyusunan draf laporan
x x x X 8 Revisi
draf laporan
B. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research ), yaitu penelitian yang bersifat reflektif. Kegiatan penelitian berangkat Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research ), yaitu penelitian yang bersifat reflektif. Kegiatan penelitian berangkat
Penelitian tindakan (action search) merupakan penelitian yang berisi tindakan-tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas suatu system dan praktik-praktik yang terdapat dalam sistem tersebut. Selanjutnya dikatakan bahwa sebagaimana yang dikutip oleh Burn (1999: 30), menjelaskan bahwa penelitian tindakan dilakukan dengan mengumpulkan data secara sistematik tentang praktik keseharian dan menganalisisnya untuk dapat membuat keputusan-keputusan tentang praktik yang seharusnya dilakukan di masa mendatang. Penelitian tindakan kelas ini bersifat kolaboratif, melibatkan mahasiswa sebagai peneliti dan guru sebagai kolaborator. Peran guru dan peneliti sejajar, artinya guru juga berperan sebagai peneliti selama penelitian itu berlangsung.
Sementara itu, menurut Kemmis dan Mc Tanggart dalam Sarwiji Suwandi (2008: 14), penelitian tindakan adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, tetapi dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.
Reason & Bradbury (dalam Suwarsih Madya 2006:11) menyebutkan bahwa penelitian tindakan adalah proses partisipatori, demokratis yang berkenaan dengan pengembangan pengetahuan praktis untuk mencapai tujuan-tujuan mulia manusia, berlandaskan pandangan dunia partisipatori yang muncul pada momentum historis sekarang ini. Ia berusaha memadukan tindakan dengan refleksi, teori dengan praktik, dengan menyertakan pihak-pihak lain, untuk menemukan solusi praktis Reason & Bradbury (dalam Suwarsih Madya 2006:11) menyebutkan bahwa penelitian tindakan adalah proses partisipatori, demokratis yang berkenaan dengan pengembangan pengetahuan praktis untuk mencapai tujuan-tujuan mulia manusia, berlandaskan pandangan dunia partisipatori yang muncul pada momentum historis sekarang ini. Ia berusaha memadukan tindakan dengan refleksi, teori dengan praktik, dengan menyertakan pihak-pihak lain, untuk menemukan solusi praktis
Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research yang biasa disingkat CAR atau lebih dikenal dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran secara bersiklus. Dalam setiap siklus memiliki empat langkah yang membentuk spiral yaitu: (1) tahap perncanaan (planning), (2) tahap pelaksanaan tindakan (acting), tahap observasi (Observing), dan (4) tahap refleksi (reflecting). Kempat langkah tersebut dapat divisualkan sebagai berikut:
Gb 3. Siklus Penelitian Tindakan
(Mc Niff dalam Sarwiji Suwandi dan Madyo Ekosusilo, 2007: 14)
Keterangan:
planning
reflecting
acting
observing observing
a. Membuat skenario pembelajaran
b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas
c. Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan perbaikan
d. Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan.
2. Acting (tindakan): jika semua tindakan persiapan telah selesai, skenario tindakan perbaikan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Kegiatan pelaksanaan tindakan ini merupakan tindakan pokok dalam penelitian ini.
3. Observing (pengamatan): segala upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan berlangsung dengan atau tanpa alat bantu.
4. Reflecting (refleksi): pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan sementara dan untuk menentukan tindak lanjut dalam rangka mencapai tujuan akhir yang mungkin ditetapkan dalam rangka pencapaian berbagai tujuan sementara lainnya.
Keempat langkah tersebut membentuk siklus yang dilakukan berulang- ulang sesuai dengan tingkat kebutuhan dalam penelitian. Siklus akan berakhir jika penelitian telah berhasil memecahkan masalah penelitian sesuai dengan tujuan Keempat langkah tersebut membentuk siklus yang dilakukan berulang- ulang sesuai dengan tingkat kebutuhan dalam penelitian. Siklus akan berakhir jika penelitian telah berhasil memecahkan masalah penelitian sesuai dengan tujuan
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX E SMP Negeri I Pandak, Kabupaten Bantul tahun 2011/2012. Jumlah siswa kelas tersebut adalah 30 siswa,
14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan, serta guru mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah Drs. Supri Atmaja. Penelitian ini mengambil objek pembelajaran menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi.
D. Data dan Sumber Data Penelitian
Ada beberapa sumber data yang dijadikan sebagai sasaran penggalian dan pengumpulan data serta informasi dalam penelitian ini. Sumber data tersebut meliputi:
1. Tempat dan Peristiwa Proses Pembelajaran Menulis Cerpen Data yang dikumpulkan yaitu data tentang pelaksanaan pembelajaran menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi sebelum dan sesudah menggunakan metode spider concept map di kelas IX E SMP Negeri 1 Pandak, Kabupaten Bantul, baik sebelum tindakan (survei awal) maupun saat dikenai tindakan pada setiap siklusnya.
2. Informan
Supri Atmaja. Data yang dikumpulkan yaitu data tentang pelaksanaan pembelajaran menulis cerpen yang dilakukan oleh guru di kelas IX E SMP Negeri I Pandak, Kabupaten Bantul, hambatan-hambatan yang dihadapi serta usaha-usaha yang ditempuh guru untuk mengatasi hambatan- hambatan tersebut.
b. Siswa kelas IX E SMP Negeri I Pandak, Kabupaten Bantul Data yang dikumpulkan yaitu, data mengenai proses pembelajaran menulis cerpen serta kesulitan yang ditemui siswa saat menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi.
3. Dokumen Data yang dikumpulkan antara lain: rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), silabus, buku pelajaran, foto kegiatan pembelajaran menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi, serta hasil tes berupa cerpen.
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik, yaitu:
1. Teknik Nontes Burhan Nurgiantoro (2001 : 54) menyatakan teknik nontes merupakan alat penilaian yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan si tester (testi, tercoba, Inggris; testee) tanpa dengan alat tes. Teknik nontes dipergunakan untuk mendapatkan data yang tidak secara tidak langsung, berkaitan 1. Teknik Nontes Burhan Nurgiantoro (2001 : 54) menyatakan teknik nontes merupakan alat penilaian yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan si tester (testi, tercoba, Inggris; testee) tanpa dengan alat tes. Teknik nontes dipergunakan untuk mendapatkan data yang tidak secara tidak langsung, berkaitan
a. Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui peningkatan pembelajaran yang dicapai oleh guru maupun siswa. Teknik ini dilakukan sejak sebelum tindakan diberikan, saat tindakan diberikan hingga akhir tindakan. Dalam observasi ini, peneliti bertindak sebagai partisipan pasif. Peneliti tidak melakukan tindakan yang dapat mempengaruhi pembelajaran yang sedang berlangsung. Peneliti hanya mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru maupun siswa serta mencatat segala sesuatu yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti mengambil pada siklus berikutnya.
Seperti yang telah dikemukakan di atas, dalam observasi ini peneliti bertindak sebagai partisipan pasif yang mengamati jalannya pembelajaran di kelas yang dipimpin oleh guru. Peneliti mengambil posisi tempat duduk paling belakang, mengamati jalannya proses pembelajaran sambil mencatat segala sesuatu yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan berada di tempat duduk paling belakang, peneliti memiliki kesempatan untuk mengamati seluruh peristiwa yang terjadi di dalam kelas secara leluasa.
Observasi terhadap guru difokuskan pada kemampuan guru dalam mengelola kelas serta kemampuan untuk memancing keaktifan siswa dalam pembelajaran. Adapun observasi terhadap siswa difokuskan pada keaktifan serta minat siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
untuk kemudian dianalisis bersama-sama untuk mengetahui berbagai kelemahan yang ada dan untuk mencari solusi terhadap segala kelemahan yang ada. Hasil diskusi yang berupa solusi untuk berbagai kelemahan tersebut kemudian dilaksanakan dalam siklus berikutnya.
Observasi terhadap guru difokuskan pada kemampuan guru dalam mengelola kelas, memancing minat siswa dalam pembelajaran yang berlangsung serta kemampuannya untuk memanfaatkan media catatan harian. Sedangkan observasi terhadap siswa difokuskan pada kemampuan menulis cerita pendek berdasarkan pengalaman pribadi.
b. Teknik in-dept interview (wawancara mendalam) Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dari informan tentang pelaksanaan pembelajaran menulis cerpen di dalam kelas, berbagai informasi mengenai kesulitan yang dialami guru dalam pembelajaran menulis cerpen, serta faktor-faktor penyebabnya. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa untuk mengetahui metode mengajar menulis cerpen yang digunakan oleh guru dan untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap cara mengajar yang digunakan oleh guru tersebut, serta untuk mengetahui tingkat kemampuan menulis cerpen siswa.
c. Analisis Dokumen c. Analisis Dokumen
2. Teknik Tes Burhan Nurgiantoro (2001: 58-59) menyatakan tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai prestasi siswa yang dapat dibandingkan dengan yang dicapai kawan-kawannya atau nilai standar yang ditetapkan. Jadi tes merupakan suatu bentuk pemberian tugas atau pertanyaan yang harus dikerjakan siswa.
Adapun tes dalam penelitian ini berupa tes individu, di mana siswa diberi tugas yang dikerjakan oleh masing-masing siswa yaitu menulis cerpen berrdasarkan pengalaman pribadi dengan metode spider concept map, dan pekerjaan masing-masing siswa dikoreksi oleh guru.
F. Uji Validitas Data
Guna mendapatkan data-data yang valid, data yang diperoleh perlu diuji dengan menggunakan beberapa teknik sebagi berikut:
1. Triangulasi Sumber Data Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber yang berbeda. Data yang bersumber pada peristiwa proses pembelajaran menulis cerpen diuji keabsahannya dengan dokumen-dokumen pendukung serta pernyataan-pernyataan informan.
pengecekan informasi dari informan. Informasi yang diperoleh dari informan dicek silang dengan informan lain. Penerapan triangulasi ini misalnya untuk mengetahui kesulitan-kesulitan dalam menulis cerpen, siswa mengerjakan tes menulis cerpen, dan mengadakan pengamatan saat pembelajaran berlangsung. Peneliti mewawancari guru mengenai proses kegiatan belajar mengajar sehari- hari dan pandangan mereka terhadap strategi pembelajaran pendekatan kontekstual.
2. Triangulasi Metode Data yang diperoleh dari kegiatan observasi dicek kebenarannya melalui kegiatan wawancara. Trianggualsi metode dapat dikatakan sebagai teknik untuk menguji kebenaran dengan membandingkan data yang diperoleh dari hasil observasi dengan data yang diperoleh dari hasil wawancara.
3. Review informan. Review informan digunakan untuk mengetahui kevaliditasan hasil wawancara.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis kritis dan komparatif. Teknik analisis kritis ini berkaitan dengan data kualiatatif. Sedangkan analisis komparatif berkaitan dengan data kuantitatif.
Teknik Analisis kritis adalah analisis kritis yang berkaitan dengan data kualitatif. Teknik analisis kritis mencakup kegiatan untuk mengungkapkan Teknik Analisis kritis adalah analisis kritis yang berkaitan dengan data kualitatif. Teknik analisis kritis mencakup kegiatan untuk mengungkapkan
Teknik statistik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni membandingkan hasil antarsiklus. Hasil sebelum penelitian dengan hasil pada akhir setiap siklus. Rerat nilai kemmapuan menulis cerpen berrdasarkan pengalaamn pribadi pada kondisi sebelum tindakan, setelah suklus I, setelah siklus
II, dan setelah siklus III. Data yang berupa tes antarsiklus tersebut dibandingkan sehingga dapat mencapai batas ketercapaian yang telah ditetapkan dala indikator /keberhasilan.
H. Indikator Keberhasilan Penelitian
Secara garis besar, indikator kinerja yang ingin dicapai dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu paling sedikit 85% siswa memperoleh nilai 76 atau lebih sebagai batas tuntas mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya kemampuan mendeskripsikan suatu tempat sesuai dengan denah secara tertulis.
Tabel 5. Indikator Keberhasilan Tindakan
untuk Kemampuan Menulis Cerpen
Target Capaian
Siklus III
Ketuntasan Belajar (Hasil Pembelajaran menulis Cerpen)
Nilai Siswa Mencapai Standar Ketuntasan Minimal Untuk Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Yaitu 76 Didasarkan Atas Aspek Penilaian Yang Meliputi:
1. Kualitas isi
2. Organisasi Isi.
3. diksi /pilihan kata
4. Ejaan (Nana Sudjana. ”Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar”, 2006: 62 )
I. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah suatu rangkaian tahap-tahap penelitian dari awal sampai akhir. Prosedur penelitian ini mencakup tahap-tahap: (1) perencanaan tindakan (planning), (2) pelaksanaan tindakan (action), (3) pengamatan (observing) , dan (4) refleksi (reflecting). Banyaknya siklus yang dilaksanakan adalah tiga, mengingat dalam penelitian tindakan, penerapan siklus minimal dua. Di samping itu, malihat situasi dan kondisi penerapan tiga siklus penelitian dipandang sudah cukup untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Berikut adalah bagan prosedur Penelitian Tindakan Kelas.
Permasalahan
Perencanaan Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan I