Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan Tindakan Siklus II

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

1) Pertemuan Pertama Siklus II Penelitian tindakan kelas pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan hari Rabu, 12 Oktober 2011 pukul 09.55 – 11.15 WIB, dengan diawali guru mengucap salam, apersepsi, mempresensi kehadiran siswa. Pada pertemuan pertama siklus II semua siswa hadir. Selanjutnya guru berdialog dengan siswa yang mengarah kepada ulasan mengenai pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Beberapa siswa merespon dialog guru, namun ada beberapa siswa yang duduk di belakang berbisik-bisik dengan teman sebangkunya, mereka menghiraukan begitu saja. Guru menegurnya lalu dengan gugup kedua siswa tadi diam, dan memperhatikan guru. Kemudian, guru mengulas pembelajaran siklus I dan menjelaskan sedikit mengenai materi pengetahuan cerpen dan penulisannya, serta penialain dalam pembelajaran.

Guru memberi motivasi pentingnya kegiatan menulis. Siswa memperhatikan arahan dari guru. Ketika guru memberi penjelasan pada siswa dengan memaparkan aspek-aspek apa saja yang perlu diperhatikan dalam menulis cerpen seperti (unsur pembangunnya: kualitas isi, organisasi isi, diksi atau pilihan kata dan ejaan). Siswa tampak memperhatikan penjelasan guru, namun tampak beberapa siswa yang

depan bertanya pada teman sebelahnya, namun keduanya tampak sama- sam tidak paham. Guru tidak menegurnya, dan bertanya apakah belum jelas. Tetapi kegiatan ini justru digunakan guru untuk bertanya jawab dengan siswa. Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dalam membuat spider concept map dan menuliskan konsep-konsep berupa unsur cerpen pada spider concept map sampai pada menulis cerpen. Tampak ada beberapa siswa yang sudah aktif dalam kegiatan tanya jawab dengan guru. Tampak bebrpaa siswa tunjuk jari menjawab pertanyaan- pertanyaan guru. Mereka tampak senang dengan kegiatan tersebut. Seakan-akan merreka bebas berpendapat dan diberi kesempatan untuk mengungkapkan isi hatinya.

Kegiatan selanjutnya adalah terdengat dari guru bahwa guru menjanjikan reaward kepada penulis cerpen terbaik pada siklus I dan II. Siswa tampak bergembira mendengarnya. Tiba-tiba siswa bertepuk tangan dan agak gaduh, ada beberapa siswa yang bertanya pada guru, “ hadiahnya apa dan syaratnya apa saja, Pak ?. Hal itu dapat diatasi oleh guru. Guru menjawab bahwa yang terpenting siswa mampu menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi yang menarik dengan menerapkan metode spider concept map dengan baik, dan dalam penulisan cerpen memperhatikan unsur-unsur

cerpen serta memperhatikan rambu-rambu penilaian cerpen. Siswa sekaan mengerrti denagn jawaban guru. Mereka semakin antusias.

mengumumkan penulis cerpen terbaik pada siklus I. Kepadanya akan diberi hadiah (reward) berupa buku “Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (EYD).

Tampak dari mimik muka para siswa, ingin sekali yang menjadi penulis terbaik adlaah dirinya. Seluruh siswa hening, mereka menanti kata-kata guru mengumumkannya. Setelah guru mengumumkan penulis cerpen terbaik dan pembuat spider concept map dengan baik dan benar, seluruh siswa serentak tepuk tangan sambil menoleh ke arah teman yang disebutkan guru. Guru memanggil siswa yang telah disebut namanya untuk ke depan kelas menerima hadia h berupa buku “EYD”. Siswa yang lain tepuk tangan. Berikut gambar siswa menerima reward dari guru.

Gambar 8. Siswa Menerima Reward dari Guru sebagai Penulis

Cerpen Terbaik pada Siklus I

Bersamaan dengan ini, guru membagikan hasil penulisan cerpen pada siklus I. Melalui pembagian hasil pekerjaan siswa berupa cerpen diharapkan siswa mampu memperbaiki kesalahan dalam hal kualitas isi organisasi isi, diksi atau pilihan kata dan ejaan serta tanda baca.

Pada tahap inti, guru menugasi siswa membentuk kelompok 4-5 siswa, dan kembali guru memberikan nama kelompok. Kelompok kali ini berbeda dengan kelompok pada siklus I. Hal ini diharapkan agar siswa dapat bersosialisasi dan bekerja sama dengan seluruh teman. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan contoh cerpen berjudul “lupa”. Siswa ditugasi mengidentifikasi unsur cerpen yang ada pada cerpen tersebut, kemudian mengembangkannya menjadi cerpen yang urut. Para siswa sangat antusias dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas dari guru. Selanjutnya salah satau perwakilan dari tiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Awalnya para siswa malu dan takut untuk presentasi di depan, tapi atas dorongan guru, akhirnya beberapa siswa maju ke depan kelas untuk presentasi mewakili kelompoknya.

Melalui pemberian contoh cerpen, hal ini sebagai rangsangan siswa untuk merespon. Guru membuka respons-respons dari siswa. Bahkan standar kereativitas dan khayalan dibimbing oleh guru. Guru meminta salah satu siswa untuk membaca. Teman yang lain membaca contoh sepenggal cerpen tersebut sambil menulis cerpen. Ternyata siswa sangat Melalui pemberian contoh cerpen, hal ini sebagai rangsangan siswa untuk merespon. Guru membuka respons-respons dari siswa. Bahkan standar kereativitas dan khayalan dibimbing oleh guru. Guru meminta salah satu siswa untuk membaca. Teman yang lain membaca contoh sepenggal cerpen tersebut sambil menulis cerpen. Ternyata siswa sangat

Setelah semua kelompok menyelesaikan tugas, secara perwakilan tiap kelompok menyampaikan hasilnya di depan kelas dan teman yang lain harus memberikan apresiasi. Tampak ada beberapa siswa malu dan takut jika diminta untuk presentasi. Mereka malu cerpennya dibaca temanya. Namun, ada beberapa siswa yang berani maju di depan kelas untuk presentasi mewakili kelompoknya. Rasa percaya diri yang mulai muncul karena dukungan dan motivasi dari guru. Lalu, guru mengumpulkan hasil kerja kelompok dan sedikit memberikan pendapat/tanggapan mengenai pembelajaran yang telah disampaikan secara tertulis/lisan sampai waktu jam pelajaran habis. Alokasi waktu yang diguankan 60 menit.

Begitu selesai presentasi guru mengumpulkan hasil kerja kelompok dan sedikit memberikan pendapat mengenai pembelajaran yang telah disampaikan. Menyimpulkan dan merefleksi pembelajaran pada pertemuan tersebut. Alokasi untuk tahap ini adalah 10 menit.

2) Pertemuan Kedua Siklus II Pembelajaran pada siklus II, pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat pertemuan ke-5 dan 6 yaitu pukul 09.55-11.15 WIB. Pada pertemuan ini, guru melanjutkan kegiatan pembelajaran sebelumnya, yakni membuat cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dengan lebih memperhatikan aspek apa saja yang penting dalam penulisan cerpen. pada 2) Pertemuan Kedua Siklus II Pembelajaran pada siklus II, pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat pertemuan ke-5 dan 6 yaitu pukul 09.55-11.15 WIB. Pada pertemuan ini, guru melanjutkan kegiatan pembelajaran sebelumnya, yakni membuat cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dengan lebih memperhatikan aspek apa saja yang penting dalam penulisan cerpen. pada

Keadaan siswa sudah tidak gaduh seperti pada pertemuan sebelumnya. Bahkan ada seorang siswa yang duduk di kursi depan sebelah kanan, sedang me mbaca cerpen “Senyum Karyamin”. Lalu guru menegurnya, dan siswa tersebut diminta untuk menceritakan secara lisan mengenai cerpen yang baru saja dibacanya. Teman yang lain menyimak. Kemudian, guru dan siswa bersama-sama mengidentifikasi unsur-unsur cerpen y ang ada dalam cerpen “Senyum Karyamin” dengan menerapkan spider concept map. Terlebih dahulu guru menggambar spider concept map di papan tulis. Guru juga mereview materi yang telah disampaikan pada silkus II pertemuan pertama. Hari itu semua siswa hadir. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan penuh semangat.

.. Pertemuan kedua kali ini merupakan pelatihan ulang pada pertemuan kedua dengan materi menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi. Diawali dengan pembahasan materi yang berkaitan dengan penulisan cerpen (kualitas isi, oraganisasi isi, diksi/ pilihan kata, dan ejaan). Guru memberi penguatan langkah-langkah membuat cerpen dan pemilihan ide cerita dari pengalaman pribadi melalui metode spider concept map. Seluruh siswa memperhatikan penjelasan guru. Bahkan di akhir pembahasan ada lima siswa yang tunjuk jari menanyakan tentang pengetahuan cerpen. Hal-hal yang ditanyakan para siswa adalah 1)

2) bagimana jika cerpen yang akan saya tulis tokohnya banyak, 3) bolehkan menggunakan alur maju dan mundur; 4) bolehkan siswa membuka buku EYD jika nanti saya lupa dengan ejaan atau tanda baca untuk penulisan cerpen, dan kriteria penulisan cerpen yang baik, yang seperti apa?. Teman yang lain memperhatikan temannya yang bertanya. Namun, Pertanyaan-pertanyaan itu tidak langsung dijawab oleh guru, melainkan ditampung dahulu lalu melemparkan jawabannya kepada teman yang lain. Kelas tampak sedikit gaduh, karena tiap siswa ingin menjawab pertanyaan tersebut. Lalu, guru memberikan perintah untuk tidak gaduh, dan meminta siswa yang ingin menjawab pertanyaan tunjuk jari. Beberapa siswa tunjuk jari secara bersamaan, ingin menjawab pertanyaan- pertanyaan itu. Kemudian guru meminta salah satu siswa untuk memberikan jawab. Diakhir siswa menjawab, teman yang lain tepuk tangan. Susana semakin seru dan menyenangkan.

Berbagai jawaban yang diutarakan siswa, disimpulkan oleh guru dengan menjelaskan kepada siswa. Para siswa memperhatikan sambil sesekali mencatat penjelasan dari guru. Setelah semua paham guru meminta siswa membentuk kelompok seperti yang telah terbentuk pada pertemuan pertama siklus II.

Siswa bergabung dalam kelompok masing-masing, lalu guru memberikan contoh cerpen kepada tiap kelompok untuk diidentifikasi unsur-unsur cerpennya. Setelah semua mendapatkan Lembar Kerja Siswa Siswa bergabung dalam kelompok masing-masing, lalu guru memberikan contoh cerpen kepada tiap kelompok untuk diidentifikasi unsur-unsur cerpennya. Setelah semua mendapatkan Lembar Kerja Siswa

Guru memantau, membimbing, dan mengontrol pelaksanaan pembelajaran. Guru berkeliling kelas, dan tetap memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jika ada hal-hal yang kurang paham. Ternyata, tugas dari guru tersebut tidak menggunakan waktu lama, 20 menit saja seluruh kelompok sudah selesai mngerjakannya. Kemudian, guru bersama siswa melakukan curah pendapat mengenai cerpen “Sahabat Sejati”. Semua

siswa tampak antusias menjawab. Langkah berikutnya guru menugasi siswa membuat cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dengan menerapkan spider concept map secara perseorangan, Namun begitu, siswa boleh bertanya dan dikusi dengan teman-temanya mengenai penulisan cerpen. Siswa tampak berlomba-lomba dalam menyelesaiakn cerpen. Terlebih dahulu mereka menuliskan pengalaman pribadi mereka, lalau membuat spider concept map dan selanjutnya menerapkan konsep-konsep (unsur-unsur cerpen dari pengalaman pribadinya itu pada cabang spider concept map. Siswa tampak antusias menggambar spider concept map.

Sebagian besar siswa terlihat telah selesai mengerjakan penulisan cerpen. Guru mengatakan siapapun yang ingin mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas akan mendapat reward. Ada beberapa siswa yang Sebagian besar siswa terlihat telah selesai mengerjakan penulisan cerpen. Guru mengatakan siapapun yang ingin mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas akan mendapat reward. Ada beberapa siswa yang

Gam

Gambar 9. Siswa Mempresentasikan Hasil Karyanya berupa Spider Concept Map pada Pertemuan Pertama Siklus II

Gambar di atas tampak siswa sedang presentasi dengan rasa percaya diri yang mulai muncul karena dukungan dan motivasi dari guru, siswa tampil mempresentasikan hasil kerjanya. Teman yang lain memperhatikan. Setelah siswa tersebut selesai presentasi, siswa yang lain bertepuk tangan.

selanjutnya. Guru mengakhiri pembelajaran dengan menyimpulkan dan merefleksi pembelajaran pada pertemuan kedua ini dan menutup pembelajaran dengan salam. ........ Sebagaimana pada siklus I, di siklus II ini peneliti juga hanya berperan sebagai partisipan pasif. Peneliti hanya mengamati jalannya proses pembelajaran dan peneliti mengambil tempat dibelakang agar tidak menggnaggu jalannya pembelajaran. Seperti pada siklus II ini tampak lebih tenang dan teratur. Siswa mulai terbiasa dengan pembelajaran dengan menggunakan metode spider concept map.