2011, Imbalan tersebut merupakan aspek kepuasan dalam berwirausaha. Aspek kepuasan tersebut yaitu, income, psychological well being dan leisure time.
1. Income
Income merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi aktivitas dan kelangsungan dari suatu usaha. Income dapat dijadikan sebagai indikator naik
turunnya suatu usaha yang dijalankan. Income yang dihasilkan juga berpengaruh terhadap kepuasan dari seorang pengusaha. Income bagi pengusaha merujuk
kepada imbalan berupa laba. Sehingga Kepuasan terhadap income sangat relevan bagi pengusaha yang memulai usaha untuk mendapatkan hidup atau untuk
kesuksesan finansial Andersson 2008; Feldman Bolino, 2000; Carree Verheul, 2011; Hasni, 2011.
Hasil finansial dari bisnis apapun harus dapat mengganti kerugian waktu ekuivalen dengan upah dan dana ekivalen dengan tingkat bunga atau deviden
sebelum laba yang sebenarnya dapat direalisasikan. Wirausaha mengharap hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan uang yang mereka investasikan,
tetapi juga memberikan imbalan yang pantas bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri Longenecker, Carlos
William, 2001.
2. Psychologial Well Being
Psychological Well Being memiliki peranan penting dalam kepuasan berwirausaha khususnya selama fase start-up yang bisa menimbulkan stres
Andersson, 2008 ; Feldman Bolino, 2000; Carree Verheul, 2011. Stress yang dialami pada pengusaha tersebut dapat menguatkanmelemahkan para
Universitas Sumatera Utara
pengusaha untuk mendapatkan Psychologial Well Being yang berasal dari dukungan dari dalam dan dari luar. Dukungan dari dalam dapat diperoleh dari
kecerdasan emosional pada diri tiap pengusaha, dan dukungan dari luar dapat diperoleh dari dukungan sosial dari orang di sekitar pengusaha.
Wirausaha sering kali menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam menjalankan bisnisnya sendiri. Beberapa wirausaha menyatakan bahwa pekerjaan
yang mereka lakukan merupakan suatu kesenangan tersendiri. Psychological Well Being yang mereka dapatkan mungkin berasal dari kebebasan mereka, dalam
Psychologial Well Being tersebut merefleksikan pemenuhan kerja secara pribadi Longenecker, Carlos Wiliam, 2001.
3. Leisure Time