Uji Coba Alat Ukur Adversity Quotient

b. Uji Coba Alat Ukur Adversity Quotient

Uji coba skala kepuasan berwirausaha dilakukan terhadap 100 orang wirausaha yang berada di kota Medan. Adapun distribusi hasil dari uji coba skala Adversity Quotient ini akan dijelaskan pada tabel berikut ini : Tabel. 5 Distribusi Aitem Hasil Uji Coba Skala Adversity Quotient Variabel Dimensi Aitem Jumlah Adversity Quotient. Control 1,4,8, 12, 16, 22 6 24 Owenership 5,9, 13, 17, 20, 23 6 24 Reach 2,6, 10, 14, 18, 24 6 24 Endurance 3,7, 11, 15, 19, 21, 25 7 28 Total 25 100 Dari distribusi di atas diketahui setelah uji coba dari 25 aitem skala adversity quotient dengan subjek 100 orang wirausaha terdapat 25 aitem yang dianggap memiliki angka validitas yang memadai untuk dapat digunakan dalam penelitian. Dalam hal ini seluruh aitem dapat digunakan dalam penelitian. Sebagai kriteria pemilihan aitem digunakan batasa n ≥ 0,30 Azwar,2012 dengan reliabilitas alpha α sebesar 0,904. Daya diskriminasi aitem-aitem yang valid bergerak dari 0,324 sampai 0,646. Pada skala ini tidak dilakukan perubahan tata letak urutan nomor aitem- aitem. Hal ini dilakukan dikarenakan tidak ada aitem yang gugur. Sehingga distribusi aitem-aitem yang akan digunakan dalam penelitian dapat tetap sama dengan penomoran aitem sebelum uji coba. Universitas Sumatera Utara

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap Persiapan

Dalam rangka pelaksanaan penelitian ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh peneliti, antara lain: a. Rancangan alat dan instrumen penelitian Pada tahap ini, peneliti membuat alat ukur yang berupa skala Adversity Quotient dan skala kepuasan berwirausaha oleh peneliti, berdasarkan pada aspek-aspek kepuasan berwirausaha yang dikemukakan oleh Longenecker, Carlos Wiliam, 2001 dan dimensi-dimensi dari Adversity Quotient yang dikemukankan oleh Stolz 2003, dengan bimbingan profesional judgement. Skala Adversity Quotient dan Kepuasan Berwirausaha dibuat dalam bentuk booklet ukuran kertas A4 yang terdiri petunjuk pengisian, 30 penyataan tentang kepuasan berwirausaha dan 25 pernyataan Adversity Quotient dan setiap pernyataan memiliki 5 alternatif jawaban yang tempatnya telah disediakan sehingga memudahkan subjek dalam memberikan jawaban. b. Uji coba alat ukur Sebelum menjadi alat ukur yang sebenarnya, skala tersebut diuji cobakan terlebih dahulu kepada sejumlah responden yaitu wirausaha yang berada di kota Medan. Total skala yang disebarkan berjumlah 107 skala. Akan tetapi skala yang kembali sebanyak 100 skala. Sampel pada penelitian ini adalah wirausaha di kota Medan khususnya usaha mikro, kecil dan menengah minimal selama satu tahun dan minimal selama 1 tahun. Pertama kali peneliti mencoba menyebarkan ke wirausaha Central Pasar, Universitas Sumatera Utara Pajak USU dan Pasar Rame. Pada saat peneliti mencoba mengambil data di daerah Pasar tersebut, ternyata peneliti mengalami kesulitan yaitu kebanyakan pengusaha di pasar terlalu sibuk dan menolak untuk mengisi skala sehingga menyulitkan peneliti untuk menyebarkan skala. Melihat hal tersebut peneliti merasa bahwa memberikan skala penelitian untuk daerah pasar terlalu sibuk dan ramai sehingga tidak memungkinkan untuk menyebarkan skala di daerah pasar. Kemudian peneliti mencoba menyebar skala ke wirausaha kuliner pedagang kaki lima dan teman-teman kampus yang memiliki usaha minimal satu tahun. Dalam penyebaran skala ke kuliner peneliti juga mengalami kesulitan yaitu ada beberapa wirausaha kuliner menolak dikarenakan tidak mengerti dalam pengerjaan skala penelitian yang dberikan, akan tetapi ada juga beberapa wirausaha yang kuliner bersedia untuk mengisi skala penelitian. Data untuk uji coba penelitian ini, peneliti berhasil mengumpulkan sebanyak 100 skala. Uji coba alat ukur ini dilakukan dari tanggal 13 maret 2013 sampai 1 april 2013. c. Revisi alat ukur Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur yang dilakukan pada 100 subjek, kemudian peneliti menguji validitas dan reliabilitas skala Adversity Quotient dan kepuasan berwirausaha melalui koefisien alpha cronbach dengan menggunakan SPSS version 19.0 for windows. Aitem-aitem yang valid kemudian disusun kembali dalam bentuk booklet untuk dijadikan alat ukur yang sebenarnya. Universitas Sumatera Utara

2. Tahap Pelaksanaan