C. Subjek Penelitian Dan Teknik Sampling
1. Subjek Penelitian
Dalam suatu penelitian, masalah populasi dan sampel yang dipakai merupakan satu faktor penting yang harus diperhatikan Hadi, 2000. Populasi
adalah semua individu, untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu akan digeneralisasikan Hadi, 2000. Dari populasi yang ditentukan
akan diambil wakil dari populasi yang disebut sampel penelitian. Sampel harus dapat mewakili ciri-ciri populasinya. Sampel adalah sebagian dari populasi yang
dikenakan dalam penelitian Hadi, 2000. Karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah wirausaha wanita di kota
Medan. Karakteristik atau ciri sampel dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: a Wirausaha wanita yang menggeluti bisnis kuliner.
b Berwirausaha minimal 1 tahun c Wirausaha dalam kategori mikro dan kecil
2. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability besarnya peluang anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel tidak diketahui
yaitu dengan teknik purposive sampling karena pemilihan sekolompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai
sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Hadi, 2000.
Universitas Sumatera Utara
1. Jumlah Sampel Penelitian
Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 155 orang wirausaha wanita yang sedang menggeluti bisnis kuliner. Menurut Azwar 2003, secara
tradisional statistika menganggap jumlah sampel yang lebih dari 60 enam puluh orang dikatakan sudah cukup banyak.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan sepanjang pinggir jalan Kota Medan.
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data hendaknya disesuaikan dengan tujuan penelitian dan bentuk data yang akan diambil dan diukur Hadi, 2000. Data
penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode self report dan skala.
a. Metode self report
Metode ini digunakan untuk memperoleh data identitas diri yaitu mengenai nama, usia, jumlah pendapatan per bulan, jenis usaha, status pernikahan, suku dan
lama berwirausaha serta lembar pernyataan kesedian mengisi skala. Dalam hal ini subjek diminta untuk menuliskannya pada kolom yang telah disediakan pada skala
penelitian.
b. Metode Skala
Skala adalah suatu prosedur pengambilan data yang merupakan suatu alat ukur aspek afektif yang merupakan konstruk atau konsep psikologis yang
menggambarkan aspek kepribadian individu Azwar, 2012. Skala psikologi ini
Universitas Sumatera Utara
berupa pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak di ukur Azwar, 2012. Skala yang digunakan adalah skala psikologi yang berbentuk skala
likert dengan beberapa pilihan, yaitu dengan cara menyebarkan skala yang berisi daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga
subjek penelitian dapat mengisi dengan mudah Azwar, 2012. Ada dua buah skala yang digunakan yaitu skala adversity quotient dan skala kepuasan
berwirausaha.
1 Skala Kepuasan Berwirausaha
Skala disusun mengacu pada aspek kepuasan berwirausaha yang dikemukakan oleh Longenecker 2001 yaitu income yang diterima, psychological
well being yang dirasakan dan leisure time yang dimiliki. Skala yang digunakan adalah Skala model likert dengan 5 lima buah
alternatif jawaban, yaitu: Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Netral N, Tidak Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai STS. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan
mendukung favorable dan tidak mendukung unfavorable . Nilai setiap pilihan bergerak dari 1 sampai 5. Bobot penilaian untuk pernyataan mendukung yaitu
SS= 5, S= 4, N=3, TS=2 dan STS=1. sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan tidak mendukung yaitu SS=1, S=2, N=3, TS= 4 dan STS= 5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Blueprint skala kepuasan berwirausaha sebelum uji coba Variabel
Aspek Indikator
Aitem Jumlah
Fav Unfav
Kepuasan Bewirausaha
Income - Senang
akan penghasilan
yang dicapai.
- Penghasilan memotivasi
dalam berwirausaha.
- Penghasilan memberikan
hasil yang sesuai terhadap
pengeluaran. 1,2,7,
8,9 16,17,
22,23, 24
10 33,3
Psychological well being
- Menyenangi dalam kegiatan
berwirausaha. - Semangat
dalam berwirausaha.
- Dukungan sosial
dalam berwirausaha. 3,4,10
,11,12 18,19,
25,26, 27
10 33,3
Leisure time - Mempunyai waktu
kerja flexibel. - Tidak
ada keterikatan waktu.
- Menikmati kebebasan terhadap
waktu bekerja dan istirahat.
5,6,13 ,14,15
20,21, 28,29,
30 10
33,3
Total 30
100
Universitas Sumatera Utara
2 Skala Adversity Quotient
Skala disusun mengacu pada dimensi Adversity Quotient yang dikemukakan oleh Stolz 2003 yaitu CORE, Control, Ownership, Reach,
Endurance.
1. Control, menunjukkan kendali dan respon individu terhadap kesulitan Stolz,
2003.
Individu dengan skor control yang tinggi memiliki tingkat kendali yang kuat atas peristiwa buruk dan sangat bermanfaat untuk kinerja, produktifitas dan
kesehatan individu dalam jangka panjang. Semakin tinggi skor control, semakin besar kemungkinannya bertahan menghadapi kesulitan-kesulitan dan tetap teguh
untuk mencari penyelesaian. Individu dengan skor control yang sedang memiliki respon terhadap
peristiwa buruk sebagai sesuatu yang sekurang-kurangnya berat dalam kendalinya, tergantung pada besarnya peristiwa itu, tetapi individu sulit
mempertahankan kemampuan memegang kendali bila dihadapkan pada tantangan yang lebih berat.
Individu yang memiliki skor control rendah merasa bahwa peristiwa buruk berada di luar kendalinya. Individu sering merasa tidak berdaya dalam
menghadapi kesulitan.
2. Owenership, menunjukkan cara individu mau mengandalkan diri sendiri