Selain itu peneliti juga berupaya untuk memperkuat validitas tampang face validity alat ukur seperti format tampilan tes. Apabila penampilan tes telah
meyakinkan dan memberikan kesan mampu mengungkap atribut yang hendak diukur maka dapat dikatakan bahwa validitas tampang telah terpenuhi Azwar,
2009.
2. Reliabilitas alat ukur
Reliabilitas mengacu pada keterpercayaan atau konsistensi alat ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran Azwar, 2012.
Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas rxx yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas
mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya
Azwar, 2012. Teknik estimasi reliabilitas yang digunakan untuk skala kepuasan
berwirausaha dan Adversity Quotient adalah koefisien alpha cronbach dengan bantuan SPSS versi 19.0 for windows.
3. Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang
tidak memiliki atribut yang diukur. Indeks daya diskriminasi aitem merupakan pola indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi
skala secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi aitem - total.
Universitas Sumatera Utara
Prinsip kerja yang dijadikan dasar untuk melakukan seleksi aitem dalam hal ini, adalah memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai
dengan fungsi ukur skala sebagaimana dikehendaki oleh peneliti Azwar, 2012. Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi korelasi
antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem
total yang dikenal dengan sebutan parameter daya beda aitem.
Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan ≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30, daya
pembedanya dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga Teknik
statistika yang digunakan adalah koefisiensi Product Moment oleh Pearson Formulasi koefisien korelasi Product Moment dari Pearson digunakan 0,30
dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah Azwar, 2003.
Teknik statistika yang digunakan adalah koefisiensi Product Moment oleh Pearson. Formulasi koefisien korelasi Product Moment dari Pearson digunakan
bagi tes- tes yang setiap aitemnya diberi skor kontinu. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor aitem dengan skor skala berarti semakin tinggi
konsistensi antara aitem tersebut dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya. Bila koefisien korelasi rendah mendekati angka nol
berarti fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala dan daya bedanya tidak baik Azwar, 2012. Pengujian daya beda aitem pada skala ini
Universitas Sumatera Utara
dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS Statistical Package For the Social Science versi 19.0 for Windows.
4. Hasil Uji Coba Alat Ukur