Total Kapang Khamir Fardiaz, 1989 Total Koliform Fardiaz, 1989 Nilai pH Ekstrak Bawang dan Mie Basah AOAC, 1984

25 Analisis total mikroba dilakukan dengan metode Total Plate Count TPC. Sejumlah sampel dimasukkan dalam erlenmeyer steril. Setelah itu diambil 1 ml dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi 9 ml larutan pengencer steril sehingga diperoleh tingkat pengenceran 10 -1 . Dengan cara yang sama dilakukan pengenceran 10 -2 , 10 -3 , dan 10 -4 . Dari masing-masing pengenceran diambil 1 ml suspensi sampel secara aseptis dan dimasukkan ke dalam cawan petri steril dan kemudian dituangkan media PCA steril. Uji ini dilakukan duplo. Setelah media membeku, cawan petri diinkubasi dengan posisi terbalik pada suhu 37 o C selama 2 hari. Penghitungan total mikroba menurut Maturin dan Peeler 2001 dilakukan dengan metode BAM-FDA Bacteriological Analytical Manual, seperti yang tercantum berikut ini. Jumlah koloni pada cawan tidak semuanya dihitung. Jumlah koloni pada cawan yang masuk perhitungan adalah cawan dengan jumlah koloni 25-250 untuk penghitungan total mikroba. Sementara untuk penghitungan total kapang khamir, cawan yang dihitung adalah cawan dengan koloni 10- 150 Maturin dan Peeler, 2001.

4. Total Kapang Khamir Fardiaz, 1989

Sama seperti analisis total mikroba, analisis total tapang dan khamir dilakukan dengan metode TPC tetapi media yang digunakan adalah Acidified Potato Dextrose Agar APDA. Perhitungan total kapang dan khamir juga dilakukan dengan metode BAM-FDA seperti yang tercantum di atas. Cawan yang termasuk hitungan adalah cawan dengan jumlah koloni 10-150. Analisis ini dilakukan setiap 12 jam sekali selama 60 jam. Σ C [1n 1 + 0.1n 2 ] d keterangan: N = jumlah koloni per mlg produk Σ C = jumlah seluruh koloni pada cawan yang terhitung n 1 = jumlah cawan pada pengenceran pertama n 2 = jumlah cawan pada pengenceran kedua d = pengenceran pertama yang dihitung N = 26

5. Total Koliform Fardiaz, 1989

Analisis koliform dilakukan dengan metode Most Probable Number MPN 3 seri tabung dengan media Brilliant Green Lactose Bile Broth BGLBB, dan meliputi uji penduga, uji penguat, dan identifikasi koliform. Tingkat pengenceran yang digunakan adalah 10 -1 sampai 10 -4 . Sebanyak 1 ml sampel dari masing-masing pengenceran diinokulasikan ke dalam tabung reaksi yang berisi tabung durham dan media BGLBB. Kemudian, semua tabung diinkubasikan pada suhu 37 o C selama 2 hari. Setelah itu, dihitung jumlah tabung positif yang ditandai dengan adanya pembentukan gas pada tabung Durham. Hasil pengamatan dicocokkan dengan tabel MPN 3 seri, dihitung dan dinyatakan dalam MPN koliform pendugaml sampel. Dari tabung yang positif, diambil 1-2 ose dan digoreskan pada cawan petri steril yang berisi media EMBA. Kemudian cawan diinkubasikan pada suhu 37 o C selama 2 hari. Adanya bakteri koliform fekal E. coli ditandai dengan munculnya koloni berwarna gelap dengan sinar hijau metalik. Analisis ini hanya dilakukan awal pembuatan mie 0 jam.

6. Nilai pH Ekstrak Bawang dan Mie Basah AOAC, 1984

Pengukuran pH terhadap ekstrak bawang dan mie basah pada dasarnya adalah sama. Perbedaannya terdapat pada tahap persiapan sampel. Ekstrak bawang yang dihasilkan, baik ekstrak rebus atau segar, dapat langsung diukur karena sudah berupa cairan. Mie basah terlebih dahulu dilarutkan dalam akuades dengan perbandingan 1:10. Kemudian mie basah tersebut dihancurkan dengan menggunakan stomacher selama dua menit. Larutan mie basah tersebut lalu diukur dengan pH-meter. Pengukuran nilai pH dilakukan berdasarkan metode AOAC 1984. Sebelum digunakan, pH-meter terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan buffer pH 4 dan 7. Kemudian elektroda pH-meter ditempatkan dalam wadah sampel, ditunggu beberapa saat hingga pH stabil sehingga terbaca nilai pH yang diukur. Elektroda lalu diangkat dan dibilas dengan akuades. 27

7. Nilai a